Page 42 - Majalah Berita Indonesia Edisi 08
P. 42


                                    LENTERA42 BERITAINDONESIA, 10 - 23 Februari 2006Syaykh Ma’had Al-Zaytun AS Panji Gumilang*MEMPERKOKOH KERANGKA PIKIR BAGIMENYONGSONG PERKEMBANGAN ZAMANyang menyebabkan perubahan mondial (berkaitan denganseluruh dunia) di seluruh sektor kehidupan manusia, baiksektor politik, sosial, ekonomi, budaya, mahupun agama.Banyak pihak berpikir dan bersikap skeptis terhadap filosofiglobalisasi –yang berpandangan hidup mengajarkan prinsipprinsip kesamaan, kebersamaan, dan kebebasan– disikapisebagai mengakibatkan munculnya gagasan transnasionalyang dapat melemahkan posisi suatu negara bangsa; bahkandisimpulkan dapat menjadi ancaman terhadap lunturnya rasakebangsaan warga negaranya.Ada juga yang berpandangan dan berpikiran bahwaglobalisasi memperkenalkan modernisasi yang cenderungserba rasional, pragmatis, materialistis, hedonistis, karenanyastruktur kebutuhan masyarakat modern rentan terhadapberbagai bentuk penyimpangan yang dapat memicu terjadinyadisintegrasi bangsa; bahkan ada yang mencontohkan korupsi,merebaknya kriminalitas, seks bebas dan lain-lain merupakandampak negatif dari globalisasi.Menghadapi realita dinamika dunia yang global inidiperlukan kerangka pikir yang kokoh. Bila globalisasi disikapidengan reaksioner sesungguhnya akan mempercepatkemunduran dan kesengsaraan, baik sebagai bangsa mahupunnegara.Kalau dianalogikan kepada jasad, kerangka adalah tulangtulang hidup penyangga aktif bagi bagian-bagian aktif yanglunak di sekitarnya. Maka kerangka pikir adalah penyanggayang hidup dan aktif untuk memikirkan dengan seksama,sistematis dan metodologis dalam menghadapi prosesperubahan yang terjadi secara progresif dan cepat itu.Sesungguhnya globalisasi adalah produk ummat manusiahasil dari perkembangan pemikiran yang tiada henti. Yangmampu menikmati globalisasi adalah ummat manusia,sebaliknya juga, yang tidak mampu menikmatinya jugaummat manusia.Ummat manusia dengan kemuliaan yang diberikan olehsang Khalik dengan dimensi pembeda kepemilikan pemikiran. Namun kerangka pikir yang tidak kokoh akan dapatmenyengsarakan diri manusia itu sendiri. Sarana untukmemperkokoh kerangka pikir ummat manusia adalahkegiatan pelatihan pembelajaran yang tersistem berupapendidikan. Pendidikan itu sendiri haruslah merupakanproses terbuka yang mudah dimasuki oleh idea-idea dankonsep-konsep baru sehingga terwujudlah manusia yang alqawiyyu al-amin dan basthatan fi al-‘ilmi wa al-jismi. Sehinggatatkala berinteraksi dengan kehidupan nyata mereka tidakmengklaim kesempurnaan dan sanggup menerima perbaikan.Kerangka pikir yang kokoh dimaksud adalah kerangka pikirterbuka yang sanggup menerima perubahan ke arah perbaikan.Ciri-ciri kehidupan dunia bahkan dunia itu sendiri adalahketidaksempurnaannya, karena menghadapi dunia yang tidaksempurna ini kerangka pikir terbuka inilah yang akan dapatmenghantarkan manusia itu ke dalam pergaulan ummatmanusia dengan penuh toleransi dan damai.Ide-ide pembaharuan berpikir telah berjalan lama dilingkungan ummat muslim sejak abad yang lalu sampaidengan abad ini, namun orientasi pembaharuan mahupuntajdid yang berjalan masih berkisar pada ideologi mahupunteologi, belum masuk kepada realita hidup dan kehidupan.Kerangka pikir terbuka harus ditempuh dengan seksamasistematis dan metodologis, intinya adalah diwujudkan dalampelaksanaan pendidikan yang menjangkau substansialkehidupan. Tatkala hal tersebut menjadi kerangka pikir kitamaka kita berusaha dengan mewujudkan lembaga pendidikanAl-Zaytun, dengannya kita ingin menjadikannya: Wahanapenyebaran kecakapan budaya, peradaban, dan ilmupengetahuan yang diperlukan oleh ummat manusia, diharapkan dapat berfungsi secara efektif dalam kehidupan yangserba modern, bergerak sangat cepat dan mencabar ini.Memperkokoh Persediaan PanganKerangka pikir terbuka yang ditempuh melalui pendidikanyang merupakan proses terbuka yang mudah dimasuki olehide-ide dan konsep-konsep baru, intinya adalah sebuahpersiapan untuk menjawab tantangan masa depan. Tantanganbagi bangsa Indonesia di dalam abad XXI ini sungguh sangatberat karena reformasi pendidikan yang dilaksanakan masihbelum dapat mengubah perkembangan intelektual secaraberarti. Indikasinya adalah terciptanya kondisi yang samasama kita rasakan seperti sekarang ini.Tantangan yang paling mencolok saat ini adalah Indonesiamasih tergolong miskin dan belum mampu swasembadaMemahami hubungan dinamis antaraperubahan di segala bidang yang terjadidalam kehidupan abad ini adalah sangatpenting. Hal itu adalah agar kita dapatmenentukan sifat dan bentuk perubahanmahupun reformasi yang akan dilakukan dalam mengisiaktivitas kehidupan berbangsa dan bernegara dalam abadperubahan yang sangat cepat pergerakannya.Siapapun dapat merasakan betapa mengglobalnya duniasaat ini yang sangat rumit bahkan penuh ketidakpastian.Secara politis banyak orang menyikapinya sebagai suatuproses menghilangkan sekat-sekat teritorial dan kebudayaan,
                                
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46