Page 57 - Majalah Berita Indonesia Edisi 09
P. 57
(BERITA MANCANEGARA)BERITAINDONESIA, 23 Maret 2006 57Pertemuan ke-14 Forum KerjaSama Parlemen Asia Pasifik(Asian Pasific ParlementaryForum (APPF), di Jakarta,Januari 2006, merekomendasikan agar kerja sama kawasan ditatadan dikelola dengan lebih baik.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,saat membuka acara, mengajak parapimpinan parlemen mewujudkan tatakelola kerja sama tersebut. Ketua DPRRI, H.R. Agung Laksono, juga menyorotikemungkinan kerja sama secara bilateraldi antara parlemen Asia Pasifik dalammemerangi korupsi. Forum KerjasamaParlemen Asia Pasifik ke-15 tahun depanakan diselenggarakan di Rusia.Sejauh mana hubungan parlemenantara Indonesia dan Rusia, wartawanBerita Indonesia, M. Subhan, Haposan Tampubolon dan fotografer Wilson Edward mewawancarai KetuaDelegasi Parlemen Federasi Rusia,Dmitry Mezentsev, yang didampingiDuta Besar Rusia untuk RI Mikhael M.Belly, tentang gambaran kerja sama Indonesia-Rusia. Berikut petikannya.Apa saja yang dibicarakan padaforum kali ini?Yang dibicarakan terutama masalahglobal dan regional, seperti bagaimanamemperkokoh perdamaian dan keamanan, mendorong liberalisasi perdaganganinternasional dan investasi, mengentaskan kemiskinan, memberantas terorismedan kejahatan transnasional,menanggulangi bencana alam,serta mencegah penyebarluasanpenyakit pandemik terutama fluburung.Secara regional bagaimanaAnda melihat prospek kerjasama di antara parlemennegara-negara se-AsiaPasifik?Forum ini mendorong kerjasama multilateral negara-negarakawasan Asia Pasifik. Kalauparlemen negara kawasan initidak bermalas-malasan makatidak ada satupun halangan politik atau perbedaan pengertian.Pertukaran pengalaman dapatdipraktekkan masing-masingparlemen di setiap pertemuan,terutama menyangkut isu perdagangan regional. Hal itu penting untuk menyiapkan RUU baru.Menurut Anda, apakah peranparlemen dalam membantu pemerintah menghadapi tantanganyang semakin kompleks?Jangan lupa, parlemen selalu tertinggaldari pemerintah, jika dibanding pengaruhnya. Ini ditentukan oleh UndangUndang Dasar serta didasarkan misifungsional parlemen.Tantangannya juga di negara lain,adalah sistem penyediaan energi yangtidak seimbang khususnya di Asia Pasifik.Kami delegasi Rusia telah mengajukanusul konkrit bagaimana menyempurnakan sistem penyediaan bahan bakarenergi ini, termasuk di Indonesia.Dalam konteks hubungan parlemen Rusia-Indonesia, apa manfaat yang bisa diambil dua negara?Saya dan Ketua Dewan Federasi RusiaSergey Mironov sudah mengadakanpertemuan dengan Ketua DPR-RI AgungLaksono serta delegasi parlemen Indonesia. Pertemuan itu melahirkan sejumlahrencana kerjasama antara parlemenkedua negara. Misalnya, program peningkatan pertukaran komoditas perdagangan kedua negara.Menurut saya, neraca perdagangankedua negara masih rendah. Ini, memangbukan perkerjaan parlemen melainkanpemerintah. Saya wakil dari wilayah Siberia Timur paham, dalam waktu dekatmungkin sudah bisa diatur kerja samaekonomi, kehutanan, energi dan pertambangan bahan mentah sampai prosesproduksi antara dua negara.Kami juga mengundang delegasi Indonesia agar hadir di Forum EkonomiBaikal ke-4, pada 20-22 September 2006mendatang di Irkutsk, dekat DanauBaikal, yang cukup terkenal. Saya harapdelegasi Indonesia bisa mengikuti semuadiskusi tersebut.Indonesia-Rusia telah menjalinhubungan bilateral yang harmonis.Apakah kerja sama militer merupakan prioritas utama?Sebenarnya jawaban ini pada pertemuan tingkat tinggi antara KetuaDewan Federasi Rusia Sergey Mironov,Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua DPRAgung Laksono, Ketua MPR Hidayat NurWahid, dan Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita.Ketulusan hati, kejujuran dan keterusterangan telah diperlihatkan delegasiRusia. Kunjungan ini memberi dorongansaling pengertian dalam membina persahabatan di antara puluhan bahkanratusan ribu orang di kedua negara.Kesediaan pembuat pesawat Sukhoimelalui agennya Rosoboroneksport,untuk masuk ke pasar persenjataan Indonesia, menurut saya tujuannya jelas.Saya ingin menegaskan, kami di Rusiamenghormati langkah Indonesia untukmenegakkan kewibawaannya dan menstabilkan perekonomian, sehingga memiliki pengaruh di kawasan Asia Pasifik.Tahun depan Rusia jadituan rumah forum APPF.Apa agenda pembahasanutama?Masih susah menduga apalagimengumumkannya. Tentu, kamiakan meminta nasihat dari KetuaForum saat ini, Agung Laksono,sebagai pemberi tongkat estafet.Masalah keamanan penyediaanenergi dan transportasi kawasanmasih menjadi tantangan utama.Kami tidak akan melupakan kepribadian dan identitas masingmasing bangsa di Kawasan ini.Kita semua harus bertindakke arah yang bermanfaat,saling memperkaya, bukansaling menyusupi budaya. Kitajuga harus membantu kunjungan pariwisata untuk mempererat hubungan Rusia dan Indonesia. ■ HT, SbRI-RUSIA MAKIN ERATMIKHAEL M. BELLY