Page 62 - Majalah Berita Indonesia Edisi 09
P. 62
BERITA AGAMA62 BERITAINDONESIA, 23 Maret 2006Ruang rapat Komisi VIIIDPR yang membidangimasalah keagamaan, Selasa (7/2) lalu, kedatanganrombongan dari MajelisBesar Agama Hindu Kaharingan (MB-AHK), Kalimantan Tengah(Kalteng).Menurut Ketua Umum MB-AHK, Rangkap I Nau, MM., mereka datang ke Senayan menyampaikan aspirasi warga Kaharingan Kalteng kepada anggota dewan agarHindu Kaharingan disetujui pemerintahsebagai agama tersendiri. lepas dari perjuangan para tokoh Kaharingan di sana, ditandai oleh berdirinyaSerikat Dayak Kaharingan Indonesiasebagai partai politik hasil Kongres I diTangkehan pada tahun 1950. Pada Kongres II di Bahu-Palawa, peserta mengajukantuntutan utama agar Kalimantan Tengahterlepas dari Kalimantan Selatan.Perjuangan membentuk Provinsi Kalteng akhirnya terkabulkan menyusulkeluarnya Undang-undang Darurat No. 10tahun 1957 tentang Pembentukan DaerahSwantantra Tingkat I Kalimantan Tengah.Sejak itu, secercah harapan Kaharingandiakui sebagai sebuah agama yang diakuinegara seperti agama-agama lainnya mulaimengemuka.Belakangan, harapan itu pupus seketikatatkala pemerintah, melalui MenteriDalam Negeri (saat itu dijabat AmirMachmud), pada 1979, mengeluarkanaturan tentang pencantuman agama dikolom Kartu Tanda Penduduk (KTP).Aturan itu menggariskan, pada kolomagama di KTP warga negara Indonesiayang bukan pemeluk agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha, diisidengan tanda strip (-).Puncak dari semakin mengecilnya peluang Kaharingan menjadi agama terjadisaat penyusunan Repelita III di manaKaharingan digolongkan ke dalam AliranKepercayaan.Masih kata Rangkap, para penganutKaharingan meyakini satu filosofi bahwaKaharingan berasal dari kata “Haring”yang berarti jalan kehidupan.Dalam ajaran Kaharingan, RanyingHartalla dianggap sebagai Sang Pencipta(Tuhan Yang Maha Esa). Mereka jugameyakini, manusia diciptakan oleh Ranying Hartalla. Kitab suci Kaharinganbernama Panaturan.Umat Hindu Kaharingan di Kalteng,Rangkap mencatat, berjumlah 600.000jiwa atau menempati urutan kedua setelahumat Islam yang tersebar di tingkatkecamatan sampai pedesaan.Dalam persembahyangan umat HinduKaharingan disebut Basarah dengan selalumenggunakan kitab suci Panaturan dankidung/lagu kandayu.Selama ini Kaharingan telah berintegrasi dengan Hindu. Namun, fakta dilapangan membuatnya miris hati. Betapatidak. Pembinaan dan pelayanan dariDepartemen Agama ternyata lebih dominan diberikan kepada umat HinduDharma yang jumlahnya sangat kecildibandingkan kepada umat Hindu Kaharingan yang tersebar di seluruh wilayahKalimantan.“Kami memerlukan pengakuan danakuntabilitas dari pemerintah agar dalampelayanan publik bagi umat Kaharingandapat berjalan dengan baik seperti agamaagama lainnya. Sejauh ini kami barumendapatkan alokasi anggaran dari APBD.Untuk itu, kami mengusulkan agar jugamendapatkan anggaran dari APBN, termasuk dalam pengadaan guru-guru agamaKaharingan dan sarana ibadah,” ujarnyakepada Berita Indonesia usai bertemudengan DPR.Merespons aspirasi umat Kaharinganyang disampaikan Rangkap dan kawankawan, sejumlah anggota Komisi VIII DPRberpendapat sebaiknya para anggotaDewan membentuk tim yang akan dikirimke Kalteng guna mencari masukan lanjuttentang usulan MB-AHK yang berpusat diPalangkaraya tersebut.Baru sebatas itu? Tampaknya, perjuangan umat Kaharingan memeluk agama tersendiri dan terstruktur yang diakuinegara masih panjang. ■ SBPresiden SBY minta Kantor Catatan Sipil di seluruh Indonesia tidak ragu-ragumencatatkan perkawinan bagi pemeluk agama Konghucu seperti halnya pencatatanperkawinan bagi pemeluk agama Kristen, Katolik, Budha, dan Hindu.“Bagi masyarakat Tionghoa yang memeluk agama Konghucu saya tegaskanagar jangan ragu-ragu untuk memeluk agama dan menjalankan ibadah menurutagama dan kepercayaannya masing-masing,” ujar Presiden SBY saat perayaanTahun Baru Imlek 2557 di Jakarta (4/2).MENANTI PENGAKUANSempat dikategorikan aliran kepercayaan dan belakangandiintegrasikan ke Hindu, umat Kaharingan Kalimantan Tengahmenuntut agar terstruktur di Departemen Agama, seperti agamaagama yang diakui oleh negara.SBY: Pemeluk Konghucu Jangan RaguDalam pemaparannya di depan anggotadewan, Rangkap mengatakan, di PulauKalimantan, Kaharingan sudah ada sebelum Indonesia merdeka, bahkan ribuantahun sebelum agama-agama lain masukke Indonesia.Dia mencontohkan agama Hindu dariIndia masuk ke Indonesia sejak Abad ke4 Masehi. Islam sejak Abad ke-8 Masehidan Kristen baru masuk pada Abad ke-17Masehi.Bukan hanya itu, keberadaan ProvinsiKalteng, Rangkap mengingatkan, tidakKAHARINGANRITUAL UMAT KAHARINGAN