Page 43 - Majalah Berita Indonesia Edisi 10
P. 43


                                    BERITAINDONESIA, 6 April 2006 43(BERITA EKONOMI) ( )Ari H. Soemarno; Jabatan Direktur Utama; Lahir Yogyakarta, 14 Desember 1948; Pendidikan Studienb Kolleg, AachenUniversity, Jerman, Chemestry, Aachen University, Jerman;Karir Staf Khusus Direktur Hilir Pertamina, Presdir Petral.Iin Arifin Takhyan; Wakil Direktur Utama; Lahir Tasikmalaya, 16 Februari 1952; Pendidikan Teknik PerminyakanITB Bandung, Teknologi Energi Panas Bumi, UniversitasAukland, Selandian Baru; Karir Dirjen Migas, DepartemenESDM, Direktur Manajemen Production Sharing Pertamina(Januari 2001), Perwakilan Indonesia untuk OPEC (1998-1999), Direktur Eksplorasi & Produksi, Ditjen Migas (1998-1999).Frederick ST Siahaan, Direktur Keuangan; Lahir Pematang Siantar, 10 November 1967; Pendidikan MasterManajemen Bisnis, Asian Institute Manajemen (AIM) Manila,1995; Karir Ass. Investment Banking Director, Indo PremierSecurities (2002), Sigma Batar, Philam Life Investment, Manila, 1995.Sukusen Soemarinda, Direktur Hulu; Lahir Semarang, 3Agustus 1951; Pendidikan Teknik Geologi UGM Yogyakarta,Institut Panas Bumi Aukland; Karir GM JOB Lasmo Malagot,GM Geothermal, Dit. Hulu, Pertamina.Suroso Atmomartoyo, Direktur Pengolahan; Lahir Solo,7 September 1950; Pendidikan Teknik Kimia, UGM Yogyakarta; Karir Direktur Pengolahan Pertamina, Manajer SeniorKehandalan dan JSP Dit. Hilir, Kadiv. KJO Direktorat Hilir.Achmad Faisal, Direktur Pemasaran dan Niaga; LahirTebing Tinggi, Sumut, 20 Maret 1956; Pendidikan TeknikFisika ITB Bandung; Karir Deputi Dir. Pemasaran dan Niaga,Kadiv BBM Pertamina, Senior VP Marketing & Trading, PTPertamina.Sumarsono, Direktur Umum & SDM; Lahir Banjarmasin,31 Agustus 1954; Pendidikan Manajemen Industri, STMI,Master of Business Administration,IPPM, Doctor on Management, Univ. of Twente, Belanda, Doctor of Business Administration MSM, Belanda; Karir Kepala Perwakilan Pertaminauntuk Asia Timur.7 BOS BARU PERTAMINAharus dapat dilakukan secepatnya. Lalu, Menneg BUMNSugiharto mengaku pula sedang berjuang agar Pertaminamemegang kontrol, atau sebagai chairman operating committee dalam joint operation agreement (JOA) antara Pertaminadengan ExxonMobil.Keraguan atau tepatnya ketakutan pemerintah mengambilkeputusan soal lapangan minyak di Blok Cepu, Jawa Tengah,dikritisi oleh anggota Komisi VII DPR Ami Taher. Dia menyebutpemerintah tidak mau berisiko mengambil alih penyelesaiannegosiasi. Pada rapat Kabinet Jumat (3/3), yang dipimpinlangsung oleh Presiden pun, kata Taher, tak kuasa mengambilkeputusan final. Pemerintah sepertinya sadar, menunjukExxonMobil adalah tindakan keliru, tapi menjatuhkan pilihankepada Pertamina pun ragu-ragu.Wapres Jusuf Kalla kemudian berinisiatif mengambil siasatlain, yakni dengan mencoba memberikan lima kriteria terhadapcalon direksi baru Pertamina. Kriteria ini dinilai oleh tokoh persDahlan Iskan jelas-jelas mengarah kepada penunjukan ExxonMobil. Yakni, kemampuan men-deliver produksi yang lebihcepat, kemampuan sistem logistic support dan maintenance,kesiapan financing, kemampuan teknologi, dan pengalamandalam melakukan eksplorasi di daerah lain.Belakangan nama Ari H. Soemarno kemudian melajusendirian, persis saat nama kakak kandung mantan Menperindag era Megawati Soekarnoputri, Rini MS Soewandi, inidikait-kaitkan dengan deal politik dengan kalangan PDIPerjuangan.Sugiharto, usai bertemu Presiden, Selasa (7/3) turut memperkuat nama Ari, dengan menyebut Dirut Pertamina segeradiganti dengan figur yang berasal dari internal perusahaan.Pemilihan orang dalam dimaksudkan untuk menghindariresistensi dari sekitar 20 ribu karyawan Pertamina. Maka sensasiyang tak lagi sensasional itu terjadi pada hari Rabu, 8 Maret saatdireksi baru Pertamina dilantik.Belajar dari pengalaman sebagai Dirut, yang kursinya selaludigoyang Menterinya, Widya memberi respon atas keinginanPresiden agar Pertamina dapat menjadi besar seperti Petronas.Kata Widya, posisi Pertamina sebaiknya langsung berada dibawah Presiden, bukan Menneg BUMN.“Dengan begitu, saya yakin Pertamina akan jauh lebih besardari Petronas,” kata Widya Purnama, yang sebelumnya suksesmembesarkan nama Indosat ini. ■ HT/AMSama dan SebangunPersoalan rebutan antara Pertamina dengan ExxonMobil samadan sebangun dengan hajatan menurunkan Widya Purnama.Sinyal kepastian pergantian ini tertangkap saat Susilo BambangYudhoyono menyampaikan pernyataan saat berada di Vietnam,bahwa Pertamina perlu melakukan overhaul.Wakil Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana dari PartaiDemokrat berkomentar, Pertamina harus dipimpin orang minyakyang jujur, profesional, berpengalaman, dan memiliki keberanianuntuk membongkar penyimpangan yang terjadi di internalnya.
                                
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47