Page 32 - Majalah Berita Indonesia Edisi 12
P. 32
32 BERITAINDONESIA, 4 Mei 2006BERITA EKONOMIPasca krisis 1998 aset-asetekonomi Indonesia banyakdikuasai asing, terlebih olehpemodal asal negeri jiranMalaysia dan Singapura.Kini, gantian para konglomerat keturunan etnisTionghoa asal Indonesia memperlihatkanambisi besar menguasai aset-aset ekonomi kawasan Asia.Kini, mereka yang jelas-jelas sudahmemproklamirkan komitmen berinvestasi, antara lain Grup Salim, Grup Ciputra,Grup Indorama, grup Sinar Mas, Sudwikatmono, Putera Sampoerna, SjamsulNursalim dan lain-lain. Harian ekonomiInvestor Daily belakangan aktif menurunkan langkah-langkah spektakuler mereka.Seperti dilaporkan (14/3), setidaknyasudah US$ 22,4 miliar dolar atau setaraRp 206 triliun (T) dana yang merekatanamkan di luar negeri.Grup Salim, misalnya, menyatakankomitmen akan invetasi di India US$ 10miliar (Rp 92,1 T). Di sana Salim akanmengembangkan sejumlah proyek diantaranya pabrik sepeda motor, pabrik mie,dan properti.Grup Salim membangun pabrik sepedamotor berkapasitas 500 ribu unit dinegara bagian Bengala, dengan memanfaatkan kandungan lokal signifikan.Sepeda motor merek Arjun itu mulaimemasuki pasar tahun 2007, berkapasitasmesin 100-125 cc, dijual seharga US$ 900,dan mampu menyerap tenaga kerja langsung 6.000 orang.Salim juga menjajaki pembangunanpabrik mie instan, bahkan sudah memperoleh kepastian pembebasan lahanseluas 50 acre. Pabrik ini memproduksimie 52 ribu ton pertahun, menyeraptenaga kerja 1.500 orang.Bekerjasama dengan Grup Ciputra,Grup Salim hingga tahun 2016 akanmengembangkan kota satelit di daerahDankuni, West Bengal, India. Keduanya,bekerjasama dengan pemerintah lokal dansejumlah pengusaha lokal, melengkapikota satelitnya dengan fasilitas rumahsakit, sekolah, pusat industri, perdagangan, dan taman rekreasi.Sebelum ini, di China sejak tahun 1994Grup Salim sudah investasi US$ 1,2 miliar(Rp 13,8 T) di sejumlah proyek. Kini, dikawasan pedalaman Mongolia, ChinaSalim membangun industri susu senilaiUS$ 240,1 juta (Rp 2,2 T), yang menjadikan kawasan ini sebagai pusat peternakan sapi terbesar dengan standarinternasional. Salim di sana mengembangbiakkan 10 ribu sapi, memanfaatkanteknologi paling mutakhir di lahan peternakan seluas 589,86 hektar. Grup Salimjuga membangun proyek properti di kotaLiangwan, Distrik Putuo, Shanghai, Chinadengan investasi US$ 118,3 juta (Rp1,09T).Grup PT Indorama Synthetics Tbkmemilih Nigeria dan Thailand sebagailadang bisnis baru, dengan mengakuisisiperusahaan petrokimia dan membangunpabrik purified terepthalic acid (PTA)senilai US$ 585 juta (setara Rp 5,38 T).Indorama, mengakuisisi Nigerian Eleme Petrochemicals (NEP) asal Nigeriasenilai US$ 225 juta. NEP memilikikapasitas produksi tahunan 300 ribu tonolefin, 250 ribu ton polythylene, dan 80ribu ton polypropylene. Indorama adalahprodusen poliester terbesar Indonesia,beraset US$ 600 juta, yang menggunakanpetrokimia sebagai bahan baku. Maret laluIndorama membangun pabrik PTA berkapasitas 700 ribu ton pertahun di Thailand.Persaingan Dua Raja PulpDua pemain besar industri pulp & paper, Sinar Mas dan Radja Garuda Mas(RGM), tak ketinggalan bersaing meningkatkan investasi.Sinar Mas milik Eka Tjipta Widjaja,sudah sejak 1995 mulai beralih ke Chinadan menanamkan investasi di sana US$4 miliar. Di Indonesia sendiri, Sinar Masjuga menghabiskan investasi pulp US$ 4miliar sehingga total investasi grup ini dibidang pulp & paper mencapai US$ 8miliar atau Rp 74 T.Sementara itu, Radja Garuda Mas milikSukanto Tanoto melalui bendera usahaAsia Pacific Resources International HoldEksodus Investasi Era globalisasi memperlihatkanakselerasi perputaran investasiyang tak lagi mengenal batas-batasnegara. Sejumlah konglomeratbinaan rejim Orde Baru berambisimenjadi perusahaan global berkelasmultinational corporation (MNC).Perentjana Djaja bersama duasahabat kampus Budi Brasalidan Ismael Sofyan.Setamat ITB ia berusaha keras menemui Gubernur DKIJakarta, saat itu Soemarno, danberhasil diyakinkan untukmendirikan perusahaan patungan PT Pembangunan Djaja (kini Grup Jaya) untuk membangun Pasar Senen.Ciputra bertemu lagi dengan Gubernur Ali Sadikin, lalumengusulkan ide yang lebih inovatif meneruskan proyekpembangunan Ancol yang terbengkalai. Lahirlah perusahaanpatungan ke-2, PT Pembangunan Jaya Ancol untuk membangunTaman Impian Jaya Ancol (TIJA), sebuah kawasan wisatakeluarga yang tiap tahun dikunjungi 10 juta orang.Tahun 1971 Ciputra lagi-lagi mengajak dua sahabat kampusFilsuf Pengembang Properti Indonesia, Insinyur Ciputra,lahir di sebuah kota kecil bernama Parigi, Sulawesi Tengahpada 24 Agustus 1931 dengan nama asli Tjie Tjin Hoan. Iaanak ke-3 dari pasangan ayah Tjie Sim Poe dan ibu LieEng Nio, pernah menjadi atlet lomba lari 800 meter dan 1.500meter mewakili Sulawesi Utara pada PON II di Jakarta. Ciputralulus dari ITB Bandung jurusanTeknik Arsitektur, tahun 1960.Ia menikah dengan Dian Sumeler di usia 24 tahun saat masihkuliah tingkat dua. Saat kuliah tingkat tiga untuk pertamakaliCiputra mendirikan sebuah perusahaan jasa konsultan, PTCIPUTRA:KISAH PENGEMBANGKELAS DUNIA