Page 29 - Majalah Berita Indonesia Edisi 13
P. 29


                                    BERITAINDONESIA, 18 Mei 2006 29memperlihatkan kecenderungan anti-Islam.Meskipun bukan organisasi besar,kegiatan Majelis Reboan cukup banyakmenyedot perhatian publik. Lebih-lebihketika Cak Nur (Nurcholish Madjid) danGus Dur (KH Abdurrahan Wahid) mulaisering dilibatkan. Kenang Utomo, Cak Nurdan Gus Dur dua tokoh yang menjadibahan bakar Majelis. Gus Dur berbicarapolitik praktis, Cak Nur membahas isu-isukeislaman. Sosok keduanya pentingsebagai pemantik publikasi.Tampilnya Gus Dur sebagai KetuaUmum PB NU, dalam Muktamar NU diSitubondo tahun 1984 membawa anginsegar dalam diskursus keislaman di tanahair. Pada saat itu NU juga mengumumkandeklarasi untuk kembali ke “Khitah 26”.Maksudnya, mundur dari percaturanpolitik praktis.Majelis Reboan tidak melewatkan momentum tersebut. Kemenangan Gus Durdirayakan dengan syukuran dan makanmalam di gedung YTKI (Yayasan TenagaKerja Indonesia), Jakarta. Utomo mengundang sejumlah tokoh, terutama darikalangan muda, untuk ikut berkumpuldan bersuka cita.Keesokannya tajuk rencana harianKompas mengapresiasi acara itu sebagaipertemuan kalangan intelektual mudayang masih bersih, sederhana, jujur danrendah hati, belum tercemar Orde Baru.Dalam perjalanan waktu kemudiansejumlah aktivis Majelis Reboan hijrah keParamadina. Utomo ingat betul kisahkronologinya.Ketika Cak Nur selesai belajar diAmerika, dan pulang ke tanah air pada1984 dengan menggondol gelar doktor,sebagian anggota Majelis Reboan meminta Nurcholish untuk mendirikan lagisebuah forum, yang lalu kelak diberi namaParamadina. Dalam rapat kedua pembentukan barulah Cak Nur diundang.“Saya mau tapi harus ada Utomo,” kataCak Nur, ketika itu. Jadilah Utomo ikutpula aktif dalam pendirian Paramadina.Adalah Cak Nur dan Utomo yang mengusulkan nama Paramadina bagi lembagabaru yang hendak didirikan. Parama,yang artinya utama atau prima, itu usulandari Cak Nur dan Dina, yang artinyaagama, usulan dari Utomo.Jadilah nama Paramadina diterimaantusias oleh para pendiri. Dalam rapatrapat pendirian, Utomo mengusulkanagar disusun Manifesto Pendirian. Usulini disambut oleh Cak Nur, dengan menyusun Wawasan Dasar Yayasan WakafParamadina.Di mata Utomo, antara Majelis Reboandan Paramadina memiliki kesamaan.Yaitu sama-sama memperjuangkan kebebasan, pluralisme, dan toleransi agama.Paramadina mengembangkan doktrin,Majelis Reboan mempraktekkan peradaban. Untuk kerja-kerja kemanusiaansemacam itulah, hampir seluruh hidupUtomo dicurahkan di mana saja, tidakhanya di Paramadina dan Majelis Reboan.BERITA TOKOHSalamullah, sebuah kelompok pengajianpimpinan Lia Aminuddin, yang gencarmengumumkan akan ada berbagai bencana di muka bumi sebagai kutukanTuhan. Kepada Abdur Rahman, yangdisebut-sebut sebagai Imam Besar Jamaah Salamullah, Utomo berpesan,“Tolong bilang pada Jibril, sekali-kalikasih berita gembira dong, jangan beritaburuk terus. Supaya kita semua punyaharapan hidup”.Pada kesempatan lain Utomo pernahmendengarkan khutbah Jumat seorangkenalan bernama Drs Abujamin Roham.Roham menguraikan kelebihan Al-Qurandibanding kitab-kitab suci lain sepertiInjil. Al-Quran disebutnya sebagai kitabsuci paling sempurna, dan paling lengkap,sedangkan Injil tidak.Oleh sebab itu seharusnya umat manusia hanya berpegang pada kitab suciyang sempurna, yakni Al-Quran. Usaishalat Jumat Utomo menghampiri sangkhatib, sambil menyampaikan pertanyaanretoris, “Tuhan ente masih bodoh, ya,waktu membuat Injil?”Utomo merupakan kritikus jenaka yangmampu berdiri di semua kelompok. Takjarang ia menjembatani berbagai perbedaan di antara kelompok-kelompokyang berbeda, dengan tetap memilikiwarna dan sikap yang jelas. Itu sebab, orang banyak menyebut Utomo sebagai”theliving bridge atau “jembatan hidup”.Ungkapan “temannya musuh adalahmusuh”, itu tidak berlaku buat Utomo.Dua orang atau dua pihak yang sedangbermusuhan, tetap bisa sama-sama menganggap Utomo sebagai teman pada saatyang sama.Ketika Gus Dur bertikai dengan orangorang ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslimse-Indonesia), Utomo tetap berkawanbaik dengan Gus Dur sekaligus denganorang-orang ICMI. Utomo tidak ikutmengeritik ICMI sebagaimana Gus Dur.Tetapi juga tidak masuk ICMI, sepertibanyak temannya yang lain.Sebagai “jembatan hidup” Utomoberdiri di antara kelompok yang liberaldan yang konservatif. Ia tetap konsistendengan mandat pembaruan. Baginya,pembaruan adalah kebutuhan semuaorang.Ketika tahun 1970-an bersama Nurcholish Madjid dan kawan-kawan menggulirkan gagasan pembaruan, Utomotetap tidak membuat jarak dengan paraaktivis Islam yang berbeda pandangan. Iamengunjungi teman-teman militan yangdipenjara rezim Suharto, sambil tetapmenyatakan tidak setuju dengan cara-carayang mereka tempuh.■ HTBIODATA BIODATANAMA : Utomo DananjayaLAHIR : Kuningan, Jawa Barat 6 Februari 1936ISTRI : Mien Muthmainnah SudibyaANAK/MENANTU:1. Tatat Rahmita UtamiEman Sulaiman Mukhtar2. Lulu Lutfiasari/Indra Darma Lubis3. Yanyan Ridayani (Alm)4. Rini Fajarini Dewi/Agus Setiawan5. Agus Mukhlis Barlian/Hani Ariati Sudarwati6. Poppy Ismalina/Johanes Nicolaas WarouwCUCU : 9 orangPENDIDIKAN:- Sekolah Rakyat, Mandirancan, 1951- Sekolah Menengah Pertama, Kuningan, 1953- Sekolah Guru A, Bandung, 1957- Pendidikan Guru SLP, Bandung, 1961- IKIP Bandung, 1965PEKERJAAN DAN ORGANISASI:- Ketua Perhimpunan LP3ES, 2005-Sekarang- Ketua Yayasan Pekerti, 1997- Sekarang Ketua Pengawas P3M, 1998-Sekarang- Direktur Institute for Education Reform UniversitasParamadia, 2003-Sekarang- Wakil Rektor Universitas Paramadina Mulya, 1998-2002- Ketua Tim Pendiri Universitas Paramadina Mulya,1995-1998ALAMAT KANTOR: Wisma Kodel Lt. 11Jalan HR Rasuna Said Kav. B-4, KuninganJakarta SelatanALAMAT RUMAH: Jalan Cipinang Jaya II E/20Jakarta 13410Menjembatani PerbedaanUtomo adalah kritikus yang jenaka.Endang Basri Ananda, seorang mubalighkenamaan pernah merasakan kritik jenaka ini.Dalam sebuah ceramah, Endang BasriAnanda berbicara panjang lebar tentangberbagai bencana yang menimpa negerimulai angin topan, banjir, tanah longsor,gempa bumi. Kata Endang, Tuhan murkakarena manusia sudah ingkar dan menjauhi-Nya.“Wah, Tuhan ente kok kejam banget dimana-mana menebar bencana dan cobaan,” sindir Utomo.Sindiran juga Utomo sampaikan kepada
                                
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33