Page 51 - Majalah Berita Indonesia Edisi 13
P. 51


                                    BERITAINDONESIA, 18 Mei 2006 51(BERITA HANKAM)Panglima TNI Marsekal TNIDjoko Suyanto, tersenyumceria tatkala memberikanucapan selamat HUT ke-54Kopassus kepada DanjenKopassus Mayjen TNI SyaifulRizal, psc. S.IP. Senin (17/4) lalu. Didepannya tampak pula Kepala Staf TNIAngkatan Darat Jenderal TNI DjokoSantoso yang ikut menjemputnya memasuki ruang pertemuan di GedungKomando Kopassus, Cijantung JakartaTimur.Acara syukuran dan ramah tamahdalam rangka memperingati hari jadikorps ‘Baret Merah’ tersebut berlangsungtertutup bagi para wartawan. Meskibegitu, di bawah terik matahari siang itupuluhan kuli disket tetap setia menungguPanglima sampai acara selesai. Pasalnya,ada sebuah isu penting yang perlu dikonfirmasikan kepada orang nomor satudi Cilangkap tersebut. Yakni soal tertangkapnya rekanan TNI oleh FBI diAmerika Serikat. Karenanya, begituPanglima TNI - yang juga berasal dariMatra Udara - itu keluar dari gedung,langsung diserbu dan dihujani berbagaipertanyaan oleh wartawan.Keesokan harinya, berita tersebutmenghiasi sejumlah media cetak maupunelektronik. Bahkan suratkabar’Media Indonesia mengangkat masalah itu dalameditorialnya dengan judul ‘Sandungansenjata dari penyelundup’.Tertangkapnya Hadianto Djoko Juliarso, dibawah bendera PT. Ataru Indonesia disebut-sebut sebagai rekanan TNIAU. Hadianto ditangkap dengan tuduhanakan menyelundupkan sejumlah senjatadan peralatan militer ke Indonesia untukmemenuhi kebutuhan TNI AU. Tapi jikadilihat dari daftar peralatan dan senjatayang akan mereka selundupkan mustahilsemuanya untuk TNI, mengingat sebagian dari peralatan tersebut masukdalam daftar embargo. Lalu untuk siapadan ke mana senjata-senjata tersebutakan dikirim Hadianto. Dan kenapa TNIyang dibawa-bawa ? Sebuah pertanyaanbesar yang belum juga terjawab di ranahpublik.Reaksi pun datang dari berbagai pihak.Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono,mengatakan, Dephan sedang menelitirekanan TNI/Dephan terutama yangberada di Singapura. “Rekanan di Indonesia ternyata kedompleng rekanan diSingapura yang pesan barang di luarkebutuhan kita,” ujar Juwono, Senin (17/4).Sekjen Dephan Letjen TNI Sjafri Sjamsoeddin menambahkan, TNI AU memangpernah memesan radar untuk jet tempurmeminta wacana spekulatif tentangupaya penyelundupan senjata dibalikpenangkapan Hadianto cs segera dihentikan.“Kami kuatir memberi informasi yangsalah,” kata Happy Bone Zulkarnaendalam sebuah konfrensi pers bersamaDjoko Susilo (F-PAN), Arif MudatsirMadan (F-PPP) dan RK Sembiring (FPDIP) pekan lalu. Tentang kehadiran duaperwira TNI yaitu Letkol Hadi Suwito danLetkol Edy Supriyanto saat penawaransenjata di Hotel Renaisance, bersamaHadianto cs bisa dipertanggungjawabkan. “Justru yang jadi soal adalah keAksi Penyelundup Pojokan TNIRekanan pemasok peralatan TNIAngkatan Udara tertangkap diAmerika Serikat. Panglima TNImengaku tak punya rencana belanjasenjata baru. Ada apa di balik aksiilegal Hadianto Cs?F-5 Tiger dan sukucadang pesawat angkutC-130 Hercules kepada Ataru tahun lalu,sebelum embargo senjata oleh AS terhadap Indonesia dicabut. Bahkan keduabarang tersebut tidak termasuk dalamdaftar embargo karena bukan senjata.Republika (18/4).Panglima TNI Marsekal TNI DjokoSuyanto, menegaskan dalam tahun anggaran 2005 maupun 2006 TNI samasekali tak punya rencana belanja senjatabaru termasuk rudal Sidewinder. Panglima tetap bersikukuh bahwa hubunganTNI dengan Hadianto hanya sebataspengadaan radar APQ-159 untuk pesawattempur F-5 Tiger. Bila memesan senjata,TNI akan bertindak sesuai prosedur yaitumelalui fasilitas Foreign Military Sales(FMS) atau jalur antar pemerintah (G toG).Sejumlah anggota Komisi I DPR RIberadaan sejumlah pihak dari Singapura,yaitu Alexander David dan Ibrahim binAmran. Apa kompetensi mereka. Merekarekanan atau pendompleng,” ujar Happy.(Republika,20/4)Di tempat terpisah Dirjen StrategiPertahanan, Dephan Mayjen TNI DadiSusanto kepada Berita Indonesia mengatakan, pengadaan Alutsista adalahkewenangan Dephan. Setiap Angkatandan Mabes TNI hanya memberikanusulan spesifikasi peralatan yang dibutuhkan. Keputusan akhirnya berada diDephan. Jadi pengadaan Alutsista itubukan dari matra masing-masing. Sumber Berita Indonesia lainnya di Dephanjuga menyebutkan mencuatnya isu penangkapan tersebut perlu diselidiki lebihjauh karena bukan mustahil ada kepentingan lain yang justru memojokkanTNI. ■ SB, SPAlutsista TNI
                                
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55