Page 46 - Majalah Berita Indonesia Edisi 13
P. 46


                                    BERITA NASIONAL46 BERITAINDONESIA, 18 Mei 2006Dari kerucutnya, asap putihkeabu-abuan kerap muncul keudara. Asap solfatara inimencapai ketinggian sekitar400 meter. Kandungan SO2yang terpantau mencapai 170ton per hari. Jumlah tersebut sedikitmenurun dari pantauan sebelumnya yangmencapai 179 ton per hari.Sampai tanggal 20 April lalu, sebagaimana diberitakan Kompas (21/4), deformasi atau pembengkakan tubuh gunung Merapi terus berlangsung dengankecepatan yang berbeda.Deformasi ke arah selatan yang terpantau di Pos Kaliurang mencapai 14,64cm, penggembungan ke arah tenggarayang terpantau dari pergerakan reflektordi Deles, Klaten mencapai 6 cm. Sedangkan pemantauan dari reflektor Babadan dibarat mencapai 3,5 cm.Tanggal 20 April, gunung Merapi yang“Mbah Buyut” Siap “Hajatan” “Mbah Buyut” (Gunung Merapi) siap-siap “hajatan” (meletus). Sejak12 April lalu statusnya ditingkatkan dari Waspada menjadi Siaga.Namun masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa.mempunyai ketiggian 2.968 m dari permukaan laut dan terletak di kawasanKabupaten Sleman (Daerah IstimewaYogyakarta) dan Kabupaten Magelang,Bojolali serta Klaten (Jawa Tengah) terjadidua kali gempa. Yakni pukul 06.00 dan13.00.Kepala Seksi Gunung Merapi BalaiPenyelidikan dan Pengembangan Teknologi (BPPTK) Subandrio menyatakan,gempa vulkanik yang mungkin dirasakanmasyarakat itu belum bisa dijadikanindikator akan meletusnya Merapi. Menurutnya, gempa berkekuatan 2,2 skalaRichter yang disertai bunyi gemuruh itumerupakan dampak aktivitas naiknyamagma ke permukaan. Guguran materialgunung itu masih terus terjadi di puncakdan sekeliling kubah lava. Guguran batudalam jumlah besar menimbulkan suarayang menggemuruh.Kendati status Merapi sudah dinyatakan Siaga, namun sebagian warga masyarakat di sekitar lereng Merapi masihmelakukan aktivitas seperti biasa. Merekamembenarkan ada tanda-tanda alam yangmereka yakini menunjukkan aktivitasgunung Merapi, tetapi warga percayaletusan belum akan terjadi dalam waktudekat ini.Mujiono (32 tahun) warga Batur Ngisoryang merupakan dusun tertinggi di DesaNgargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang dan berbatasan langsungdengan Merapi mengaku melihat banyakkijang mulai turun dari gunung. “Kijangmemang sudah banyak yang turun danberkeliaran di lahan sawah kami,” ujarnya.Hal tersebut, menurut Mujiono, menunjukkan suhu di badan gunung mulaimeningkat. Namun dia meragukan Merapiakan meletus dalam waktu dekat mengingat suhu di desanya masih tetap sejuk.“Kami tetap waspada meski sepertinyatidak ada perubahan cuaca di sini,”tambahnya.Sundani (50 th) penambang pasir manual di Kali Blongkeng, Kecamatan SrumGunung Merapi mulai serius keluarkan asap tebal
                                
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50