Page 47 - Majalah Berita Indonesia Edisi 13
P. 47


                                    (BERITA NASIONAL)BERITAINDONESIA, 18 Mei 2006 47bung, memiliki firasat Merapi akan meletus. Dia mengaku beberapa kali mendengar runtuhan di Gunung Merapi.“Biasanya kalau sering kali terjadi runtuhan atau guguran di gunung, itu menandakan Merapi sedang aktif,” ujarnya sambiltetap mengumpulkan pasir.Lama tidak hajatanLain halnya dengan warga Dukuh Stabelan dan Belang Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Bojolali, JawaTengah. Hari Kamis (20/4) lalu merekamenggelar upacara selamatan.“Sudah lama Mbah Buyut (sebutanwarga setempat terhadap Gunung Merapi)tidak ‘hajatan’ (meletus) dan kami percayakalau hal itu akan segera terjadi. Apalagipetugas dari BPPTK juga mengatakanbahwa aktivitas Merapi terus meningkat,”ujar Kiman (45 th ) salah seorang wargaStabelan.Kendati demikian, sampai hari ituKepala Pusat Vulkanologi dan MitigasiBencana Geologi (PVMBG) Badan GeologiDepartemen Energi dan Sumber DayaMineral (ESDM) Yousana Siagian diBandung menyatakan Merapi belum perluditingkatkan statusnya dari Siaga menjadiAwas.Sedangkan untuk mengantisipasi bencana, wisatawan dan penduduk dilarangmendaki ke puncak gunung. Demikianpula warga masyarakat yang biasa beraktivitas di badan sungai yang berhulu digunung Merapi seperti kali Woro, Gendol,Boyong dan Krasak diminta menghentikan kegiatannya.Bahaya yang ditimbulkan dari letusangunung Merapi ini bukan saja berupa material lahar panas tetapi juga awan panasyang oleh warga setempat disebut ‘wedhusgembel’.Kalau lava panas bisa mencapai jarak 5Km dalam waktu 10 menit, maka luncuranawan panas ini bisa lebih cepat lagi. Bisamencapai kecepatan 120 Km per jam.Letusan gunung Merapi pada tahun 1994lalu tercatat lebih dari 60 orang tewasakibat tersambar wedhus gembel yangbersuhu hingga 4.000 derajat Celciustersebut.Mengantisipasi letusan gunung Merapi,pihak Pemda Kabupaten maupun Provinsidan bahkan Pemerintah Pusat telah melakukan berbagai langkah. Ratusan kendaraan truk dan bus disiapkan masingmasing Pemda untuk mengangkut parapengungsi. Tenda dan dapur umum jugamulai disiapkan di beberapa lokasi pengungsian.Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X memperkirakan Merapi akan meletus 10 – 14 hari mendatang. (Bisnis Indonesia, 19/4). Untukitu dia minta Pemda Kab Sleman segeramengungsikan penduduk yang tinggal dikawasan terdekat dengan Merapi. Sultanminta penduduk di 10 dusun di kawasanrawan bencana segera diungsikan karenarawan terkena material vulkanik letusan.Meski masih dalam tahap siaga, pemerintah agaknya tidak mau kecolongan.Departemen Sosial misalnya, sepertidiberitakan Indo Pos (19/4), telah mengalokasikan dana Rp 400 miliar untukpersiapan evakuasi akibat letusan Merapi.Selain itu, untuk kebutuhan pokok pengungsi, Depsos juga mengirimkanmasing-masing 100 ton beras ke semuakabupaten di sekitar Merapi. Selain itudikirim pula minyak bakar, air bersih danperalatan darurat seperti senter, megaphone, genset dan tenda serta alat-alatdapur umum untuk pengungsi. MensosBachtiar Chamsyah bahkan meninjaulangsung persiapan itu.Sementara Menteri Kesehatan SitiFadilah Supari menyiagakan tim medisdari Jakarta untuk membantu tenagamedis di daerah-daerah rawan terimbasletusan Merapi. ”Kita sudah siapkansemua, sampai kantong mayat segalasudah kita kirim ke Merapi,”ujarnya.Pihaknya juga akan mengerahkan 30dokter ke daerah sekitar Merapi, 15 dokterdari Solo dan 15 dokter lagi dari Yogya.Gunung api aktifKepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG Atje Purbawinata menyebutkan dari 129 gunung apiaktif yang ada di Indonesia sebanyak 14gunung statusnya di atas aktif normal.(lihat boks). Diantaranya adalah GunungSemeru di Jawa Timur. Gunung tertinggidi Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676meter ini pada 14 April lalu mengeluarkanletusan yang abunya sampai ke kotaMalang. Hujan abu ini cukup menggangguaktivitas pengguna jalan (pengendarasepeda motor dan pejalan kaki) danmenyebabkan iritasi mata dan batukbatuk.Gunung Merapi yang terletak di kawasan perbatasan DI Yogyakarta danJawa Tengah ini merupakan salah satudari dua gunung api yang berstatus Siaga.Satunya lagi adalah Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Sangihe,Sulawesi Utara.Di Indonesia saat ini tercatat ada 129gunung api aktif yang tersebar mulai dariPulau Sumatera, Selat Sunda, Pulau Jawa,Nusa Tenggara, Sulawesi Utara hinggaMaluku. Jumlah ini mencapai sekitar 13persen dari jumlah gunung api yang adadi dunia. Kondisi ini sekaligus mentasbihkan Indonesia sebagai negara yangmemiliki gunung api terbanyak di mukabumi.Banyaknya gunung api di bumi Nusantara ini disebabkan karena posisi Indonesia yang berada pada pertemuan tigalempeng tektonik raksasa yakni LempengEuro - Asia. Lempeng Pasifik dan LempengIndo - Australia. Area sepanjang garispertemuan itu dikenal dengan sebutanbusur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring ofFire).Dan karena berada pada Ring of Fire,maka tak heran jika Indonesia tercatatsebagai negara yang paling banyak mengalami letusan gunung berapi yang kerapmeminta korban jiwa. Letusan GunungTambora di NTB misalnya pada tahun 1815menelan korban 100.000 jiwa, GunungKelud pada 1919 meminta 5.000 jiwasementara tragedi gunung Krakatau pada1883 meminta korban 36.000 jiwa.■ SPSTATUS SIAGA :1. Gunung Merapi (perbatasan DIY- Jateng)2. Gunung Karangetang ( Sulawesi Utara)STATUS WASPADA :1. Gunung Merapi (Sumatera Barat)2. Gunung Talang (Sumatera Barat)3. Gunung Kerinci (Jambi)4. Gunung Anak Krakatau (Lampung)5. Gunung Papandayan (Jawa Barat)6. Gunung Dieng (Jawa Tengah)7. Gunung Semeru (Jawa Timur)8. Gunung Lokon (Sulawesi Utara)9. Gunung Dukono (Sulawesi Utara)10. Gunung Soputan (Sulawesi Utara)11. Gunung Egon (Flores, NTT)12. Gunung Ibu (Halmahera, Maluku Utara)STATUS BEBERAPA GUNUNG API DI INDONESIA
                                
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51