Page 56 - Majalah Berita Indonesia Edisi 13
P. 56
BERITA MEDIA56 BERITAINDONESIA, 18 Mei 2006Pemberontakan yang terjadi di perbatasan tampaknyabelum akan berakhir. Buktinya dua tentara gugurdalam mempertahankan NKRI di bumi Papua. SersanSatu Basori Ahmad dan Prajurit Satu Sukarno dariBatalion Infanteri 509 Kostrad Jember yang sedangbertugas di wilayah perbatasan Papua–Papua Nuginitewas seketika setelah mendadak sekelompok orang datangdengan menggunakan senjata api, kapak, panah datang tiba-tibamenyerang. Judul di atas dipilih oleh Majalah Mingguan Forum,Edisi 23 April 2006.Memang perbatasan antara Papua dan Papua Nugini sejak dulumenjadi basis perlawanan kelompok separatis. Melibatkankelompok suku, gereja dan kelompok oposisi negara tetangga.Ironisnya di tengah upaya pemerintah mengawasipulau-pulau di wilayah perairan, justru terjadiserangan darat.Berita lain yang juga diturunkan Forumadalah pesan Vatikan untuk JaksaAgung atas terpidana mati Tibo cs,yang terkait kasus Poso tahun2000. Rencana eksekusi yangtinggal menghitung hari punurung dilaksanakan.Sementara itu, Majalah Gatra,Edisi 22 April 2006, justru menurunkan laporan utamanya “Surat Paus dan Nasib Tibo”. Rencana eksekusi terhadap tiga terpidana mati Fabianus Tibo, Dominggus da Silva dan Marinus Riwuditunda. Penundaan tersebut disinyalir terkait dengan surat yangdikirim Paus Benediktus XVI kepadaPresiden Soesilo Bambang Yudhoyono agar meninjau ulang putusanhukuman mati tersebut. Gatra menulis, untuk kedua kalinya Tibo csmengajukan peninjauan kembali.Majalah TRUST, edisi 17-23 April 2006 menulis laporanutamanya berjudul ‘Indomobil Kegemukan’. Sebagaiperusahaan otomotif terkemuka di negeri ini, nama IndomobilSukses Internasional memang sudah kesohor. Tampaknya namabesar belum bisa menjamin bisa menarik investor. Buktinya, dimata investor yang bermain di lantai bursa seperti Bursa EfekJakarta (BEJ), perusahaan itu tak memiliki keistimewaan apaapa. Mereka pun enggan bermain. Alasannya kinerja perusahaantak semengkilat cat mobilnya.Berita lain yang tak kalah penting adalah soal minyak. ‘KrisisMinyak Datang Lagi’.Majalah Tempo, Edisi 17-23 April 2006 menulis ‘Setrum76 Triliun Kalla’. Nama besar Kalla menjadi sorotan majalahitu. Usulan Achmad Kalla, Direktur Utama Bukaka, agarpemerintah membangun jaringan pembangkit berbahan bakarbatubara berkapasitas 10 ribu megawatt bagi PLN menjadikontroversi. Usulan tersebut memantik kecurigaan akannepotisme. Sebab Achmad Kalla adalah adik dari Jusuf Kalla yangsaat ini menjabat sebagai Wakil Presiden RI. Di lain pihak ideini bisa benar karena bisa menyelesaikan problem krisis energilistrik selain bahan bakar minyak.Laporan Tempo lainya adalah tertangkapnya broker senjatadi Amerika Serikat. Hadianto cs, yang mengaku sebagai rekananTNI.Majalah SWA, Edisi 20 April -3 Meimenurunkan laporan utamanya tentangperan wanita. ‘Mereka Bukan Perempuan Biasa’, demikian SWA menulis dalamjudul utamanya. Majalah ini menuturkansaat otak mengalahkan otot, peran wanitadi sektor non domestik kian mendominasi.Mereka memadukan kalkulasi untung-rugidengan hati dan empati, serta kelembutandengan keteguhan prinsip. Wanita antaratahta dan keluarga.Majalah Tempo, edisi 24-30 April2006, menulis judul Utamanya “BisnisGelap Impor Senjata.” Itu terkaitdengan tertangkapnya tiga WNI di Hawaii. Ketiganya dituding hendakmenyelundupkan senjata ke luarAmerika dan mereka selama inidikenal sebagai salah satu rekananTNI Angkatan Udara.Berita lain yang tak kalah menarik adalah jejak uang Neloemantan Direktur Bank Mandiridalam rekening Bank di Swiss.Neloe sendiri telah divonis bebas olehmajelis hakim belum lama ini dalam kasus korupsi yangdihadapinya.Majalah Gatra, Edisi 29 April 2006 menulis, “Jalur GelapLogistik Tentara.” Sama dengan”Tempo, majalah Gatra jugamemilih tertangkapnya tiga WNI di AS sebagai laporanutamanya. Hadinto mengaku dia belanja senjata untukkepentingan pemerintah Indonesia. Namun pengakuan itudibantah oleh Departemen Pertahanan, Panglima TNI danKepala Staf TNI Angkatan Udara.Ditelaah dari hasil laporan beberapa media terkait denganmasalah tersebut, sasaran tembaknya tak lain adalah tentara. Adaapa di balik semua ini? ■ SBTragedi Tentaradi PerbatasanKetegangan di wilayah perbatasanmasih saja terjadi. Terakhir duaprajurit TNI gugur di medan tugas.Beberapa majalah terkemukamenulis peristiwa tersebut sebagailaporan utamanya.