Page 57 - Majalah Berita Indonesia Edisi 14
P. 57
BERITAINDONESIA, 1 Juni 2006 57(BERITA KESEHATAN)Dokter spesialis paru dari RS. Persahabatan dr. TjandraYoga Aditama SpP(K) mengatakan, jumlah penderitaasma di dunia meningkat tajam dalam 20 tahunterakhir. Saat ini diperkirakan sekitar 300 juta orang di dunia menderita asma. Bahkan departemenkesehatan RI memprediksi, jumlah penderita asmadi Indonesia terus meningkat, dari hanya 5% pada tahun 1996,sekarang mencapai 15%.Sementara itu, harga obat untuk penderita asma tetap mahal.Memang sudah diakui bahwa obat terbaik untuk asma adalahobat berbentuk inhalasi. Namun ini belum dapat dilakukandengan baik karena mahalnya harga obat tersebut. Mahalnyaharga obat untuk penderita asma ini membuat pemerintah perlumenganggarkan dana untuk bantuan biaya pengobatan asma.Setiap tahun, Depkes menyediakan anggaran bantuanpengobatan penderita asma sejumlah Rp. 232 miliar per tahun.“Dengan adanya program bantuan obat-obat asma ini, makaberbagai pihak terutama yayasan asma harus membantumengawasi pengobatan para penderita asma,” kata Menkes, SitiFadilah Supari, di sela-sela acara peringatan hari asma se-duniayang jatuh pada bulan Mei ini.Polusi Pencetus AsmaMeskipun hampir semua orang dapat mengenal gejala asma,sampai sekarang tidak seorang pun tahu dengan pasti bagaimanaasma bisa terjadi. Asma dikenal karena adanya gejala sesaknapas, batuk dan mengi yang berdampak bunyi ‘ngik-ngik’.Gejala tersebut disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan. Pipa saluran napas jika masuk ke paru akan bercabangcabang menjadi ribuan pipa atau saluran napas yang sangat kecil.Pada asma saluran ini menyempit. Penyempitan bisadisebabkan oleh mengkerutnya otot-otot yang melingkari salurannapas, membengkak dan meradangnya jaringan sekitar selaputlendir saluran dan meningkatnya produksi lendir atau dahakyang ditumpahkan ke saluran napas. Akibatnya aliran udara yangmasuk maupun yang keluar dari paru terganggu. Tergantungpada berat ringannya penyempitan saluran napas, munculnyagejala asma bisa amat bervariasi bentuknya. Keluhannya meliputibatuk berdahak dan sesak napas. Dampak yang terjadi mulai darisakit, terbatasnya aktivitas, menurunkan produktivitas bahkanbisa menyebabkan kematian.Sejauh ini, asma belum bisa disembuhkan. Maka, prinsippengobatan asma adalah menghindari faktor pencetusnya.Misalnya, menjaga kebersihan lingkungan, menghindari debudan polusi, asap rokok, tungau debu rumah, makanan tertentudan lain-lain. Masing-masing penderita memiliki karakteristiktersendiri. Sehingga perlu tahu, apa saja yang menyebabkanasmanya kambuh. Faktor-faktor penyebab itulah yang perludihindari. ■ ADBERITA KESEHATANJumlah Penderita Asma Meningkat,Mahalnya harga obat, menjadi salah satu penyebabpenderita asma tidak mendapatkan pengobatanyang sesuai standar. Padahal jumlah penderitanyasemakin meningkat.Obatnya Masih MahalMenur ut dr. Tjandra Y oga Aditama SpP(K), ada enamindikator keberhasilan pengobatan:1. Tidak ada asma atau gejala asma yang minimal2. Tidak ada pembatasan aktivitas sehari-hari,termasuk olah raga3. Tidak pernah terbangun di malam hari karenaserangan asma4. Tidak atau jarang menggunakan obat pelegakerja cepat5. Tes fungsi paru normal atau mendekati normal6. Datangnya serangan asma sangat jarang atauberkurang.Keberhasilan PengobatanTema peringatan hari asma se-dunia tahun ini adalah ‘TheUnmet Needs of Asthma.’ Asma sangat mudah terjadi dalam kondisi lingkungan yang kurang bersih serta polusi yang berlebihan.Dikatakan oleh Menkes, sudah saatnya penanganan asmamendapat perhatian semua pihak. Sebab secara ekonomi dapatmerugikan bangsa. “Jika asma tidak ditangani dengan baik, dapatmengganggu kualitas hidup berupa hambatan aktivitas,” katanya.WILSON EDWARD