Page 20 - Majalah Berita Indonesia Edisi 15
P. 20
20 BERITAINDONESIA, 15 Juni 2006BERITA UTAMASetelah hasil perawatan medis diRumah Sakit Pusat Pertamina(RSPP) Jakarta tak juga memberikan harapan pemulihankesehatan fisik ke kondisi sediakala, keluarga besar Pak Hartosudah melakukan bersih-bersih di komplek pemakaman keluarga Astana Giribangun, Desa Karang Bangun, Matesih,Karanganyar, Jawa Tengah.Astana Giribangun tempat Ibu TienSoeharto berbaring untuk selama-lamanya, adalah lokasi yang juga dipilih olehPak Harto untuk pemakamannya jikasuatu saat meninggal dunia. Komplek inimerupakan makam keluarga kerabat trahMangkunegara, luasnya 2,5 hektare,dipugar tahun 1974 dan diresmikan olehPak Harto pada 1976.Dan terbuktilah kemudian, di hari Jumat(19/5) politisi dan anggota DPR dari PartaiGolkar Priyo Budi Santoso usai besuk PakHarto menyebutkan, keluarga besar Cendana sudah ikhlas jika bekas orang kuat iniharus pergi untuk selamanya.“Dari pembicaraan dengan Mbak Tututdan Titiek, kesan saya mereka siap jika PakHarto sewaktu-waktu dipanggil,” kesanPriyo, setelah bercakap-cakap dengan duaputri Pak Harto itu.Namun persiapan rutin berbeda dilakukan oleh sekelompok anggota masyarakatlain, yang selalu mengemas nama besarmantan pemimpin bangsa ini sebagaikomoditas politik yang bebas diperlakukansesuka hati sebagai apa saja. Bagi merekakasus Pak Harto harus selalu berupa bolapanas yang berada di ujung tanduk, bukancerita kisah kenegaraan-bangsa di bukusejarah Indonesia yang siap diwariskan kesetiap generasi.Pemunculan Terakhir“Jenguk-Kangen” mantan PerdanaMenteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad, yang bersama istri Siti Hasmahbinti Haji Mohd Ali melakukan kunjunganpersahabatan kepada “Saudara Tua”mantan Presiden Soeharto selama 30menit pada hari Rabu (3/5) sejak pukul10.30 WIB di Jalan Cendana, merupakanpemunculan terakhir Pak Harto di hadapan khalayak ramai dalam keadaansehat walafiat secara fisik. Kendati, karenafaktor usia tua beliau sudah mengalamigangguan kerusakan syaraf otak secarapermanen.Setelah dua tahun tak bertemu, keduabekas pemimpin khususnya Pak Hartoterus saja mengembangkan senyum khasnya pada wajahnya yang tampak segar.Keduanya lalu melambaikan tangan kepada para wartawan yang meliput. Padamasanya, bersama PM Singapura LeeKuan Yew mereka dikenal sebagai triopemimpin berkarakter kuat yang berhasilmenjaga stabilitas kawasan Asia Tenggara.nempatkan setiap mantan pemimpinbangsa di tempat yang sangat layak danterhormat.Sejumlah pemimpin yang sedang berkuasa khususnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kallatiba pada kesimpulan akhir, untuk menjaga kehormatan bangsa dengan caramengembalikan kehormatan para mantanpemimpin bangsanya sendiri. Baik ituBung Karno, Pak Harto, Habibie, Gus Dur,hingga Megawati.Tak Ada Lagi Celah HukumSecara politis Presiden menempuhkebijakan mengendapkan persoalan PakHarto. Namun secara hukum KejaksaanNegeri Jakarta Selatan menelurkan SuratKetetapan Penghentian Penuntutan Perkara (SKP3) Pak Harto, ditandatangi olehKajari Jaksel Iskamto pada hari Kamis (11/5).Ini berarti tidak ada lagi celah hukumpidana bagi Pak Harto. Posisi ini dapatmemberinya ketenangan menghadapimasa-masa terpenting dalam hidup terlebih saat akan mangkat dalam waktudekat atau kapan-kapan.Media massa pun sudah sangat pahamakan keadaan ini. Sehingga, arah amunisiamunisi serangan belakangan mulaidigeser ke bekas orang-orang dekat PakHarto.Majalah Tempo, misalnya, dalam duaedisi berturut-turut menurunkan laporanutama tentang Pak Harto yang sudahbergeser substansi. Seperti, “Membongkar7 Yayasan: Harta Soeharto” (edisi 22-28Mei 2006), dan “Kasus Soeharto: SiapaTersangka Baru” (edisi 4 Juli 2006).Padahal sebagaimana dimaklumi bersama pada masanya semua tokoh pernahmenjadi orang dekat Pak Harto. Kecualimereka yang nyata-nyata menyatakan diriberseberangan seperti Kelompok Petisi 50.Mereka inipun, seperti Bang Ali Sadikinsudah berbaik sangka terhadap orang yangdahulu mengangkatnya menjadi GubernurDKI Jakarta dan membuatnya sebagaigubernur terpopuler sepanjang sejarahkota Jakarta.Kerentaan usia membuat Pak Hartosecara medis mustahil dapat dibawa hadirke persidangan. Kepastian ini membuatpembicaraan ramai di luar. Baik olehmereka yang ingin mengembalikan kehormatan bangsa maupun yang inginmerusaknya. ■ HTMengembalikan Kehormatan BangsaSejumlah media massa sudahmempersiapkan obituari mantanPresiden Soeharto, yang akandirilis manakala beliau mangkat.Namun tanpa dinyana segar-bugarnyawajah “The Smiling General” di hadapanMahathir berubah menjadi amunisi barubagi sekelompok orang. Mereka tetapngotot menginginkan Pak Harto harusmenjalani proses hukum terkait dengandakwaan melakukan tindak pidana korupsi di sejumlah yayasan yang pernahdidirikan Pak Harto.Siapa pula yang menyangka kalau kedatangan Mahathir ke Jakarta, yangsesungguhnya hanya dimaksudkan untukmemberikan ceramah di sebuah kuliahumum, telah memicu terangkatnya sejumlah agenda penting untuk dibicarakanke permukaan. Yakni, bagaimana meHM Soeharto