Page 48 - Majalah Berita Indonesia Edisi 16
P. 48


                                    BERITA DAERAH48 BERITAINDONESIA, 6 Juli 2006Dofar (25) sedang minum tehketika secara tiba-tiba lantaikeramik rumahnya retak.Sesaat kemudian menyemburlumpur panas berwarna abuabu. “Saya kaget dan langsungberteriak sambil meminta keluarga meninggalkan rumah,” kata Dofar, wargaDusun Balongkenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.Kejadian serupa juga menimpa keluarga Husein (50). Lantai rumahnyaretak dan menyemburkan lumpur panassetinggi 3 meter. “Langit-langit rumahsaya sampai jebol,” aku Husein.Begitulah awal bencana yang dialamiwarga Sidoarjo pada Minggu (4/6) pagi.Semburan lumpur panas dan gas yangmengandung bahan berbahaya dan beracun, fenol, itu membuat ratusan wargayang menghirupnya merasa pusing, sesaknafas dan tenggorokan terasa panas.Mereka terpaksa dilarikan ke RumahSakit Bhayangkara. Pasien yang menghirup gas berwarna putih yang miripamonia itu kebanyakan perempuan dananak-anak. Sampai Selasa (13/6), tercatat538 orang pasien yang berobat dan 44diantaranya harus diopname.Muncratnya (blow out) lumpur panasdan gas bersuhu 60 derajat Celsius inipertama kali terjadi 29 Mei lalu. MenurutDr Adi Susilo, Kepala LaboratoriumGeosains Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pasti Alam (MIPA) Universitas Brawijaya, muncratnya lumpurpanas dari eksploitasi sumur minyak yangdikelola PT Lapindo Brantas Panji diKabupaten Sidoarjo, diduga karena faktorketidakberuntungan”(Kompas, 6/6).Pada saat penggalian, lubang galianyang belum sempat disumbat dengancairan beton sebagai casing keburumenganga karena gempa bumi di Yogyakarta. Terjadinya rekahan pada galian inimengakibatkan lumpur hidrokarbonmuncrat.“Prosedurnya memang lubang galianpada bagian atas langsung ditutup beton.Namun, penutupan baru bisa dilakukanjika seluruh pekerja pengeboran selesaidan minyak mentahnya telah ditemukan,” ujarnya.Sampai hari ke-15 (13/6) semburanlumpur panas dan gas masih terus berlangsung. Praktis tiga desa disekitarnyayakni Desa Plumbon, Desa Glagah Arumdan Desa Renokenongo terendam lumpur. Warga pun terpaksa mengungsi.“Kami perkirakan, di bawah rumah kamisekarang gerowong. Bayangkan saja,lumpur yang keluar dari dalam tanahsedemikian banyaknya,” kata Sulaikah(50) yang khawatir rumahnya ambles kedalam perut bumi.Bencana ini, selain melanda pemukiman dan gedung sekolah, juga memusnahkan ratusan hektar tambak udangdan persawahan penduduk. Tidak itusaja, tujuh pabrik di sana pun terpaksaditutup dan ratusan karyawannya menganggur. Lumpur pun meluas menggenangi jalan tol Surabaya – Gempolhingga setinggi 10 cm. Jalan tol ini punterpaksa ditutup karena licin dan untukmenghindari terjadi kecelakaan lalulintas.Kepala Bagian Pelayanan dan Pemeliharaan PT Jasa Marga Cabang SurabayaEddy Badru Jaman menyatakan PT JasaMarga mengalami kerugian sekitar Rp130 juta/hari karena kendaraan tidaklewat jalan tol Porong –Surabaya yangdipenuhi lumpur. Pihaknya telah menyiapkan draf perhitungan untuk meminta ganti rugi kepada pihak Lapindo.(Media Indonesia, 9/6).Secara materi belum bisa dihitungberapa total kerugian akibat semburanlumpur panas ini. Belum lagi lumpuhnyaaktivitas sosial ekonomi sebagian wilayahJawa Timur. Warga masyarakat akanmenuntut ganti rugi atas kerusakanrumah dan tambak serta sawah merekaakibat semburan lumpur tersebut. “Kamiberharap akan mendapat ganti rugi,” kataSutikno (40) petani di Desa Glagah Arum.Wakil Ketua Komisi VII DPR SonnyKeraf dan sejumlah anggota Komisi VIIprihatin dan sangat menyayangkan lambannya pihak BP Migas dan PT Lapindodalam menangani kasus ini. Juga tidakadanya sosialisasi kepada warga yangterkena dampak lumpur panas. SuaraPembaruan (13/6).Dilakukan PenyedotanManajer Umum PT Lapindo, Rawindra,menyatakan pihaknya tengah mengupayakan penyumbatan semburan. Kegiatan ini melibatkan tim ahli Alert Disaster Control dan Abel Engineering WellControl dari Kanada dan Amerika Serikat.Disamping itu, untuk mengatasi luapanlumpur panas dilakukan penyedotan dilokasi genangan lumpur dan menyalurkannya ke dam penampungan yangdibuat di areal sawah di Desa Renokenongo. Selain itu juga disiapkan lokasipenampung lumpur di Desa Jatirejoseluas 12 hektar dengan daya tampungsekitar 120.000 m3. (Kompas, 14/6).Humas PT Lapindo, Budi Susantodidampingi Yuniwati Katerina dari Human Resources PT Lapindo dalam kesempatan terpisah mengatakan palinglama sebulan masalah ini sudah bisadiatasi. Mengenai ganti rugi masih dibahas pihak manajemen setelah dilakukan pertemuan dengan warga danpemerintah Kabupaten Sidoardjo. ■ AM, SPLumpur Panas BerulahLumpur panas itu muncrat dari perut bumi. Warga Sidoardjo punpanik. Akankah PT Lapindo memberi ganti rugi?FOTO: REPRO
                                
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52