Page 35 - Majalah Berita Indonesia Edisi 17
P. 35
(LENTERA)BERITAINDONESIA, 27 Juli 2006 35pertentangan-pertentangan yang tidakperlu tentang UN itu.Apapun yang terjadi, apapun yang kitalakukan, adalah, kita mengalir dengansistem yang dibuat oleh sistem nasionalkita. Maka kita masuk di dalamnya,apapun hasilnya. Lepaskan, andaikatakita mampu mencapai kelulusan baik itu100 persen maupun berapa persen saja.Kita berikan kesempatan kepadasiapapun yang memberikan penilaian itu.Alhamdulilah, semua kita ikuti. Tingkatmenengah kita ikuti, dan tingkat atas punkita ikuti, hasilnya pun tidakmengecewakan menurut orang yangmenginginkan kelulusan dalam setiapujian.Tahun ini, kita menyertakan cukupbanyak, satu regu 253 untuk tingkatmenengah atas, dan 1.500 untukmenengah pertama. Semuanya olehpanitia dinyatakan lulus, dan kita terimaapa adanya itu.Kita tinggalkan sekilas cerita tentangpartisipasi kita terhadap pendidikannasional. Maka tidak benar, bahwasanya,pesantren adalah merupakan lembagaeksklusif, lembaga yang berdiri sendiri,tanpa mengikuti sistem nasional. Itu,sebuah ungkapan yang tidak berdasar,apalagi, kalau pesantren diukur sepertiAl-Zaytun ini. Al-Zaytun sama sekali tidaklepas dari sistem pendidikan nasional.Baru-baru ini kita kedatangan tamu,yang berkeinginan untuk mengadakanpenelitian madrasah unggul. Kamisampaikan dengan tegas, bahwasanyaAl-Zaytun bukan madrasah, Al-Zaytunadalah pesantren. Berbeda, antaramadrasah dan pesantren. Madrasah,aktivitasnya terbatas, hanya pukul tujuhmaksimum pukul dua petang. Madrasah,memiliki kebiasaan yang terbatas,pendidikan di sekolah terbatas, ruanganruangan terbatas, sistem pun terbatas.Kami di sini, kami nyatakan waktu itu,kami di sini adalah pesantren, yangmerupakan sebuah kehidupanpendidikan yang tidak berbatas waktu.Karena waktu, dalam kehidupankeseharian itu hanya terdiri dari 24 jam,maka batasan pendidikan adalah 24 jam.Kami mendidik dengan sistem nasional,kami mendidik dengan sistem yangdiciptakan oleh Al-Zaytun, dan, tidakterbatas waktu dari pukul tujuh pagihingga dua petang, tapi dari pukul 00.00WIB sampai pukul 24.00 WIB. Itukependidikan kepesantrenan. Dan, kamiinginkan pesantren ini fully pesantren,seperti yang diciptakan oleh penciptapertama pesantren.Kini, memang, kehidupan pesantrenmulai berubah dengan adanya sistemsekolah dan madrasah. Banyak pesantrenyang sudah tidak berdiri seperti apaadanya pesantren. Pesantren hanyamenerima murid-murid dari sekolahan,kemudian, pesantren itu hanyadigunakan bukan untuk mondok, tanpaada sistem yang baku di dalamnya.Sehingga, pesantren pada saat inimengalami kemerosotan nilai yangpernah dicetuskan oleh pendiri pesantrenitu sendiri.Maka banyak sekali keluhan yangdiletupkan, yang diungkapkan olehbanyak orang bahwa pesantren sekarangini tidak mampu menciptakan orang-orang yang seperti ulama-ulama besarproduk pesantren tempo dulu. Kita tidakmenyalahkan ungkapan itu, tapi kita jugatidak masuk ke dalam orang yang menilaiseperti itu.Untuk itu, kini, dan mendatang, AlZaytun ingin mengembalikan kehidupanpesantren itu seperti sediakala yangpernah dibuat oleh pandahulu-pendahulukita. Sekalipun itu yang dicita-citakan,namun tidak melepaskan sistem modern,karena modern adalah ciri abad baru inidan mendatang.Pelajaran Agama di Luar KelasDalam perkembangannya, Al-Zaytunbeberapa hari yang lalu mengadakansuatu sidang penelitian danpengembangan. Kita menginginkan,pelajaran-pelajaran keagamaan, yangdikategorikan keagamaan, kita ingin tidakkita lakukan di dalam kelas yangwaktunya terbatas, 45 menit.Pelajaran-pelajaran keagamaan, kitaakan terapkan di luar kelas. Pelajaranpelajaran non keagamaan, ini yang akankita masukkan di dalam kelas sehinggasemua maksimal. Agama, tentunya, kalaukami berbicara agama, itu adalah agamadalam arti sempit. Agama, atau pelajaranagama, kita akan berikan di luar kelas.Betapa tidak efisiennya waktu yang kitamiliki ini dalam penggunaan kita, karenapelajaran agama hanya diberikan 45menit dalam satu session. Kalau pelajaranagama itu dalam satu pekan diberikantiga jam, maka cuma 3x45 menit.Betapa biasnya kalau itu kita lakukanterus, sedangkan waktu yang kita milikiberpuluh-puluh jam yang bisa diterapkanuntuk memberikan unjuk-ajarkeagamaan yang sempit tadi.Kemudian, waktu-waktu yang kitamiliki di dalam pembelajaran resmi, daripukul 07.00 WIB hingga 11.45 WIB ataupukul 13.15 WIB, itu akan kita berikankepada pelajaran-pelajaran non agama,baik itu bahasa dan lain-lain tentunya adapenyesuaiannya, itu akan kita berikan didalam kelas. Lainnya, kita berikanpelajaran-pelajaran keagamaan.Ini didasari kepada tenaga yang telahkita miliki. Kalau pada awal pendirianpendidikan Al-Zaytun ini kita hanyamemiliki tenaga yang amat sangatterbatas. Guru-guru kita datangkanbukan dari lulusan Al-Zaytun, kita masihmengimpor dari berbagai tempat,mendatangkan guru sebanyakbanyaknya, dan ukuran banyak padawaktu itu hanya terbatas pada 100 orangsetiap tahun. Ini keterbatasan yang kitamiliki.Sejak tahun 2006, atau 2005pertengahan, alhamdulilah kita telahmemiliki tenaga yang justru bukan tenagatambahan, tenaga inti, tenaga yangdiproduk dari institusi yang telahdipersiapkan oleh para guru maupun olehpara dosen yang ada, tenaga itu kitanamakan mahasiswa. Mahasiswa inilahyang akan menjadi tulang punggungpendidikan Al-Zaytun masa depan.Mereka kita berikan tanggungjawab.Pertama, sebagai guru sandaran. Gurusandaran adalah seorang guru yangMelek Hurufan MutakhirMelek Huruf elek Huruf elek Huruf elek Hurufan Mutakhir n Mutakhir n Mutakhir n Mutakhir