Page 50 - Majalah Berita Indonesia Edisi 17
P. 50
BERITA HANKAM50 BERITAINDONESIA, 27 Juli 2006prajurit termasuk dari Panglima TNIMarsekal Djoko Suyanto yang melihatlangsung jalannya latihan. Wajah keduapetinggi Tentara kedua negara itu puntampak berseri-seri.Kepada Pers Panglima TNI MarsekalDjoko Suyanto, mengatakan, secaraumum latihan tersebut bertujuan tidakhanya untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dan kepolisian tetapi jugauntuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Latgabma secara berkelanjutan danberkesinambungan. Sedangkan secarakhusus melalui latihan tersebut diharapkan dapat memelihara hubungan kerjasama dan menghasilkan kesamaan poladalam menanggulangi kontijensi yangmungkin terjadi di sepanjang perbatasankedua Negara.Bobot StrategisMenurut Panglima TNI, kegiatan tersebut memiliki bobot strategis ditinjaudari sasaran utama yang ingin dicapaidengan pertimbangan berbagai aspekdiantaranya, Pertama, Aspek Strategi,yaitu terwujudnya strategi cegah tangkaldan strategi penindakan terhadap ancaman dari negara atau kelompok-kelompok yang mempunyai niat bermusuhandan ingin menguasai serta memanfaatkanperbatasan Malindo sebagai daerahoperasional untuk kepentingannya.Kedua, Aspek Operasional, yaitu terwujudnya kesiapsiagaan Pasukan Pengamanan Perbatasan Malindo (PPPM)untuk dapat digerakkan sewaktu-waktujika terjadi kontijensi di perbatasanMalindo. Ketiga Aspek Taktik, Tehnikdan Strategi, yaitu terciptanya interoperability dan kemampuan mengaplikasikan doktrin taktik dan tehnik sertaprosedur tetap Opresai Gabungan Bersama, dan keempat, Aspek Psikologi,yang menurut Panglima merupakanaspek yang paling penting yaitu secarainternal terciptanya hubungan silaturrahmi antara ATM/PDRM dan TNI/Polri.Sedangkan secara ekternal melalui latihan tersebut dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara angkatanBersenjata dengan masyarakat setempatdi sekitar perbatasan.Menjawab pertanyaan pers kenapalatihan gabungan 2006 ini tidak dilangsungkan di Selat Malaka yang belakanganmenimbulkan ketengangan antara keduaNegara, secara diplomatis Panglima TNImengatakan, soal tempat latihan di manasaja bisa dilakukan. Namun pertimbangan untuk menunjuk Singkawang sebagai puncak latihan mengingat medannya yang memadai baik untuk melakukanpendaratan baik dari darat, laut maupunudara. “Masalah tempat bisa dimana saja,dan kebetulan kali ini Kalimantan Baratyang ditunjuk,” ujarnya.Sementara itu Panglima AngkatanTentara Malaysia Tan Sri Dato Sri Mohd.Anwar bin Mohd Noor, mengatakan,dalam latihan gabungan tersebut antaraTNI/Polri dan ATM/PDRM ingin melihatprosedur tetap (Protap) yang sudah adadalam latihan gabungan bersama tersebut masih relevan dalam konteksadanya ancaman-ancaman baru sepertiterorisme yang dan sebagainya. Disamping itu menurut Anwar, denganadanya latihan tersebut dapat melihatjauh ke depan kekurangan dan kelemahan agar dapat dibenahi atau salingmengisi satu sama lain demi terciptanyakeamanan seperti halnya di daerahperbatasan. Dan yang utamanya adalahuntuk mengurangi ancaman terorismekarena teroris itu merupakan musuhbersama saat ini.Selain latihan gabungan operasi jugaada program karya bhakti/Jiwa Murniberupa pengobatan missal, khitanan missal, renovasi/perbaikan sarana ibadahdan olahraga bersama serta panggungprajurit bersama masyarakat setempat didaerah latihan. Hal tersebut bertujuanuntuk memelihara dan meningkatkanhubungan silaturrahmi antara keduaangkatan bersenjata dan kedua kepolisiandari kedua Negara dengan masyarakatsetempat. ■ SBLatihan bersama untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajuritPanglima TNI dan Panglima tentara Malaysia bersama Dansat Latgabma 2006