Page 53 - Majalah Berita Indonesia Edisi 17
P. 53
(BERITA KHUSUS)BERITAINDONESIA, 27 Juli 2006 53Kelulusan SLTP Meningkat, Depok Terburuk se-Jabaragar mereka bisa menerima.Lulusan kelompok belajar paket Csetara dengan UN Sistem PendidikanNasional. Materi dan standar kelulusanpaket itu pun sama seperti UN jalur formal. Untuk lulus harus meraih nilai di atasrata-rata 4,5 dan setiap mata pelajaranharus memperoleh nilai 4,25. Agar lulusanujian paket C ini dapat dipakai untukmendaftar di perguruan tinggi, maka ujiankesetaraan paket C ini dipercepat menjadiAgustus dari rencana semula, November2006. Beberapa perguruan tinggi menyambut baik hasil keputusan pemerintahini. Namun, masih banyak dikabarkan adabeberapa perguruan tinggi yang masih‘pikir-pikir’.Bahkan Koran Tempo, 27/6 memberitakan, Ketua Forum Rektor EkoBudiharjo sempat menyatakan perguruanperguruan tinggi negeri menolak ijazahpaket C. Namun beberapa perguruantinggi negeri memiliki sikap berbeda.Institut Teknologi Bandung, UniversitasAirlangga, Universitas Gajahmada danUniversitas Sebelas Maret bersedia menerima pemegang ijazah paket C.Namun demikian, anjuran Menteri ituberbenturan dengan jadwal beberapaperguruan tinggi. Ujian paket C baru akandilaksanakan akhir Agustus, sementaraitu beberapa perguruan tinggi negeritersebut sudah menutup pendaftarannyasebelum Agustus dan awal Septembersudah memulai perkuliahan. Selain berbenturan dengan jadwal akademik, panitia penerimaan mahasiswa baru Universitas Sebelas Maret mengaku kesulitanmengakomodasi pemegang paket C.Rektor universitas itu, Syamsulhadimengatakan, formulir seleksi penerimaanmahasiswa baru tidak menyediakankolom lulusan di luar SMA dan sederajat.“Kalau mau diterima pendaftaran mereka,formulirnya tidak tersedia,” kata Syamsulhadi seperti dikutip Koran Tempo. Lagilagi rumitnya aturan menjadikan anakdidik sebagai korban sistem yang masihcoba-coba. ■ AD(BERITA KHUSUS)Sama dengan tingkat SLTA, tingkat kelulusan sekolah lanjutan pertama(SLTP) dalam ujian nasional tahun ini juga lebih baik dari tahun lalu.Sebanyak 92,03% dari jumlah total 3.008.938 siswa SMP dan MadrasahTsanawiyah (MTs) lulus. Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP)Bambang Suhendro saat mengumumkan hasil ujian nasional di Jakarta,mengatakan secara keseluruhan jumlah kelulusan SMP dan MTs meningkat 4,96%dibandingkan tahun lalu.Untuk SMP, tingkat kelulusan naik dari 87,03% tahun lalu menjadi 91,81%.Sedangkan untuk MTs meningkat dari 87,21% tahun lalu menjadi 92,89%. PesertaUN SLTP tahun ini diikuti 2.383.760 siswa SMP dan 625.178 siswa MTs. BambangSuhendro juga menyebutkan, rata-rata nilai mata pelajaran meningkat. UntukSMP, nilai rata-rata meningkat dari 6,45 menjadi 7,06 dan untuk MTs dari 6,38menjadi 6,97 sehingga secara keseluruhan, nilai rata-rata meningkat dari 6,44menjadi 7,04.Hasil UN di daerah bencana seperti Aceh, Sumut, Sulut, Jatim, Jateng danYogyakarta juga tidak ada perbedaan secara signifikan bila dibandingkan dengandaerah-daerah lain. Sementara itu Mendiknas Bambang Sudibyo menegaskanpemerintah tidak akan menyelenggarakan ujian ulangan bagi siswa SLTP yangtidak lulus. Kebijakan itu sama dengan bagi siswa SLTA yang tidak lulus. Makasiswa SLTP yang tidak lulus UN diberi dua pilihan. Yakni mengulang di kelas IIIdan mengikuti ujian di tahun depan atau mengikuti ujian persamaan paket B.Depok TerburukRepublika, 27/6 memberitakan, ribuan siswa SMP di Kota Bekasi tidak lulusUN. Jumlah siswa yang tidak lulus itu sebanyak 1.571 orang dan di Depok sebanyak1.871 siswa. Menurut Wali kota Bekasi, Akhmad Zulfaih, dari 23.337 peserta UNsiswa SMP, sebagian besar siswa yang tidak lulus berasal dari SMP negeri. Akhmadmenjelaskan, dari 172 SMP sederajat yang ada di kota Bekasi, SMP negeri hanyaberjumlah 30.Sementara itu, di Depok diberitakan, hasil UN Depok terburuk se-Jawa Barat.Wilayah yang dikomandani oleh Nurmahmudi Ismail itu menduduki tempatteratas untuk kategori wilayah dengan angka kegagalan UN tingkat SMP/MTstertinggi. Sementara itu, tingkat SMA/SMK menempati urutan kedua terburuk.Data yang dihimpun Indopos menyebutkan, untuk tingkat SMP/MTs dari total13.507 peserta UN, 1.835 siswa diantaranya tidak lulus. Jumlah tersebutmenempatkan Depok pada urutan teratas wilayah dengan jumlah siswa gagaltertinggi. Sementara itu di tingkat SMA/SMK, dari 25 kota/kabupaten yang ada,Kota Depok berada pada posisi kedua terburuk se-Jabar. Yaitu dengan jumlahsiswa gagal UN sebanyak 566, dari total 9.874 peserta. ■ AD