Page 21 - Majalah Berita Indonesia Edisi 18
P. 21
BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006 21BERITA UTAMABenahi SistemManajemen Logistik TNIPanglima TNI Marsekal Djoko Suyanto sangat yakin temuansenjata di rumah Almarhum Brigadir Jenderal Koesmayadi,Wakil Asisten Logistik KSAD pasti melibatkan orang lain.Koesmayadi pasti bukan satu-satunya pelaku. Prosesnyapun diperkirakan sudah berlangsung lama.untuk mengusut tuntas kasus, danmengamankan semua senjata danamunisi yang ditemukan.Bahkan, jika diperlukan, kata Panglima, Badan Intelijen Negara (BIN)dan Polisi bisa juga dilibatkan untukmelakukan pengusutan.Sistem Registrasi LemahDedy Djamaluddin Malik, anggotaKomisi I DPR RI dari Fraksi PANmerasa sangat yakin saat ini masihbanyak jenderal yang menyimpansenjata destruktif.“Mereka menyimpan karena memanfaatkan kelemahan sistem registrasi senjata di TNI. Itu harusdiusut,” ujar Dedy, yang berpolemikdengan Maher Algadrie karena membuka informasi penting, yang bersumber dari lingkungan Istana.Deddy menyebut salah satu pendiriKodel ini terlibat bisnis senjata ilegalbersama Koesmayadi.Rekan Deddy dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, Effendi Choiri, takpercaya pernyataan KSAD JenderalDjoko Santoso yang menyebut timbunan senjata di rumah Koesmayadihanya untuk koleksi.“Kami tak percaya itu hanya digunakan sebagai koleksi. Karena diIndonesia, kepemilikan senjata satusaja harus didaftarkan,” ujar Choiri.Pernyataan Effendi Choiri terlontaruntuk menanggapi pernyataan lainKSAD, yang memperkirakan adamotivasi mengoleksi senjata pada diriKoesmayadi, karena di antara temuan terdapat pula senjata-senjatamodel lama semasa Perang Dunia II,dan senjata-senjata sport. Perkiraanlain, timbunan senjata digunakandalam rangka pembangunan satuanTNI-AD yang pada waktu itu memangdiperlukan untuk mendukung darurat sipil di Aceh, terkait denganembargo militer AS, sehingga saat itutidak seluruh senjata langsung diserahkan ke TNI-AD.Berbicara di hadapan anggota DPR,berdasarkan hasil pemeriksaan, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyantomemaparkan telah terjadi sebanyak29 kali pemasukan senjata dan amunisi.Dari Singapura dilakukan enameyakinan Panglima, yangdisampaikan secara terbuka kepada pers di Istana Negara, Jakartausai menghadiri Hari Anti NarkobaInternasional (HANI), mengindikasikan ada sesuatu yang salah dalamhal manajemen logistik TNI, khususnya soal persenjataan sampaisampai institusi TNI tak mampumengendus dari awal telah ramairamai terjadi konspirasi penimbunanratusan pucuk senjata.Setelah temuan ratusan pucuksenjata ini terungkap ke permukaanbarulah Panglima menginstruksikansupaya dilakukan inventarisasi kepemilikan senjata oleh setiap personilTNI, serta inventarisasi registrasiyang ada di staf logistik TNI AD untukmenyelidiki kemungkinan ada senjata yang hilang.Bukti kelemahan institusi TNI takmengetahui ada timbunan senjatadilakukan oleh orang-orangnya sendiri, juga tersirat pada instruksiPanglima kepada Komandan PuspomTNI Mayjen Hendardji Soepandji.“Usut sampai tuntas keberadaansenjata itu, bagaimana prosesnya kokbisa sebanyak itu di satu tempat,darimana asalnya, dan siapa sajayang ikut mengetahui tentang keberadaan senjata itu,” bunyi perintahPanglima kepada Dan Puspom TNIKUpacara Hari Ulang Tahun TNIBERINDO: WILSON EDWARD