Page 23 - Majalah Berita Indonesia Edisi 18
P. 23
BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006 23BERITA UTAMAAngkatan Darat TNI, atau tidak.Sengaja Didiamkan?Panglima TNI mengatakan, sebenarnya prosedur tetap penertibankepemilikan senjata oleh personilpersonil TNI sudah ada, dan penertiban sudah pula merupakan sesuatuyang otomatis dijalankan. Pengetatankepemilikan senjata harus dari harike hari, tidak hanya bila ada kasusapalagi ini menyangkut senjata.Merujuk kepada pernyataan Panglima bahwa sudah ada prosedur tetap,maka muncul dugaan lain timbunansenjata di rumah kediaman Koesmayadi sesungguhnya jauh-jauhhari pasti sudah dapat diketahuinamun sengaja didiamkan saja dantak pernah diusik.Kepala BIN Syamsir Siregar pun,usai rapat kerja dengan DPR mengungkapkan, Inspektorat JenderalTNI Angkatan Darat (Itjen AD) sudahmenemukan ketidakberesan administrasi persenjataan sejak beberapatahun silam. Termasuk di antaranyasenjata yang ditemukan di rumahalmarhum Brigjen Koesmayadi.“Waktu pemeriksaan Itjen AD adasenjata yang memang kurang didukung administrasi. Dan, Itjen ADtelah menyampaikan kepada KSADwaktu itu tahun 2002 dan mohonAngkatan Darat melengkapi administrasi senjata tersebut,” tutur Syamsir.Belajar dari pengalaman kasusKoesmayadi, Permadi, anggota KomisiI DPR dari Fraksi PDI Perjuanganmengatakan, dengan terungkapnyakasus penimbunan ratusan senjata iniTNI harus memiliki terobosan denganmelakukan tender pembelian senjatasecara terbuka.“Untuk seluruh petinggi TNI janganmenggunakan rekanan yang bersifatKKN,” ujar pria yang selalu mengenakan pakaian keseharian hitamhitam.Boy M.W Saul juga anggota Komisi IDPR dari Fraksi Partai Demokrat punmengatakan sama, permasalahanpenyelendupan senjata merupakankesalahan manajemen kontrol yangkurang baik pada masa lalu.Karena itu, kata Saul, dalam rangka reformasi, TNI harus dapat menciptakan kontrol yang transparandan akuntabel.Departemen Pertahanan akanmemperketat pemesanan senjatamelalui satu pintu untuk mencegahterjadinya penyelewengan kepemilikan senjata.Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengatakan, kebijakan satupintu sebenarnya sudah diterapkansejak beberapa tahun lalu namunpelaksanaannya sejauh ini belumefektif.“Aturannya adalah setiap angkatanmengajukan kepada Mabes. Tetapi beberapa bulan terakhir banyak sekaliyang main sendiri atau ancaman melalui tiap angkatan. Untuk itu sedangkita bina agar satu pintu benar-benarterlaksana, namun kita butuh waktu,” jelas Juwono.Kepada pers, Sekjen DepartemenPertahanan (Dephan) Letjen SjafrieSjamsuddin mengungkapkan, sistempelibatan rekanan dalam proses pengadaan alat utama sistem persenjataan untuk TNI sudah dibuat ketat.Alur sistem menggunakan sistempengawasan yang sangat ketat, danproses pengambilan keputusan pembelian senjata dilakukan bersamasama di Dephan.Kata Sjafrie, kita sekarang tinggalberhadapan dengan sistem tersebut,yang mengatur semuanya bahwapembelian boleh dilakukan atau tidak.Keputusannya ditentukan dalamsuatu instrumen yang disebut denganbilling technic management, yang akanmenyimpulkan dari aspek kebutuhan,strategi, dan anggaran. Dan, jika dalam proses itu digunakan mitra kerjamaka mitra itu akan dilihat duluMembersihkan senjata usai latihan perang catatan dan latarbelakangnya. HTPrajurit TNI di depan tank ScorpionBERINDO: WILSON EDWARDBERINDO: WILSON EDWARD