Page 24 - Majalah Berita Indonesia Edisi 18
P. 24


                                    24 BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006BERITA UTAMASikap kesatria KSADJenderal Djoko Santosomemaparkan soal temuanratusan senjata di rumah(Alm) Brigjen Koesmayadi,telah membantuterungkapnya berbagaimisteri khususnya soallemahnya manajemenlogistik persenjataan. Tetapimenjadi blunder pula sebabsiapa saja seolah menjadiberhak “menghakimi”institusi TNI dari sudutpandang masing-masing.Temuan Senjata Ungkap Aneka MisteriTemuan 145 pucuk senjata, 28.985 butir amunisi, 9 granat tangan, dan28 teropong di rumahWakil Asisten LogistikKSAD, Brigjen Koesmayadi, yang meninggal dunia pada Minggu (25/6)siang akibat serangan jantung, memastikan Panglima TNI MarsekalDjoko Suyanto untuk sangat yakinbahwa penguasaan senjata itu tidakmungkin melibatkan Koesmayadiseorang diri.“Tak mungkin sendirian untukproses itu dan apakah ini juga baruberlangsung satu-dua tahun belakangan atau sudah puluhan tahun, ituakan kita selidiki,” kata Panglima,yang segera memberikan laporan mengenai kasus ini langsung kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, begitu temuan diumumkan oleh KSADJenderal Djoko Santoso melalui pers.Panglima menyampaikan pendapatnya kepada pers usai menghadiriHari Anti Narkoba Internasional(HANI), di Istana Negara JakartaJumat (30/6). Presiden kemudianmemberikan perintah kepada Panglima agar Mabes TNI menyelidiki kasus ini, dan agar hukum dapat ditegakkan.“Angkatan Darat berpendapat penemuan ini di luar batas kewajaran dankepatutan. Kita akan menindaklanjuti penemuan tersebut,” ujar KepalaStaf TNI Angkatan Darat (KSAD)Jenderal Djoko Santoso, yang langsung mengumumkan sendiri telahterjadi ketidakwajaran kepemilikansenjata oleh seorang petinggi TNI,Kamis (29/6) malam di Markas BesarTNI AD, Jakarta. Dengan arif Jenderal Djoko mencoba melokalisir persoalan terjadi sebatas matra Darat.Membuka PolemikPengumuman yang baru bersifatdugaan awal, sebab tanpa dilengkapipenjelasan pasti mengenai kasus, danbagaimana kelak penyelesaiannyasecara tuntas, tanpa dinyana telahmemberi kesempatan kepada siapasaja untuk juga berprasangka ataumenduga-duga.Selain beredar berbagai spekulasi dibalik kematian Koes, yang secaramedis hanya disebut-sebut karenaserangan jantung, persepsi yang baikhingga buruk bahkan informasi sampah tentang TNI menjadi bertebarandimana-mana. TNI tak kuasa menahan gelombang pertanyaan, ada apadenganmu.Situs indosiar.com bahkan sampaimenyebutkan terdapat isu penggunaan senjata untuk kudeta. TNIAngkatan Darat juga disebut-sebutsudah tak lagi solid. Apalagi, MenteriPertahanan Juwono Sudarsono sudahmemerintahkan agar tim penyelidikyang diketuai Dan Puspom TNI Mayjen Hendardji Soepandji tidak terpengaruh pada senioritas dan kepangkatan orang-orang yang didugaterlibat dalam kasus temuan senjataKoesmayadi.Pernyataan Juwono tentu membelah tirai yang telah menjadi tradisidasar militer Indonesia, yang sangatmenghargai senioritas dan jenjangkepangkatan. “Yang penting, kasusini dapat diungkap secara transparandan tidak terpengaruh oleh senioritasdan kepangkatan dari orang-orangmiliter yang diduga terlibat,” ujarJuwono.Tradisi militer selama ini sesungguhnya mengajarkan, selesaikandulu setiap persoalan secara internalbaru kemudian ekspos ke luar. Seperti, sejalan dengan yang dikatakanKomandan Puspom TNI AD MayjenHendardji Soepanji, seluruh prosespenyelidikan akan dilakukan secaratertutup sesuai aturan hukum berlaku. Tidak ada unsur politis yangmelatarbelakangi penyelidikan kasusdugaan kepemilikan senjata Koesmayadi.Namun setelah diekspos secaraterbuka, sekarang di tengah polarisasipolitik yang sangat cair para elitepolitik dengan enteng bisa mempolitisasi penemuan senjata dan menjadikannya sebagai komoditas politikuntuk memojokkan TNI. Atau, palingtidak untuk menarik TNI kembali kewilayah politik praktis.Apa yang dikatakan Ade DaudNasution, anggota DPR dari FraksiPartai Bintang Reformasi, yang jugaSekretaris Pokja Pertahanan di KomisiI, misalnya, seperti ditulis Media Indonesia Online (MIOL), mendesakSenjata-senjata organik TNIBERINDO: WILSON EDWARD
                                
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28