Page 32 - Majalah Berita Indonesia Edisi 19
P. 32
32 BERITAINDONESIA, 24 Agustus 2006MERDEKATANPAANDALKANUTANGMERDEKATANPAANDALKANUTANGOleh Ch Robin SimanullangPemred Tokoh IndonesiaL ENTERABAGIAN DUAK emerdekaan dan kemandirian bukan hanya seruan dan slogan dalam kata-kata indah di Al- Zaytun. Tetapi sekaligusmenjadi sikap dan aksi bahkan telahmenjadi tradisi, etos dan budaya.Syaykh AS Panji Gumilang yangselalu menyuarakan kemandirian untukmembangun Indonesia sangat yakinIndonesia mampu membangun dirimenjadi kuat dengan menggalangbudaya mandiri dan menghindaribudaya utang.Setiap kali berbicara mengenaipembangunan, baik dalam ruanglingkup yang kecil maupun ruanglingkup nasional, Syayk Panji Gumilangselalu mengedepankan budayakemandirian. Bukan hanya dalam kata,tetapi dalam tindakan. Dalam ruanglingkup Al-Zaytun, Syaykh telahmemberi contoh nyata bagaimana caramengimplementasikan kemandiriandalam membangun.Pembangunan Al-Zaytun yangdipandang berbagai pihak amatspektakuler, ternyata dibangun dalambudaya kemandirian dan kebersamaan.Bagi mereka yang belum mendalamiaplikasi kemandirian dan kebersamaansecara utuh di lembaga pendidikanbersemangat pesantren dan bersistemmodern ini, tak jarang beranggapanpembangunan Al-Zaytun menjadi amatmengejutkan.Namun bagi mereka dan juga kamiyang telah beberapa kali berdialogdengan Syaykh dan mengunjungi AlZaytun, justru akan sampai padapengenalan bahwa Al-Zaytun adalahsebuah lembaga pendidikan budayakemerdekaan dan kemandirian.Di sini para generasi muda, sejakdini, dilatih berpikir dan bertindakmerdeka dan mandiri. Merdeka danmandiri dalam pemahaman luas. Yakni,kemerdekaan dan kemandirian dalaminteraksi yang harmonis dengankemerdekaan dan kemandirian oranglain atau bangsa lain (interdependensi).Kemerdekaan yang bermakna budayakemandirian, menjadi salah satu butirmutiara pemikiran Syaykh Al-Zaytunyang kami anggap sangat berhargauntuk ditransformasikan bertepatanpada bulan kemerdekaan (17 Agustus1945-17 Agustus 2006) ini.Setidaknya, momentum inilah yangmendorong kami memilih judul di atas,menjadi bagian kedua dari rangkaiantulisan kami mengenai MutiaraPemikiran Syaykh Al-Zaytun. Berikutini kami petik dan tuturkan pemikirandan pandangan Syaykh tentang:Merdeka (membangun dalamkemandirian) tanpa andalkan utangluar negeri.Membangun Tanpa UtangMenurut Syaykh Abdussalam PanjiGumilang, definisi siapapun, tujuanpembangunan adalah kemandirian.Tatkala kita membangun denganbudaya mandiri, itu berarti kita akanmendapat pengalaman untukmembangkitkan percaya diri, formulaini mungkin terasa berat dalam sepuluhtahun pertama.Namun, kata Syaykh, setelahkemampuan kita sejajar dengan budayamandiri yang kita miliki, kita akanmenemukan suatu perkembangan baru,sebagai apa yang disebut denganhalawatul kasab (manisnya usahamandiri).INDONESIA HarusKuat! Seruan iniselalu bergemasetiap kali adaupacara di AlZaytun. Seruanyang bermaknaluas. Di antaranya:Indonesia yangkuat adalahIndonesia yangmerdeka.Indonesia yangmerdeka adalahIndonesia yangmandiri.Bermakna:Merdeka adalahbudaya mandiri!Yakni, Indonesiayang membangundengan budayamandiri, tanpamengandalkanutang luar negeri.32