Page 38 - Majalah Berita Indonesia Edisi 19
P. 38
38 BERITAINDONESIA, 24 Agustus 2006BERITA NASIONALHamid Awaluddin:Membantah Ikut Korupsidana taktis saja, tidak dalam pengertianlain.Kesaksian Yang BerbuntutKini yang mencoba menyeret nama Hamid untuk senasib masuk dalam bui adalah Daan Dimara, putra Papua yang akrabdisapa oleh Hamid dengan panggilanMeneer. Daan dalam eksepsinya memintaKPK agar menetapkan Hamid sebagai terajalah Tempo edisi 23 disampul depan sampai-sampai membuat karikatur alaPinokio Hamid dan Daanyang berhidung panjang, dengan tulisanmenggelitik, “Siapa Yang Bohong”. Masihada judul lain di halaman dalam, “DuaMeneer, Satu Dusta”.Ramainya pemberitaan tentang kesaksian pria yang “Sapaan Khasnya SelaluHangat” – judul biografi singkat tentangnya yang ditulis oleh situs Tokoh Indonesia (http//www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/h/hamid-awaluddin/) – inibukan karena Hamid telah dua kalimangkir dari panggilan sidang, Selasa 11dan 18 Juli 2006. Melainkan karena limaorang saksi telah menyebutkan, justrunama Hamid yang lebih layak disangkabersalah korupsi pengadaan kertas segelsurat suara Pemilu Presiden 2004.Hingga saat ini, Hamid memang sangatpandai berkelit menghindari berbagaisorotan. Termasuk selamat dari bidikanKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK),yang awal-awalnya gencar menelisik danmemberantas segala tindakan korupsi ditubuh KPU.Hamid, mantan Ketua Panitia Pengadaan Kartu Pemilih KPU memang masih selamat di saat teman-teman sesama “pejuang” demokrasi KPU sudah terlebihdahulu terseret ke bui. Seperti, Sang KetuaProf. Nazaruddin Sjamsuddin, MulyanaW. Kusuma, Rusadi Kantaprawira, danDaan Dimara. Demikian pula para pejabatstruktural Sekretariat Jenderal KPU.Sedangkan Hamid, sehari-hari DosenGuru Besar Universitas Hasanuddin(Unhas) dan Diretur Studi HAM Unhas,seakan “terselamatkan” oleh kepercayaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memilihnya menjadiMenteri.Posisi Hamid sudah sempat dibidikKPK karena patut diduga turut menikmatipembagian “kue” dari para rekanan KPU.Kepada pers ia memang mengaku menerima honorarium di luar gaji bulananselama menjabat Anggota KPU. Ia menganggap penerimaan ekstra itu sebagaiMKedatangan HamidAwaluddin, Menteri Hukumdan HAM Selasa (25/7) kepersidangan tindak pidanakorupsi untuk memberikankesaksian atas terdakwaDaan Dimara, sohibnyamantan sesama anggotaKPU yang sukses menggelarPemilu 2004, sontakmenjadi berita hangat disemua media massa dalamaneka rupa dan rasa.foto: repro