Page 32 - Majalah Berita Indonesia Edisi 20
P. 32


                                    32 BERITAINDONESIA, 7 September 2006AL-ZAYTUNMILIK BANGSASEBUAH PILARPENCERDASANBANGSAAL-ZAYTUNMILIK BANGSASEBUAH PILARPENCERDASANBANGSAOleh Ch Robin SimanullangPemred Tokoh IndonesiaL ENTERABAGIAN TIGAS yaykh Al-Zaytun yakin, lemba- ga pendidikan yang diimpikan, didirikan dan diasuhnya akan menjadi media, tempat atau wa- hana dan sebagai titik tolak,pilar untuk mengajak dan mencerdaskanbangsa ini menjadi manusia yang intelektual, menguasai sains dan teknologi,mengimbangi kemajuan bangsa lain danmemiliki moral tinggi, berwawasaninternasional dan kental dengan rasakemanusiaan, toleransi dan perdamaianserta mengejawantahkan kebebasandalam bingkai interaksi interdependensi.Ide yang dilatarbelakangi olehperjalanan sejarah bangsa Indonesia dansejarah umat manusia di dunia. Abadlalu, abad 20 adalah abad yang perludiiktibari karena terjadinya berbagaiperang. Angannya menerawang, ke depantidak boleh terjadi perang lagi di dunia iniseperti abad lalu. Begitu pula, setidaknya,Indonesia harus damai!Diilhami hal itu, ide itu mengembangdan melahirkan solusi bahwa untukmenciptakan keseimbangan dunia yangdamai itu, minimal terjadi di Indonesia,Indonesia yang damai, hanya dengankeseimbangan intelektual. Keseimbanganintelektual itu dapat diwujudkan denganmenciptakan pendidikan yang baik.Pendidikan yang bervisi pengembanganbudaya toleransi dan budaya perdamaian.Tanggal 27 Agustus 1999, mempunyaimakna sejarah yang amat berarti bagi AlZaytun (Ma’had Al-Zaytun). Sebab padahari itu, Presiden RI Prof Dr BJ Habibiemeresmikan berdirinya lembagapenbdidikan terpadu ini dalam suatuupacara khidmat.Kesediaan kepala negara secaralangsung dan resmi menandatanganiprasasti peresmian Al-Zaytun inibermakna sebagai manifestasi sambutan,dukungan, dan rasa memiliki (sense ofbelonging) bangsa Indonesia ataslahirnya lembaga pendidikan (pesantren)komprehensif ini. Sehingga tanggal danbulan ini – 27 Agustus – ditetapkansebagai hari lahir Al-Zaytun.Setiap 27 Agustus bagi segenap civitasAl-Zaytun merupakan sebuah halte untukmelanjutkan perjalanan menuju hari esokyang lebih baik. Sebagaimana sabda NabiMuhammad saw, kita akan menjadi orangyang merugi jika hari ini lebih buruk darihari kemarin atau jika hari esok tak lebihbaik dari hari ini.Dalam konteks perayaan hari ulangtahun (milad) yang juga dimaknai sebagaiajang evaluasi, pengasuh Al-Zaytunmemberi penekanan khusus pada setiapsiklus tiga tahunan untuk memperingatimiladnya. Siklus tiga tahun itu, menurutSyaykh Al-Zaytun, ditempuh karena lakulampah Al-Zaytun selama tiga tahundipandang sudah bisa dijadikan landasanuntuk menggenjot langkah tiga tahun kedepan. Menurutnya, hasil tiga tahun itusudah qurrata a’yun. Itu artinya, miladbermakna juga sebagai ajang evaluasi.“Jika setahun sekali terlalu cepat, banyakprogram belum terlaksana sehinggakuatir banyak bicara, sedikit sekali kerja,”jelas Syaykh Al-Zaytun.Siklus tiga tahunan ini telah berjalanempat kali. Siklus pertama 1993-1996,siklus kedua 1996-1999, siklus ketiga1999-2002 dan siklus keempat 2002—2005. Siklus tiga tahun pertama 1993-1996, adalah sebagai titik awal danpersiapan yang ditandai adanyakesepakatan untuk mendirikan sebuahbadan hukum yang dinamakan YayasanPesantren Indonesia (YPI) pada tanggal 1Juni 1993, ketika itu bersamaan denganhari raya Qurban 1413 H.Kurun waktu tiga tahun pertama ini,YPI melakukan berbagai persiapan untukmewujudkan impiannya yang termaktubdi dalam program utamanya, yakni ikutberperan serta mencerdaskan bangsaAL-ZAYTUN,sebuah lembagapendidikanterpadu milikbangsa, yangmenjadi salah satupilar pencerdasanbangsa bermottoToleransi danPerdamaian.DiresmikanPresiden RepublikIndonesia BJHabibie, 27Agustus 1999.Lahir dari prosespanjangpewujudan mimpi,kerinduan,perenungan,pemikiran dancita-cita seorangputera bangsaSyaykhAbdussalam PanjiGumilang bersamapara sahabatnya.32
                                
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36