Page 26 - Majalah Berita Indonesia Edisi 20
P. 26


                                    26 BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006BERITA KHAS26 BERITAINDONESIA, 7 September 2006Lumpur Panas Terus MengganasEskalasi kerusakan yang diakibatkan semburan lumpurpanas semakin meningkat. Selain mengatasi luapanlumpur, penanganan korban harus diprioritaskan. Relokasimerupakan salah satu alternatif.epanikan kembali menderapenduduk desa Siring, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Pasalnya, tanggul yangdibangun untuk membatasi luapan lumpur dengan desa mereka mendadak jebol.Tak ayal, lumpur panas pun mengalir danmenerjang rumah-rumah penduduk.Dengan bersusah payah warga menerobosgenangan lumpur dan membawa barangsebisanya. Mereka segera mengungsi ketempat yang lebih aman.Kejadian yang tiba-tiba dan berlangsung cepat hari Kamis (10/8) lalu menambah panjang penderitaan pendudukempat desa di Kecamatan Porong danTanggulangin, Sidoarjo.Semburan lumpur panas di SumurBanjar Panji I PT Lapindo Brantas Inc.yang terjadi sejak 29 Mei lalu, padaminggu kedua dan ketiga Agustus kembalimenjadi topik pemberitaan media massa.Sejumlah suratkabar seperti Kompas,Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Media Indonesia dan Koran Tempo mengangkatnya menjadi laporan utama.Beberapa suratkabar juga menyorotimasalah ini dalam tajuk rencananya. Dibeberapa media, selain berita tentangsemburan lumpur panas yang diliput danditulis wartawannya, juga termuat advertorial mengenai langkah-langkah yangdilakukan PT Lapindo Brantas dalammengatasi semburan di ladang gas yangdigarapnya, termasuk penanganan wargamasyarakat yang menjadi korban semburan lumpur panas.Harian Kompas yang diterbitkan Kelompak Gramedia Group bahkan dalambeberapa hari berturut-turut sejak Selasa(8/8) menjadikan luapan lumpur panasini sebagai headline. Karena kendatisudah memasuki bulan ketiga, semburanlumpur panas bukannya mereda tapijustru semakin mengganas dan meningkat secara signifikan. Genangannyapun semakin meluas. Kalau di awalsemburan hanya sekitar 5.000 m3 perhari, kini mencapai 50.000 m3 per hari.Semburan lumpur yang dimuntahkandari perut bumi itu setara dengan 10.000truk per harinya. Genangan lumpursetinggi empat meter mencapai arealseluas 168 hektar. Suatu jumlah yangsangat fantastis.Sembari mengupayakan penghentiansemburan lumpur dengan melakukanpengeboran miring atau menyamping (relief well), usaha mengatasi luapan jugaterus dilakukan. Namun pembuatantanggul setinggi hampir lima meter ituseakan tak mampu mengejar derasnyaluapan lumpur. Belum lagi ancamanjebolnya tanggul karena di sana-siniterjadi kebocoran dan rembesan lumpur.Kecemasan terhadap jebolnya tanggulmemang sudah dirasakan sejak awalbulan ini. Pihak PT Jasa Marga, sepertidiberitakan Suara Pembaruan (8/8)sempat menutup total jalan tol jurusanSurabaya – Gempol karena khawatir akanmembahayakan para pengguna jalan.Koran sore ini juga memuat kronologisbencana semburan lumpur sejak 29 Mei2006, upaya PT Lapindo Brantas menutup semburan dengan menyuntikkanbahan kimia melalui sumur eksplorasi,penutupan jalan tol pertama kali pada 13Juni sampai kepada penetapan tigatersangka oleh Polda Jatim, yakni GeneralManager Lapindo Brantas, Imam Agustini, Vice President Drilling Share ServicePT Energi Mega Persada, Nur RohmatSawolo dan Dirut PT Medici Citra Nusa(subkontraktor) Yenny Nawawi pada 24Juli 2006.Tanggul JebolPenutupan jalan tol untuk kedua kalinya dilakukan menyusul bocornya genangan lumpur yang mengancam tanggulpelindung setinggi 5 meter. Keputusan inidiambil setelah PT Jasa Marga bertemudengan perwakilan PT Lapindo, PolresSidoarjo dan Muspida setempat di Pendopo Kabupaten Sidoarjo. “Jalan tolsudah tidak mungkin digunakan lagi,”kata Kepala PT Jasa Marga Sidoarjo Bachriansyah seperti dikutip KoranTempo (9/8). PT Jasa Marga mengusulkan dua opsijika lumpur tidak terkendali dalam jangkapanjang. Pertama, membangun jalanlayang. Kedua, memindahkan rute jalantol. Opsi pertama dinilai lebih mungkinkarena lahan sudah tersedia. “Masalahnyahanya engineering,” ujar SekretarisPerusahaan PT Jasa Marga BambangSulistyo. Untuk memutuskan persoalanini, pihak Jasa Marga menyerahkan keK
                                
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30