Page 21 - Majalah Berita Indonesia Edisi 20
P. 21
BERITAINDONESIA, 7 September 2006 21BERITA UTAMAmasyarakat, semakin membaik. NamunPolri akan terus menghadapi tantanganyang tidak ringan dalam menanggulangiberbagai bentuk dan jenis kejahatan.Kejahatan tersebut bukan saja yangbersifat trans-nasional; narkotika, terorisme, pencucian uang dan perdaganganmanusia, tetapi juga berbagai kejahatankonvensional yang mengganggu ketenteraman masyarakat, seperti pembunuhan, perjudian, penodongan, pencuriandan perampokan.Soal keberhasilan Polri menanggulangiterorisme, Susilo memberi catatan istimewa. Sepanjang tahun 2006, negaratidak mengalami serangan terorisme.Aparat kepolisian berhasil membongkarjaringan dan melumpuhkan kegiatanteror Dr. Azahari. Sedangkan pimpinanteroris Noordin Mohammad Top—hinggakini belum tertangkap. Upaya memerangiterorisme, kata Susilo, tetap berpegangteguh kepada asas-asas hukum danpenghormatan terhadap hak asasi manusia. “Pemberantasan terorisme tidakada kaitannya dengan agama atau identitas tertentu, karena kenyataannya, didunia ini, kejahatan itu dilakukan olehkelompok yang beragam agama danidentitas,” kata Susilo.Berantas Terus KorupsiSusilo di dalam pidato kenegaraanketiga di depan DPR, mempertegas tekadnya untuk menegakkan hukum, memberantas korupsi, dan memantapkankonsolidasi demokrasi. Dia melihat indikasi munculnya budaya takut melakukankorupsi. Dalam menanggulangi berbagaikasus korupsi, pemerintah tetap bersikaptegas tanpa pandang bulu. “Tidak akanpernah ada istilah “tebang pilih” dalammenindak pelaku korupsi, apalagi korupsiberskala besar, dan telah menyengsarakanrakyat,” kata Susilo. Dia menegaskanaparat hukum tidak perlu takut dankhawatir di dalam menindak korupsisepanjang dilakukan sesuai prosedur danketentuan-ketentuan yang berlaku. Tetapidia tidak mengabaikan kehati-hatian didalam setiap menanggapi laporan-laporan masyarakat tentang dugaan korupsi.Berkenaan dengan HAM, Susilo bertekad meneruskan proses pembentukanKomisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, agardapat menjadi wahana untuk menyelesaikan berbagai dugaan kasus pelanggaran HAM berat. Penuntasan terhadapdugaan kasus-kasus pelanggaran HAMberat di Timor Timur tahun 1999, telahdisepakati oleh Pemerintah Indonesia danTimor Leste, diselesaikan melalui KomisiKebenaran dan Persahabatan. Membaiknya kondisi HAM di tanah air, tercermin dari terpilihnya Indonesia menjadi Ketua Komisi HAM PBB. Indonesiajuga terpilih menjadi anggota DewanHAM PBB, dan anggota Komisi Perdamaian PBB.Susilo juga merasa bersyukur menyaksikan perkembangan masyarakat yangtumbuh semakin demokratis. Hak setiapindividu untuk menyatakan pendapatdijamin oleh undang-undang, dan telahdilaksanakan. Demikian pula hak setiaporang dan kelompok untuk menyampaikan aspirasi melalui aksi unjuk rasasecara damai. Pers telah berkembangmenjadi pers yang merdeka untuk meliput, menyimpan dan menyiarkan berita.Namun kemerdekaan pers bukanlahtanpa batas.Membaiknya hubungan pemerintahdan lembaga-lembaga negara, sepertidengan DPR, diharapkan Susilo bisadipertahankan. Pemerintah dan DPR,katanya, berhasil membangun hubunganyang tepat dan bertanggung-jawab, sesuaiamanah undang-undang. Dia juga berharap segera terbentuknya Badan Penasehat sebagaimana yang telah diamanatkan oleh UUD..Proses demokratisasi dalam tubuhpemerintahan, kini semakin tercermindalam pemilihan setiap Kepala Daerah.Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada),dilakukan secara langsung. Sejak Juni2005 hingga Juli 2006, telah dilakukan257 kali Pilkada di seluruh tanah air.Pilkada umumnya berlangsung aman,damai dan demokratis. Pemerintah Pusatbenar-benar bersikap netral dalam setiapproses pemilihan.Lancarnya penyelenggaraan Pilkada,kata Susilo, menunjukkan semakin kukuhnya stabilitas politik dalam negeri. Inisemakin mendorong pemantapan pelaksanaan otonomi daerah. Susilo menegaskan bahwa sejalan dengan amanat Reformasi, pemerintahan tidak bersifatsentralistik, daerah-daerah otonom, kinidengan leluasa mengelola sumberdaya difoto: berindo wilson aripurna DPR