Page 24 - Majalah Berita Indonesia Edisi 20
P. 24


                                    24 BERITAINDONESIA, 7 September 2006BERITA UTAMAkan dalam UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara. Keterlambatanrealisasi penyerapan anggaran mengakibatkan terhambatnya pencapaian target yang disusun dalam Rencana KerjaPemerintah.Kedua, di tengah-tengah buruknyaiklim investasi dan perdagangan sertarendahnya daya beli masyarakat, makaperanan belanja pemerintah menjadisatu-satunya faktor untuk menggerakkanroda perekonomian dan meningkatkanpertumbuhan ekonomi (walaupun tidakmungkin maksimal). Pada kenyataannyarealisasi penyerapan anggaran sangatrendah seperti yang terjadi pada APBNtahun 2005 maupun 2006. Hal ini menunjukkan lemahnya manajemen anggaran negara. Hal ini pula yang menyebabkan kesejahteraan rakyat semakinterpuruk.Ketiga, peningkatan iklim investasiyang pada akhirnya akan mendorongpenerimaan negara harus segera diimplementasikan dengan program yang sistematis, jelas, terukur, dan berkesinambungan dan tepat sasaran. Buruknyabirokrasi Indonesia yang menjadi hambatan utama iklim investasi harus ditangani dengan kebijakan reformasi administrasi yang sistematis, berkesinambungan dan menyeluruh, tanpa adanyainvestasi sebesar apapun APBN tidakakan mampu menggeliatkan ekonomirakyat.Keempat, peningkatan anggaran dalamRAPBN 2007 harus lebih besar memberiporsi pada kepentingan kesejahteraanpublik.Dan Kelima, anggaran APBN Tahun2007 adalah kesempatan terakhir bagiPemerintah sekarang untuk memperbaikikinerja perekonomian, mengingat tahun2008 sudah merupakan tahun terakhirpemerintahan sekarang. Karena, kataTjahjo, tahun 2008 semua pihak telahdisibukkan oleh persiapan Pemilu, danpada tahun 2009 masa kerja pemerintahan hanya sampai dengan bulanAgustus. Sehingga kalau implementasiAPBN 2007 masih sama dengan APBN2005 dan 2006, sangat dikhawatirkanterjadi bencana ekonomi bagi rakyat Indonesia.Yang Lain Tak Kalah GalakSejumlah anggota Dewan juga tak kalahgalak menanggapi pidato Presiden SusiloBambang Yudhoyono. Awal Kusumah,Ketua Komisi XI dari Fraksi Partai Golkarberpendapat fokus penanganan persoalandi RAPBN 2007 masih belum terlihatjelas, sebab belum memberikan perhatianpada sektor riil.“Kalau kita bicara tentang pertumbuhan ekonomi, seharusnya fokus perhatian adalah bagaimana kita menghidupkan sektor riil,” kata Awal.Didik J. Rachbini Ketua Komisi VIDPR RI dari Fraksi PAN, menilai menteri-menteri di bidang ekonomi mempunyai persoalan di bidang kepemimpinan dan koordinasi untuk mencapaisembilan program pokok pemerintah2007, terutama perbaikan penganggurandan kemiskinan.Ramson Siagian Anggota Komisi VI dariFraksi PDI Perjuangan mengatakan,pertumbuhan ekonomi pada 2007 sebesar6,3% tak mungkin dicapai karena untukmencapai pertumbuhan ekonomi 5,8Úri target 6,2% saja gagal diperoleh pada2006.“Kinerja pemerintah sekarang ini tidakbegitu kondusif untuk iklim investasi,bisnis serta daya serap belanja,” ujarRamson.Wakil Sekretaris Fraksi Partai KeadilanSejahtera (PKS) Rama Pratama mengatakan, asumsi Presiden bahwa stabilitas bisameningkatkan investasi meski tidak salah,dinilai kurang tepat. “Yang seharusnyamenjadi perhatian adalah usaha pemerintah mengubah pola arus modal masukberjangka pendek menjadi berjangkapanjang,” kata Rama.Menurut Rama, sampai saat ini minatinvestor Indonesia hanya sebatas investasi jangka pendek. Penyebabnya adalahtiadanya kepastian usaha, kepastianhukum, pelayanan birokrasi yang berteletele dan korup. “Ini kan PR lama pemerintah yang tak pernah diselesaikan darirezim ke rezim. Tidak cukup hanya pidato.Saya pesimistis dengan harapan pertumbuhan ekonomi bisa dipacu sampai 6,3persen,” ujarnya.Anggota Komisi XI DPR Drajad H.Wibowo menilai target-target RAPBN2007 menunjukkan sikap pemerintahyang ingin mengambil strategi “tancapgas” pertumbuhan ekonomi. AnggotaFraksi PAN ini menegaskan pemerintahperlu mengungkapkan strategi yang akandilakukan jika perekonomian terlalu cepatbergerak. Sebab mungkin saja penerimaan pajak tidak terpenuhi. Jika tidakhati-hati, pemerintah akan makin dianggap besar janji tetapi minim realisasi.Dradjad juga menilai rencana anggaranbelanja pemerintah yang meningkatsignifikan, hingga menjadi Rp 746,5triliun di tahun 2007 berpotensi mengatrol inflasi ke level yang lebih buruk.Karena anggaran belanja pemerintahpusat dan daerah sebagian besar dialokasikan untuk perjalanan dinas atau biayapenyelenggara negara, yang pada akhirnya berubah menjadi konsumsi penyebabmeningkatnya inflasi. Sementara di sektorinfrastruktur kondisi jalan umum di daerah banyak yang rusak meskipun baru dibangun.Sebagai partai pendukung pemerintah,Ketua Fraksi Demokrat DPR RI Syarifuddin Hasan sangat memberikan apresiasi atas pidato Presiden yang secaraeksplisit memberi penghormatan atasjasa-jasa pendahulunya, mulai dari mantan Presiden Soekarno sampai MegawatiSoekarnoputri.“Saya mengapresiasi sikap ini sebagaisikap kenegarawanan, apalagi Presidenjuga mengajak para pemimpin bangsauntuk bersama membangun bangsa. Iniajakan tulus dan penuh kebersamaan,”kata Hasan tanpa menyoroti nota keuangan yang disampaikan Presiden.Segalak apapun komentar para politisiasal Senayan biasanya akan tunduk pulapada keinginan besar penguasa. Pragmatisme berpolitik di Indonesia hanyaditentukan berapa besaran uang yangakan diterima, bukan seberapa besarkeinginan kuat untuk menjadi pahlawanrakyat sekaligus negarawan. „ HTPanda Nababan, anggota Fraksi PDI-P foto: berindo wilson
                                
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28