Page 20 - Majalah Berita Indonesia Edisi 20
P. 20


                                    20 BERITAINDONESIA, 7 September 2006BERITA UTAMAPemerintahan SBYMemacu PopularitasNegara semakin aman, rakyat semakin tenteram darikonflik dan terorisme. Tetapi kejahatan murni masihmerajalela. Mayoritas rakyat dikungkung kemiskinan dankebodohan. Dengan anggaran yang cukup besar,pemerintah mulai fokus pada pengentasan penganggurandan kemiskinan.residen Susilo Bambang Yudhoyono memang pemimpinyang rendah hati. Ketika tampildi depan sidang parlemen DPR(16/8), pemimpin yang sosoknya sepertisang Bima, tokoh perwayangan, ini tidaklupa menyampaikan rasa hormat yangdalam kepada para pendahulunya, empatpresiden dan sejumlah perdana menteriyang memimpin pemerintahan semasaIndonesia menganut demokrasi parlementer.Susilo menyampaikan rasa hormatkepada Dr. Ir. Soekarno, Jenderal BesarSoeharto, Prof. Dr. B.J. Habibie, KHAbdurrahman Wahid dan Ibu MegawatiSoekarnoputri—atas dharma bhakti dansumbangsih yang mereka berikan didalam memimpin bangsa dan negara,sehingga sampai kepada tingkat kemajuan sekarang ini. Namun pada upacara peringatan detik-detik proklamasikemerdekaan di Istana Merdeka, 17Agustus, hanya KH Abdurrahman Wahidyang hadir memenuhi undangan PresidenSusilo. Sedangkan Bung Karno (sudahmeninggal), Habibie, Pak Harto danMegawati berhalangan.Susilo tampil sekali setahun di depanDewan untuk menyampaikan paket anggaran pendapatan dan belanja negara(APBN), tahun 2007 bernilai Rp 713trilliun, hampir dua kali lipat dari anggaran tahun ini. Di situ dia membeberkanbanyak hal, baik program-program yangsudah maupun sedang dan akan dilakukan oleh pemerintahannya.“Peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan tahun ini, kita laksanakandalam paduan perasaan, kebahagiaan dankeprihatinan,” kata Susilo memasukibagian inti dari pidato sepanjang 73 menit.Dalam pidatonya yang disiarkan langsungoleh stasiun televisi ke seluruh penjurunegeri, Susilo mengingat kembali berbagaibencana yang menimpa negeri ini, mulaidari tsunami dahsyat di Aceh dan Niassampai tsunami di pantai Selatan P. Jawa.“Tidak ada suatu bangsa yang menjadibangsa yang jaya, tanpa ujian,” kata Susiloyang biasa disapa SBY. Susilo membanggakan keberhasilan para pendahulunya mengatasi bahaya perpecahan dankrisis yang silih berganti. Karena itu, diamerasa yakin bahwa susunan dan bentukNegara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI) berdasarkan Pancasila merupakan pilihan tepat dan final.Ke depan, kata Susilo, masalah yangharus diperangi adalah kemiskinan danketerbelakangan. Konflik dan permusuhan harus diakhiri. Keadilan dan kesejahteraan harus terus ditingkatkan.Rasa aman dan damai harus dimantapkan. Dia bersyukur dalam setahun terakhir kepemimpinannya, ancaman dangangguan keamanan di berbagai wilayahtelah mereda. Masyarakat di daerahdaerah konflik, seperti di Poso, Maluku,Maluku Utara, kini telah menikmati hidupyang jauh lebih aman dan damai. KataSusilo, situasi keamanan dan perdamaiandi Aceh telah tercipta.Suasana kondusif di Papua juga mengalami banyak kemajuan. Pemerintah, kataSusilo, mengedepankan dialog dan pendekatan persuasif dalam menanganiberbagai masalah di daerah itu. Lembagalembaga pemerintahan daerah di Papua,telah dapat berfungsi untuk melaksanakan otonomi khusus. Belum lama ini,proses Pilkada di Papua —dan juga diIrian Jaya Barat— telah berhasil dilaksanakan secara demokratis, aman dandamai. Suasana yang kondusif ini, diharapkan mendorong percepatan pembangunan di daerah itu.Susilo memuji kesetiaan Tentara Nasional Indonesia yang selalu siap sedia danberada di barisan terdepan dalam mempertahankan kedaulatan negara. TNIsedang memperkuat, sekaligus meningkatkan kemampuannya; baik organisasi,profesionalitas personil maupun persenjataan. Upaya mengaktifkan kembaliberbagai persenjataan yang tidak dapatdioperasikan, karena kelangkaan sukucadang, kini mengalami banyak kemajuan. Langkah-langkah pembaruanpersenjataan baru dilakukan secarabertahap sesuai kemampuan anggaran.Fokus perhatian pertahanan diarahkanuntuk menjaga kawasan perbatasan lautdan darat, terutama pulau-pulau terluardan terdepan, termasuk membangun pospos pengamanan TNI. Selain pendidikandan pelatihan militer, kata Susilo, pemerintah sungguh-sungguh memperhatikankesejahteraan prajurit agar siap danmampu menjalankan tugas membelabangsa dan negara.Susilo juga memuji kemampuan Polriyang terus meningkat di dalam menangkaldan menanggulangi ancaman keamanandan ketertiban masyarakat. Citra Polrisebagai aparatur penegak hukum danpemelihara keamanan dan ketertibanPPresiden Susilo Bambang Yudhoyono usai sidang parip
                                
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24