Page 34 - Majalah Berita Indonesia Edisi 20
P. 34
34 BERITAINDONESIA, 7 September 2006membuat seperti ini,” begitulah sambutan sebagian kawannya ketika itu. Namundia bergeming. Dia tetap yakin dengankonsepnya. Dia pun mantap menjawab.“Oh…semuanya bisa kalau kita buat.Kalau nggak kita buat, memang nggakbisa,” katanya meyakinkan.Ternyata kesabaran dan upayanyameyakinkan kawan-kawannya itu berhasiljuga. Tujuan pencerdasan bangsa secaraterpadu dalam visi dan misi toleransi danperdamaian yang diusungnya, membuatrekan-rekannya akhirnya mau bergabung.Kesepakatan dan dukungan sahabat,merupakan modal yang amat besar bagidirinya. Inilah sebuah penanamanmotivasi yang mendorong gerak rodaangannya mulai melaju. AS PanjiGumilang tak lagi merasa sendiri. Konsep‘kekitaan’nya pun mulai tersentuh denganmusyawarah yang kerap dilakukan untukmemulai langkah rencana besar tersebut.Mengawali perjalanan, sekali lagi harusmelalui pemikiran dan perencanaan yangmatang. Meski konsep secara tertulis atautertuang dalam lembaran kertas masterplan, belumlah merupakan sebuahkesempurnaan manakala belum melihatsebuah perbandingan lain.Perjalanan pun dilakukan. Dia melangkah masuk ke dalam berbagai lembagapendidikan yang ada di Indonesia danjuga di luar negeri. Melakukan studibanding dan mengamati setiap lembagayang dikunjunginya. Ia pun banyakberjalan dan belajar. Saat dia ke Eropa,Australia, New Zealand, Timur Tengahdan berbagai negeri, bukan untukshopping, tapi selalu melangkah mengunjungi pendidikan yang baik. Belajar membaca apa yang ada di dunia ini, melihatmana kelebihan dan kekurangannya.Kesimpulan pemikiran sejak pertama,lokasi pendidikan haruslah dapatmengekspos segala kegiatan umatmanusia, baik segi ekonomi, energi,environment dan lainnya. Karena itu,tempat berdirinya lembaga pendidikanyang diharapkannya itu harus memilikiluas tanah yang cukup.Yayasan Pesantren IndonesiaKesendirian berpikir dan berjuangtelah menjadi kebersamaan dan kekitaan.Berpikir dengan banyak kepala pastilahlebih baik dari pada hanya satu kepala.Melihat dengan banyak pasang matapastilah lebih jeli dari pada hanyasepasang mata. Melangkah denganbanyak kaki pastilah akan menapak lebihjauh dan lebih luas dari pada denganhanya sepasang kaki. Bekerja denganbanyak pasang tangan pasti pula lebihringan dari pada hanya dengan sepasangtangan. Team work!Bersamaan dengan Hari Raya IdulAdha 10 Dzu Al-Hijjah 1413 H, padatanggal 1 Juni 1993, sebagian kecil dariumat Islam Indonesia, AS Panji Gumilangdengan para sahabatnya, bersepakatuntuk mendirikan sebuah badan hukumyang dinamakan Yayasan PesantrenIndonesia (YPI). Kemudian, kesepakatanini secara resmi dituangkan dalam AktaPendirian Yayasan Pesantren Indonesiatertanggal 25 Januari 1994 No. 61 olehnotaris Ny Ii Rokayah Sulaeman, SH, danterdaftar di Kepaniteraan PengadilanNegeri Subang pada tanggal 28-01-1994,dengan pertama kalinya berkantorsekretariat di Kabupaten Subang.Kemudian pada tanggal 17-05-1995didirikan cabang YPI di KabupatenIndramayu dengan nomor akte 34 olehnotaris yang sama, dan terdaftar diKepaniteraan Pengadilan NegeriIndramayu pada tanggal 22-05-1995,beralamat di Desa Mekarjaya, KecamatanHaurgeulis, Kabupaten Indramayu,Provinsi Jawa Barat.Para pendiri yayasan ini adalah umatIslam yang bersatu keyakinan membangun suatu lembaga dan wahana untukmembangun pendidikan umat dan bangsa yang kuat. Mereka bersepakat membangun sesuatu yang hasanah dalam artikata dan makna yang seluas-luasnya,yang mereka tuangkan dalam programutamanya: Ikut berperan serta mencerdaskan bangsa dengan menempuh jalanpendidikan dan ekonomi. Konsep dasarnya adalah menjadikan pendidikan sebagai gula dan ekonomi sebagai semutnya.Jadi secara legal formal YPI adalahpemilik Al-Zaytun. Namun lebih daripada legal formal itu, dalam bukuMengenal Ma’had Al-Zaytun disebutkanbahwa Al-Zaytun adalah milik umat danbangsa. Timbul dari umat dan untukumat bangsa Indonesia. Artinya, AlZaytun ada di mana-mana dalamkalangan umat dan bangsa seluruhnya.Pendirinya adalah umat Islam yangbergabung dalam Yayasan PesantrenIndonesia. Begitu pula perihal pendanaanpembangunannya diperoleh dari umat,bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa lainsecara sukarela. Jadi, sebagaimanadiungkapkan Syaykh Panji Gumilang, AlZaytun merupakan hadiah dari umatIslam Indonesia yang diperuntukan bagiumat seluruh dunia, khususnya bangsaIndonesia.Kemudian untuk mencapai maksud dantujuan (program utama) itu Yayasanmelakukan berbagai usaha yang tidakbertentangan dengan hukum dan/atauyang diizinkan oleh yang berwajib/berwenang. Antara lain mendirikanpendidikan pesantren dalam arti yangseluas-luasnya.Mereka berkeyakinan bahwa untukmenjalankan program pendidikan, harusditopang oleh kekuatan ekonomi yangmemadai, sehingga perjalanannya akanmapan dan terus berkembang maju, yangdapat terus berinovasi menyelaraskan diridengan segala kemajuan yang terusbergerak dengan cepat. Maka diperlukan Llahan yang cukup luas sebagai wadahENTERAMutiara Pemikiran Syaykh Al-ZaytunAl-Zaytun adalahmilik umat danbangsa. Timbul dariumat dan untukumat bangsaIndonesia. Artinya,Al-Zaytun ada dimana-mana dalamkalangan umat danbangsa seluruhnya.Pendirinya adalahumat Islam yangbergabung dalamYayasan PesantrenIndonesia. Begitupula perihalpendanaanpembangunannyadiperoleh dariumat, bangsaIndonesia danbangsa-bangsa lainsecara sukarela.34