Page 33 - Majalah Berita Indonesia Edisi 20
P. 33
BERITAINDONESIA, 7 September 2006 33Mutiara Pemikiran Syaykh Al-Zaytundengan menempuh jalan pendidikan danekonomi.Kemudian, siklus tiga tahun kedua1996-1999 adalah kurun waktudimulainya proyek pembangunan fisikdan persiapan pengiriman agen-agen AlZaytun berupa para koordinator mulaidilaksanakan. Siklus tiga tahun ketiga1999-2002 ditandai tahun pertama penerimaan santri dan pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan siklus tiga tahun keempat ditandai persiapan dan pendirianUniversitas Al-Zaytun Indonesia . Saatini, siklus tiga tahun kelima 2005-2007dimasuki dengan tekad, visi dan misimembangun budaya sihat dan bersihmenuju terwujudnya science technologysociety dan membentuk Zone of Peaceand Democracy.Jika dirunut dari sejak proses terwujudnya kesepakatan pendirian YayasanPesantren Indonesia, yang merupakaninduk Al-Zaytun, yakni tanggal 1 Juni1993, maka pada tahun 2006 ini, lembagaini sudah memasuki tahun ketigabelas.Dalam kurun waktu 13 tahun, selamaenam tahun merupakan fase persiapanmenuju kelahirannya secara resmi padatanggal 27 Agustus 1999. Hal inimenandakan bahwa kelahiran Al-Zaytunsungguh diprogram secara matang.Belum lagi bila dirunut pada tahuntahun sebelumnya yang merupakan saatproses perenungan dan pemantapan ideide cemerlang tentang lembagapendidikan terpadu ini. Bahkan periodeperenungan ini mungkin saja merupakanmasa paling signifikan dalam prosessejarah lahirnya lembaga ini. Sebuahmimpi dan ide besar yang bagi banyakorang dianggap mustahil, bahkan ‘gila’.Maka sangat mungkin periodeperenungan inilah yang paling sulit untukdilampaui oleh pendirinya.Perenungan PanjangProses berdirinya lembaga pendidikanAl-Zaytun, diawali perenungan, mimpidan cita-cita yang amat panjang. Bakpepatah kuno, Roma tak dibangun dalamsehari. Begitupun kampus dengan saranadan prasarana serba modern yang akanmenjadi sebuah monumen abad 21 itu,adalah buah hasil dari rentang prosesperenungan dan perjuangan panjang dariseorang Syaykh Abdussalam PanjiGumilang bersama sahabat-sahabatnya.Perenungan dan perjuangan tentangbetapa perlunya sebuah wadahpendidikan dalam membentuk kualitasmanusia dengan menggali pengetahuansekaligus ber-akhlakul karimah. Karenaitu, sosok gemerlap dan kemegahan,hanyalah sebuah sampul. Masyarakatboleh terpesona dengan sampul indahdan kemasan menarik. Namun makna isiadalah lebih mulia untuk disimak.Cita-cita mulia dari Syaykh AS PanjiGumilang, dengan segala kemampuanyang ada, untuk menyambung danmembangun peradaban umat di duniaagar tak terputus, merupakan bagiantujuan dari isi dalam lembaran sosok AlZaytun.Mewujudkan sebuah angan, taksemudah melangkahkan kaki. Waktuberjalan seperti memacu pula keinginandirinya. Dua sisi yang mengusungpemikiran untuk perwujudan sebuah citacita besar.Layakkah bagi dirinya untukmengusung sebuah angan besar dan lalumerealisasikannya? Kelayakan sosokmanusia menjadi absah manakala semuaangan itu ibarat tunas pepohonan yangterus disiram, dipelihara dan dijagauntuk kemudian terus berpikir,merenung, bekerja dan melangkahdengan berbagai upaya.Barangkali kita boleh belajar dariThomas Alfa Edison yang bermimpitentang lahirnya konsep energi yangtumbuh dari sistem pemanasan, sehinggaharus mengerami telur ayam di masakecilnya. Ini adalah sebuah angan-anganlain yang tak kalah mulia bagikemaslahatan manusia dalampembentukan mental spiritual danintelektual untuk membangun umat yangberadab.Ide yang sudah melambung dalambenaknya sejak masa muda. Sejak diamasih belajar di Pondok PesantrenGontor di Ponorogo, angannya untukmenjadi seorang guru dan membangunsebuah lembaga pendidikan sudahmelambung. Angan dan mimpi ituberkembang sampai ketika dia kuliah danmenjadi guru di lingkungan InstitutAgama Islam Negeri (IAIN) SyarifHidayatullah Jakarta di Ciputat (kinimenjadi Universitas Islam Negeri - UIN).Dia terus menelurkan inspirasi danmembagikannya kepada sahabat, bangsadan semua umat di dunia. Bentuknyaadalah pendidikan terpadu dan inibukanlah sebuah angan yang melambungtanpa dasar.Menata angan, pemikiran, perenungandalam mengarah ke perwujudannya,selama di IAIN Syarif Hidayatullah, iamulai sering berkumpul dengan kawankawannya, dan mulai merencanakanmendirikan suatu lembaga pendidikanyang bisa mewakili kebangkitanIndonesia.Impian dan keinginan itu semakinkuat. Sayang, dalam kurun waktu tertentubelum kunjung terwujud. Tak mudahmembentuk sebuah lembaga, apalagilembaga pendidikan yang berorientasipanjang dan mengarah pada pemikiranmengglobal. Namun dia tak pernahmenyerah. Dia terus bermimpi, bergerakdan berkarya.Dalam upayanya itu, dia membuatbeberapa rancangan. Rancangan dalambentuk gambar dan lain sebagainya sertatentu saja konsep sebuah lembagapendidikan yang diimpikannya. Berpikir,bagaimana dapat merealisasikan konseptersebut yang kemudian diperlihatkandan disosialisasikan pada kawankawannya.Seperti yang diperkirakan, padaawalnya kawan-kawannya tidak begitumudah percaya, bahkan menganggapidenya itu suatu hal yang tidak masukakal.“Ah…kamu ini gila, bagaimana kita bisaSyaykh Panji Gumilang Grand Architect Al-Zaytun