Page 38 - Majalah Berita Indonesia Edisi 20
P. 38


                                    38 BERITAINDONESIA, 7 September 2006bersyukur.Diresmikan Presiden RIBangsa Indonesia menyambut gembirakelahiran Al-Zaytun. Terbukti dariantusias masyarakat dari seluruh provinsimempercayakan anak-anaknya dididik dipesantren Al-Zaytun ini. Kegembiraanbangsa Indonesia ini dimanifestasikanpula oleh Presiden Republik IndonesiaProf Dr BJ Habibie, dengan kehadirannyameresmikannya.Hari itu, tepatnya 27 Agustus 1999,bertepatan dengan 16 Jumada al-Ula1420 H, kedatangan Presiden B.J.Habibie untuk meresmikan Al-Zaytun,cukup membuat suasana meriah bagiwarga Haurgeulis dan sekitarnya.Maklum, bagi mereka saat itulah kalipertama lingkungan Haurgeulis (HG) dansekitarnya kedatangan Kepala Negara,orang pertama di negeri ini. Tak hanyawarga dari HG, warga Sukra, Anjatan danKroya - tiga kecamatan tetangga HG yangmengetahui peristiwa itu pun ikutanberbondong-bondong ingin turutmenyaksikan.Habibie dan rombongan, di antaranyaProf Malik Fajar (waktu itu MenteriAgama RI), datang dengan naik KeretaApi Argo Bromo dari Stasiun Gambir keStasiun HG. Sungguh sebuah peristiwayang tak bisa dilupakan. Dari Stasiun HG,presiden dan rombongan melanjutkanperjalanan menuju kompleks Al-Zaytundengan naik mobil. Warga setempatmenyambutnya di sepanjang jalan.Jalan menuju Al-Zaytun telah dibenahisebelumnya sebagai bagian persiapankedatangan presiden itu. Persiapan itutak hanya dilakukan oleh civitas AlZaytun tetapi juga oleh Dinas Bina Margasetempat. Poros jalan HG-Al-Zaytundipoles menjadi mulus, walaupunkemudian kemulusannya hanya bertahanbeberapa bulan saja. Apalagi saat inijalan menuju Al-Zaytun sangat buruk.Ketika konvoi Presiden BJ Habibiemulai memasuki kompleks Al-Zaytun,yang waktu itu belum sehijau sekarang,para karyawan pembangunan berbajukuning telah siap berbaris membentukpagar betis sepanjang rute yang dilaluikonvoi itu. Bahkan ketika ahli hitungergonomi pesawat terbang itu bersafarimeninjau fasilitas-fasilitas yang ada di AlZaytun, ‘pasukan kuning’ tetap siapberbaris menyambutnya. Presiden BJHabibie juga didampingi Gubernur JawaBarat HR Nuriana.Setelah Syaykh Al-Zaytun AS PanjiGumilang menyampaikan pidatosambutan, Presiden BJ Habibie dengangaya dan senyum khasnya meresmikanpembukaan Al-Zaytun. Dengan ucapanBasmalah, Presiden BJ Habibiemengabadikan peresmian Al-Zaytundengan membubuhkan tanda tangandalam sebuah Prasasti Resmi padatanggal 27 Agustus 1999. Tanggal danbulan itulah yang kemudian ditetapkanmenjadi tanggal lahir Al-Zaytun.Prasasti peresmian Al-Zaytun itu kiniterabadikan dan terpajang di tepi kolamarah kiblat Masjid al-Hayat. Ketika itu,BJ Habibie juga menanam sebatangpohon jati emas di sekitar bangunanmasjid itu seusai shalat Jum’at.Kedatangan kepala negara ini, jugamembangkitkan kebanggaan tersendiribagi para santri yang baru satu bulan tigaminggu mengikuti pembelajaran. Apalagiseusai melakukan upacara peresmian,Presiden BJ Habibie menyempatkan diriberdialog dengan para santri angkatanpertama itu pada saat jeda makan siang.Peristiwa itu, bagi para santri dansegenap eksponen Al-Zaytun, termasukpara koordinator YPI, tentu menghadirkan atmosfer euforia yang tak terlupakanhingga kini. Apalagi mengingat perjuangan panjang yang harus berlangsung dibalik pendirian Al-Zaytun. Tak sedikitcibiran warga setempat yang harusditerima para koordinator YPI ketikamereka menjual mimpi Al-Zaytun dikota-kota yang mereka datangi.Bahkan hingga detik-detik terakhirketika mereka telah dipercayamemboyong calon santri dari seluruhprovinsi ke Al-Zaytun. Jalanan menujuAl-Zaytun yang gelap membuat paracalon walisantri dan calon santri itumasih curiga. “Kita mau dibawa ke manaini, mana ada pesantren modern ditengah-tengah hutan,” begitu katamereka.Barulah ketika cahaya lampu-lampupada Gedung Abu Bakar dan Al-Mushtafaterlihat dari kejauhan kekhawatiran itusirna. Walaupun waktu itu baru beberapabangunan saja yang telah rampung dansiap difungsikan seperti Gedung AbuBakar, Asrama Al-Musthafa, Masjid AlHayat, ruang-ruang kantin, dan komplekspeternakan di sektor selatan (itu punbelum sebesar dan selengkap sekarang).Sejak 27 Agustus 1999 itu, Al-Zaytunterus berkembang sejalan denganperputaran waktu. Satu per satubangunan-bangunan berdiri, lapanganlapangan sukan atau olahragadihamparkan, dan step by step programprogram dijalankan.Kemudian Al-Zaytun muncul dalamberbagai pemberitaan media. Para tamupun terpanggil menjejakkan kaki merekadi Al-Zaytun mulai dari warga biasahingga tokoh politik nasional dan parapejabat diplomatik serta praktisipendidikan mancanegara.Dirgahayu Al-Zaytun! Q(Footnotes)1 Syaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang, KamiIngin Indonesia Kuat, Wawancara The Asian WallStreet Journal, 15 April 2002.2 Kegigihan Sang Al-Amin, Majalah Al-Zaytun,Edisi 12 hlm. 603 Bayi Al-Zaytun Lahir dengan Cita-Cita yangJelas, Majalah Al-Zaytun Edisi 26 Tahun 2002,hlm.22Dalam ekspos itu antara laindijelaskan bahwa Al-Zaytunmengikuti kalender TahunPengajaran Pendidikan Nasional.Permulaan tahun ajaran adalahbulan Juli dan tidak mengikutikebiasaan pesantren, yangmengawali tahun pembelajarannyapada bulan Syawal.Pertimbangannya adalah, calonpelajar yang akan memasukilembaga pendidikan Al-Zaytun iniadalah para lulusan SD yangmenggunakan kalenderpembelajaran pendidikan nasional,sehingga tidak menyulitkan semuapihak.Karenanya pada tanggal 1 Juliditetapkan sebagai awal tahunpembelajaran Al-Zaytun.Pembelajaran pertama dimulaipada 1 Juli 1999 M. Awal tahunpembukaan pembelajaran dibukaoleh Menteri Pertanian Prof.Solahuddin. Santri tahun pertamaberjumlah 1.460 orang (624 santrinisa dan 836 santri rijal), yangberasal dari seluruh provinsiIndonesia dan juga dari negerijiran Malaysia. Tenaga pendidikdan mustami’ berjumlah 150 orang(35 nisa dan 115 rijal).Ada suasana haru, bahagia,bangga dan puas bagi segenapeksponen Al-Zaytun ketika awalpembelajaran itu dimulai. Siklustiga tahun persiapan yang telahdilalui dengan selamat, sejakproses pembangunan diawali, telahmenghantarkan kepada dibukanyasebuah lembaga pendidikankepesantrenan bergaya Indonesiasepenuhnya.Bagi mereka, tahun 1996 sampai1999, itu merupakan tahun-tahunyang sarat dengan impian-impianyang mereka ciptakan sendiri danjuga sesekali bertanya, apakahmereka mampu mewujudkanimpian itu? Namun semangat,kesabaran, kebersamaan danketawakalan kepada Allah, selalumenguatkan tekad mereka untukdapat mewujudkan segala impian,yang pada dasarnya segala impianitu merupakan hal yang wajar danterpuji di sisi Allah dan umatmanusia.“Alhamdulillah tiga tahunpersiapan itu, dengan izin Allahdan restu umat manusiakhususnya bangsa Indonesia, AlZaytun yang dilahirkan di bumiIndonesia, tepatnya di dusunSandrem, Desa Mekarjaya,Kecamatan Haurgeulis, KabupatenIndramayu, Provinsi Jawa Barat,telah memulai pembelajarandengan selamat,” ujar Syaykh Al- LZaytun AS Panji GumilangENTERAMutiara Pemikiran Syaykh Al-Zaytun38
                                
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42