Page 40 - Majalah Berita Indonesia Edisi 20
P. 40
40 BERITAINDONESIA, 7 September 2006BERITA TOKOHSiswono Yudo HusodoPacu Kesejahteraan RakyatSalah seorang tokoh yang memiliki kepedulian mendalamakan kemajuan masa depan bangsa adalah Siswono YudoHusodo. Ia memiliki segudang pengalaman membangunbangsa yang berorientasi kesejahteraan rakyat.memiliki portofolio dalam peta percaturan politik nasional.Ia membuktikan keulungan berpolitiktatkala berlangsung Munas Partai Golkardi Bali, Desember 2004. Di saat-saatgenting ia bermanuver bersama PrabowoSubianto untuk mendukung calon ketuaumum Jusuf Kalla. Hikmahnya, Siswonopun terpilih menjadi anggota dewanpenasehat partai.Terlalu Mencintai RakyatSiswono, penulis novel “Warga Baru(Kasus China di Indonesia)” mengharapduet kepemimpinan Presiden SusiloBambang Yudhoyono dan Wakil PresidenJusuf Kalla bisa sukses.Ia mengaku berdoa serta turut membantu suksesnya misi kedua pemimpinini. Doa dan bantuan diberikan bukan karena mendukung duet SBY-JK, tetapi karena Siswono terlalu mencintai rakyat Indonesia. Ia tidak ingin Indonesia gagal dengan penderitaan ada pada diri rakyatsendiri.“Kalau saya berdoa, dan berusaha, sertamembantu pemerintahan SBY dan JusufKalla sukses adalah demi kecintaan sayapada rakyat ini,” ujar peraih BintangMahaputra Adi Pradana dari Presiden Republik Indonesia tanggal 12 Agustus 1992,dan Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka Lencana Melati dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tanggal 27 April1998, kepada Haposan Tampubolon dariBerita Indonesia.Apabila dalam tiga tahun ke depan kepemimpinan SBY-JK berkembang menjadi baik, produktif, membawa kemajuan,Siswono masih akan tetap mendukung pemerintahan yang sekarang. Tetapi apabilaternyata diragukan untuk membawakemajuan, “Memang, kita harus mencarialternatif kepemimpinan baru di tahun2009,” tandas komisaris di sejumlahbadan usaha yang didirikannya ini.Momentum 61 tahun Indonesia merdeka menurut penyuka buku bacaan manajemen, sejarah dan politik, ini adalah saatyang pas untuk introspeksi sejauh manasudah terwujudkan konsepsi negarakesejahteraan sosial.Indonesia telah mengalami banyaksekali kemajuan di berbagai bidang tetapikalau menengok ke dunia luar, ternyatabanyak sekali negara lain yang majunyajauh lebih cepat. Indonesia relatif menjaditertinggal.Di bidang pendidikan, Malaysia dulubelajar dari Indonesia, sekarang merekasudah memiliki sistem, sarana, dan mutupendidikan yang jauh lebih baik. Bahkanlulusan beberapa sekolah menengahatasnya sudah bisa langsung diterima diuniversitas-universitas terpandang diEropa maupun AS.Tahun 1978 ekspor Indonesia sudahmencapai 4 miliar dollar AS, RRC baru 3miliar dollar AS. Tahun 2005 ekspor Indonesia sudah meningkat menjadi 70miliar dollar AS, tetapi ekspor RRC jauhmelejit menjadi 700 miliar dollar AS. Cadangan devisa pun, pada awal tahun1970-an Indonesia-China hampir samasekitar 3 miliar dollar AS. Sekarang Indonesia memiliki cadangan devisa 40 miliardollar AS tetapi China sudah 800 miliardollar AS lebih.Di bidang olahraga tahun 1960-an Indonesia sangat terhormat di Asian Gamessekarang merosot di nomor belasan. Ditingkat Asean, Indonesia biasa di nomorsatu atau dua, terakhir sudah di nomorempat di bawah Malaysia dan Filipina. Disepakbola, Jepang dan Australia puluhantahun lalu kesulitan mengalahkan PSSI,hari ini mereka ikut final World Cup 2006di Jerman tetapi Indonesia masih kesulitan di tingkat Asean.Indonesia harus mempercepat kemajuan di seluruh aspek kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara untukmeningkatkan kesejahteraan rakyat, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,dan meningkatkan peradaban. Tinggirendah harkat dan martabat suatu bangsadiukur dari tinggi rendahnya kesejahteraan rakyat. Mengejar ketertinggalan,meraih kemajuan peradaban tidak cukupkerja keras. Tetapi harus terarah dankonsepsional.Mewujudkan kesejahteraan rakyatadalah mewujudkan cita-cita para pendirirepublik. Mereka dahulu begitu susahmenggerakkan rakyat untuk menyadarihaknya untuk merdeka.ria kelahiran Long Iram, Kalimantan Timur, 4 Juli 1943 inimemiliki pengalaman sebagaipengusaha tangguh dan suksessejak masa mudanya. Saat masih mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan TeknikSipil di ITB Bandung ia berkiprah sebagaiaktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).Selepas kuliah sambil berbisnis ia menjadi politisi yang memberinya kesempatanmenuangkan gagasan politik mengenai negara kesejahteraan, di Gedung MPR RISenayan sejak tahun 1982 hingga 2004.Di meja birokrasi pada era Orde Baruia dua kali menjabat menteri, yakni Menteri Negara Perumahan Rakyat (1988-1993) dan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (1993-1998).Selama mendarmabaktikan diri diberbagai ladang pengabdian, termasuksebagai tokoh pendidikan menjadi KetuaYayasan Universitas Pancasila, Jakartaterbukti dan teruji ia selalu hidup bersih.Ketika reformasi bergulir demi mewujudkan cita-cita negara kesejahteraan, sebagaimana diimpikan para pendiri bangsa sekaligus membuktikan kecintaan kepada negara agar memiliki kemandiriandalam segala hal, ia maju sebagai calonwakil presiden pada Pemilu Presiden2004.Suara yang diraih memang belumcukup untuk menjadi pemenang, beradasetingkat di atas pasangan Hamzah HazAgum Gumelar. Tetapi suara pemilih yangbersimpati padanya cukup untuk membuktikan bahwa peraih gelar doktor kehormatan dari Universitas Negeri Jakarta(UNJ) pada 11 Juni 2003 ini memangP