Page 44 - Majalah Berita Indonesia Edisi 20
P. 44
44 BERITAINDONESIA, 7 September 2006BERITA EKONOMIKeluhan Penipuan Untuk TelkomselPuluhan pelanggan menyampaikan kecewa terhadappelayanan Telkomsel. Nada kecewa tersebut tercermindalam surat pembaca yang mereka kirimkan ke mediacetak.onyol dan sangat mengganggu. Keluhan ini datang daripelanggan Kartu Halo Telkomsel sejak 1996, Diding Sukowiradi, warga Pejaten Barat, Jakarta,atas SMS yang dikirim oleh Newslink,sejak dua bulan terakhir. SMS tersebut diaterima dari bangun tidur sampai dinihari.“Berita-beritanya tidak bermanfaat,bahkan cenderung berita sampah,” tulisDiding kepada Kompas (22/7).Diding pun sudah enam kali menyampaikan keluhan kepada customer serviceTelkomsel lewat layanan nomor 111, tidakada penyelesaian. Kiriman SMS semakingencar meskipun dia tidak pernah meminta, apalagi berlangganan dari Newslink. Tentu dia dibebani tarif pulsa atasSMS tersebut. “Apakah ini bukan penipuan?” keluhnya.Tidak hanya Diding yang merasa tertipuoleh Telkomsel, tetapi juga Cicilia, wargaKebon Jeruk, Jakarta Barat. Di dalampengaduan tertulisnya ke harian Kompas(26/7-2006), Cicilia merasa ditipu Telkomsel Kartu Halo yang bekerjasamadengan pengelola Sun Parking di MalCitraland, Jakarta Barat.Dia pernah sekali mengirim SMS ke SunParking (7475). Sebaliknya, dia menerima SMS dari Telkomsel Kartu Halo duakali setiap hari. Ini berlangsung tiga bulanlebih. Ketika membayar iuran bulanan(Juli), ternyata setiap SMS yang masuk keHP-nya dibebani biaya sebanyak 103 kaliRp 1.000, sehingga jumlahnya Rp 103.000. Lantas Cicilia mengajukan mengajukan keberatan melalui surat ke TelkomselMal Taman Anggrek, Jakarta Barat.Tetapi tidak ditanggapi, malah nomor HPnya diblokir.Cicilia menduga praktik tersebut kolusiterorganisir antara Telkomsel dan SunParking. Modus ini telah berlangsunglama, dan sebagai pelanggan, dia merasatelah dirugikan oleh oknum Telkomseldan pengelola Sun Parking. Cicilia meminta pihak yang berwenang dapat membongkar modus tersebut.Selain menciptakan berbagai produkuntuk menangguk pemasukan dari SMS,Telkomsel juga menangguk keuntunganyang sangat besar dari selisih biaya danpenjualan SMS. Ongkos produksi SMS sekitar Rp 76, kebanyakan operator menjualnya Rp 300 sampai Rp 500 per SMS.Tarif percakapan termurah Rp 14 permenit, termahal Rp 1.500 per menit.Rupanya, nasib pelanggan Kartu HaloLukman Hakim, lebih sial dari Cicilia.Warga Bekasi ini, dalam pengaduannya keKompas (21/7), merasa terkejut ketikaFebruari lalu menerima tagihan KartuHalonya, sebesar Rp 571.629. Dalamkuitansi tagihan terdapat rincian; biayapemakaian GPRS (dari 24/1 sampai 18/2) sebesar Rp 410.790. Lukman merasatidak pernah memakai GPRS, apalagi daripukul 24.00 sampai pagi hari.Lantas dia melapor langsung (4/3) keGrapari Telkomsel di Bekasi (a/n Ica).Petugas tersebut menjelaskan bahwakasus seperti itu tidak hanya dialamidirinya, tetapi juga yang lain. Dia punmenjelaskan bahwa untuk proses dibutuhkan waktu tiga bulan dan pihakTelkomsel akan menghubunginya.Lukman kecewa berat dan marah,karena setelah menunggu lebih dari tigabulan, tidak ada pihak dari Telkomselyang menghubunginya. Dia, akhirnyamemutuskan untuk datang kembali keGrapari Bekasi (26/5). Tetapi di situ diatidak bisa menemui seorang pun untukmengadukan permasalahannya. Lukmanpenasaran dan mendatangi bagian pelayanan pelanggan, bertemu dengan petugas bernama Putri yang menyarankannya agar membuat laporan baru.Ditunggu-tunggu, Lukman bertambahkecewa karena dia tidak pernah dihubungioleh Telkomsel. “Laporan saya didiamkandan masuk tong sampah,” tulis Lukman.Dia hanya bisa mengeluh, “BeginikahTelkomsel mencari keuntungan denganmerugikan pelanggan?”Dra. Annita Ap Sumogo, warga Jatiwaringin, Bekasi, sudah lima tahun berlangganan Kartu Halo Telkomsel, tetapi barutiga bulan mengaktifkan layanan Halo Cek(HC) 888 di ponsel untuk mengetahuijumlah pemakaian berjalan. KekecewaanAnnita kepada Telkomsel bermula 21 Julilalu.Di Ponselnya tertera jumlah pemakaian Kartu Halo sebesar Rp 78.157, belumtermasuk abonemen, PPn dan sebagainya.Tetapi pada surat tagihan (4/8) diaK