Page 29 - Majalah Berita Indonesia Edisi 21
P. 29


                                    BERITAINDONESIA, 21 September 2006 29akan mengantarkannya sendiri ke Kejaksaan Agung. Ia pun bersikeras agar BItidak boleh lagi memberikan kredit-kredityang bernuansa politik.Penyelenggara seminar ekonomi tahun1966, yang kesimpulannya dipakai sebagaibahan Ketetapan MPRS No. 63/MPRS/66ini tetap menunjukkan sikap kritis manakala Menkeu Boediono melontarkan wacana supaya BI menukarkan portofolio cadangan devisa dari dollar AS ke euro. Usulini disampaikan Boediono terkait serangan AS ke Irak di tahun 2003.Kata Anwar, simpati kepada Irak janganmenimbulkan reaksi berlebihan terhadapdollar AS. Selaku Deputi Gubernur SeniorBI ia menyebut pengalihan itu sebagaimasalah serius. Janganlah kita tembakkaki sendiri, sebab negara yang ekonominya paling stabil di dunia hanya AS.Kestabilan menyebabkan dollar AS menjadi mata uang yang dijadikan reservemoney (cadangan devisa).Anwar kemudian melepaskan kursi sebagai Deputi Senior Gubernur BI Selasa 27Juli 2004 digantikan oleh Miranda S. Goeltom. Selama menjadi Deputi Senior Anwarberhasil mengembalikan fungsi BI sebagaibank sentral, dari sebelumnya lebih berperan sebagai bagian dari birokrasi.Di masa lalu hampir semua programkredit yang dikeluarkan BI bernuansapolitik. Sehingga, sering kali terjadi praktekmark up, korupsi, kolusi, dan nepotismeserta investasi keliru yang mengakibatkankehancuran sistem perbankan.Audit Semua Institusi NegaraAnwar lalu dilantik sebagai Ketua BPKdi era Presiden Megawati Soekarnoputriyang tertuang dalam Keppres No. 185/M/2004 tanggal 19 Oktober 2004.Dalam pernyataan singkat usai dilantik,Anwar menyebut satu kontribusi yangbisa diberikannya adalah membantumembuat keuangan negara menjaditransparan. “BPK hanya ingin agar uangnegara tidak ditilep. Itu saja,” ujar Anwar,di lain kesempatan.BPK periode 2004-2009 memiliki program kerja dengan 11 agenda. BPK sangatingin dapat melakukan empat jenis audit,yaitu audit finansial pengeluaran negara,audit kepatuhan pada UU serta peraturan,audit ketatalaksanaan yang sekaligusmencakup efisiensi ongkos dan kinerjaAnwar NasutionBerseteru DenganPengambil SumpahnyaPernyataan AnwarNasution biasa bikinpanas kuping orang.Tetapi usai melontarkankritik bahwa MA taklebih seperti KantorKelurahan (8/8), terkaitsejumlah penarikanongkos perkara yangtak utuh disetor ke kasNegara, nama KetuaBPK yang doyanberkelakar ini sertamerta menjadi sorotanmedia.ejak duduk di bangku SMP Negeri Sipirok (lulus tahun 1958),dan di SMA Negeri Teladan Medan (lulus tahun 1961), pria kelahiran Sipirok 5 Agustus 1942 ini sudahmenjadi anggota sebuah gank anak mudaalias preman. Tetapi walau seorang gangster, ia dapat menyelesaikan sekolahsecara cerdas dan lulus sebagai yangterbaik pula.Bahkan, setelah berkiprah di sektorekonomi dan keuangan, entah sebagaiakademisi, akuntan, konsultan, komisarissejumlah perusahaan negara, auditor dansegala macam, hingga menjadi Dekan FEUI (1998-1999), Deputi Senior GubernurBI (1999-2004), dan kini Ketua BPK(2004-2009), Anwar Nasution kerap kalimenunjukkan sikap kerasnya.Anwar yang memiliki ayah dan ibu yangberprofesi guru SMP, tanpa tedeng alingaling berani mengatakan yang benarsebagai benar dan yang salah sebagaisalah. Ia tak segan berbeda arus denganopini publik kalau memang pandangannya dianggapnya merupakan kebenaranyang sesungguhnya. Anwar pun mengangkat berbagai tamsil atau perumpamaanuntuk memudahkan menjelaskan keteguhan sikapnya.Sebelum masuk BI misalnya, ia pernahbersabda kalau bank sentral ini tak lebihdari sarang penyamun. Bahkan, ulah banksentral ini diibaratkannya mirip rumahgadai karena kerap memberikan kredittanpa memperhatikan karakter dan tingkah laku penerima kredit.Nama besar Anwar Nasution sebagaiseorang Dekan FE-UI yang dikenal kritisterhadap kebijakan sektor ekonomi,moneter dan politik, sempat diragukanapakah akan tetap bisa terjaga bersihtatkala di tahun 1999 diangkat menjadiDeputi Gubernur Senior Bank Indonesia.Sebelum diangkat menjadi Deputi,Anwar dikenal galak terhadap segalabentuk penyimpangan yang merugikankeuangan negara yang terjadi di “SarangPenyamun” itu. Akankah ia malah ikutmenjadi penyamun pula?Tetapi ia menjawabnya dengan melontarkan pernyataan, ia masuk ke situjustru untuk membersihkannya. Anwarpun dengan tegas mengatakan, bila adapejabat BI terlibat penyelewengan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) iaSBERITA NEWSMAKER
                                
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33