Page 25 - Majalah Berita Indonesia Edisi 21
P. 25
BERITAINDONESIA, 21 September 2006 25BERITA NASIONALLumpurTerus MenyemburMemasuki bulan keempat,lumpur panas di Sidoarjoterus menyembur. Pakargeologi menyebutnyasebagai mud volcano.Benarkah demikian?bakan dan pantai sebagai tempat nelayandan warga pesisir mencari penghidupanakan terganggu,\warga Kwanyar seperti ditulis Kompas(28/8).Rokhmin Dahuri, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan berpendapat, jikatidak ditangani dengan baik, pembuanganlumpur ke laut bisa merusak ekologi danmenghancurkan sentra perikanan setempat. “Pertimbangan profesional saya,lumpur yang dibuang ke laut itu harusmerupakan alternatif terakhir kalau tidakada jalan lain”. Alasannya, karena kawasan itu merupakan sentra produksi tambak udang dan bandeng di Jatim yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. “Mungkin itu sentra tambak terbesar kedua yangada di Indonesia setelah Lampung. Adasekitar 7.000 hektar tambak di sana,”paparnya.Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi, seperti diberitakan SuaraPembaruan (28/8), minta lumpur itudiproses dulu agar tidak mencemariperairan dan tambak-tambak. “Kita sudahdiperingatkan oleh Uni Eropa agar meningkatkan kualitas udang yang diekspordan memenuhi standar mereka. Jikatambak-tambak di Sidoarjo tercemar, kitabisa gagal ekspor. Jadi penanganan danpembuangan lumpurnya harus hati-hati,%ujarnya di Jakarta.Beberapa elemen masyarakat mendesak pemerintah segera menuntaskanmasalah ini. Ketua Partai KebangkitanBangsa (PKB) hasil Muktamar II Surabaya, AS Hikam, bahkan mengancamakan mengajukan class action jika masalah ini tidak segera diselesaikan. Menurutnya, luapan lumpur tidak hanya menyengsarakan rakyat yang berada di Sidoarjo,tapi juga rakyat di kota lain di Jawa Timur,tempat pendukung PKB berada. (KoranTempo, 28/8).Bagaimana sikap pemerintah?Menteri ESDM PurnomoYusgiantoro diJakarta menyatakan, pemerintah menyiapkan empat contingency plan atauskenario darurat untuk menangani lumpur Lapindo. Yakni pembuangan lumpurke Kali Porong, pembuangan ke Kali Mati,penyuntikan kembali ke dalam tanah danpengaliran ke laut. Izin pelaksanaan untukempat rencana darurat itu, termasuk mana yang terbaik, akan diminta dari MenegLH. “Kita cari mana yang paling sedikitdampaknya,\Kalangan ahli geologi memprediksisemburan lumpur di Sidoarjo sulit dihentikan. Mantan Ketua Ikatan Ahli GeologiIndonesia (IAGI) Adang Bachtiar menyebut fenomena ini sebagai mud volcano.Yakni peristiwa keluarnya lumpur dariperut bumi karena mekanisme alami kepermukaan sehingga lumpur itu membentuk semacam gunung.Semburan lumpur sekarang ini tidak lagi berhubungan dengan Sumur Banjar Panji-1, tapi dengan lapisan yang biasa disebutformasi Kalibeng, yang telah bermekanisme sendiri di kedalaman 1.700 kakisampai 6.000 kaki dan bertekanan tinggi(over-pressure zone). Menurut Adang,mud volcano yang terjadi saat ini dipicukesalahan teknis di Sumur Banjar Panji-1.Namun Ketua Tim Supervisi dari Departemen ESDM Rudi Rubiandini menyatakan sejauh ini pihaknya masihmengasumsikan semburan itu terkaitdengan Sumur Banjar Panji - 1. Kepastianterkait tidaknya akan didapatkan padaakhir Oktober nanti. Yakni ketika matapahat relief well sampai di Sumur BanjarPanji-1. SPencana semburan lumpur panas makin mengganas. Genangannya pun semakin meluas.Kendati penguatan tanggul terus dilakukan, upaya ini tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Selasa(29/8) lalu, tanggul kembali jebol sepanjang 200 meter. Tak pelak, luapanlumpur menggenangi jalan tol Porong –Gempol di kilometer 39+200 hingga kilometer 39+400 setinggi setengah meteratau selutut orang dewasa. Banjir lumpurini mengakibatkan jalan tol dari keduaarah kembali ditutup total. Kemacetanlalu lintas pun tidak terhindarkan.Aktivitas semburan lumpur panas yangmemasuki bulan keempat — sejak semburan pertama pada 29 Mei 2006 lalu —memang masih terus berlangsung. Volumenya pun terus bertambah dan meningkat. Tidak hanya itu. Sabtu malam(26/8) lalu semburan lumpur panas yangbiasanya hanya setinggi 5 – 8 metermendadak mencapai 50 meter, disertaisuara ledakan dan keluarnya asap hitamberbau menyengat. Peristiwa ini mengakibatkan Prajurit Dua Erfan Filani (24)dari Yon Zipur-5 Brawijaya yang sedangbekerja memperkuat tanggul dan seorangoperator buldoser, Yuli Eko Hartanto (23)cedera.Jebolnya tanggul dan semburan lumpuryang meminta korban tersebut menjaditopik berita sejumlah surat kabar ibukota.Rencana pihak PT Lapindo Brantasmembuang lumpur ke laut juga menuaiprotes. Ratusan nelayan dari KecamatanKwanyar, Kabupaten Bangkalan, Jatim(26/8) berdemo menentang rencana itu.Unjuk rasa ini merupakan yang keduakalinya setelah sebelumnya dilakukannelayan Dusun Kalirejo, Desa Kisik,Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan,Jatim pada 22 Agustus lalu.Para nelayan menilai tindakan membuang lumpur ke laut sebagai tindakanyang tidak bijak dan merugikan masyarakat pesisir. “Kawasan pesisir sepanjangSelat Madura adalah sandaran hidupmasyarakat nelayan, baik di Sidoarjomaupun di Madura. Jika keputusan itutetap dilaksanakan, kawasan pertamBfoto: repro republika