Page 61 - Majalah Berita Indonesia Edisi 22
P. 61


                                    BERITAINDONESIA, 5 Oktober 2006 61BERITA OLAHRAGABonek yang Tetap Nekatselama tiga tahun. Ini merupakan sanksi tertinggi berdasarkankode etik disiplin AFC (Konfederasi Sepakbola Asia).Dengan hukuman tersebut,selama setahun ke depan, Persebaya harus menggelar lagatanpa penonton di luar wilayahJawa Timur. Sedangkan parabonek selama tiga tahun dilarang menonton pertandingansepak bola nasional. Artinya,tidak boleh ada kostum, atribut ataupun tanda-tanda suporter Persebaya yang dikenakan untuk menyaksikan pertandingan sepak bola nasional.Tentang hukuman berat yangdijatuhkan, Togar menyatakanPersebaya sudah terlalu seringmembuat pelanggaran dan tidak mau belajar dari pengalaman yang sudah-sudah.Sanksi yang dijatuhkanKomdis PSSI ini serta mertaditolak Persebaya. Karena dianggap tergesa-gesa dan tidakmemberi hak untuk membeladiri. “Ibaratnya Persebayatelah divonis bersalah tanpapembelaan,” ujar SekretarisUmum Persebaya Ahmad Munir (Koran Tempo 9/9).Ketua Pengda Jatim HarunaSumitro bahkan mengkhawatirkan Persebaya bisa bubarjika sanksi itu diterapkan.Alasannya, bisa jadi DPRDSurabaya tidak akan memberikan dana jika pertandingan dilakukan di daerah lain.Manajer Persebaya IndahKurnia seperti diberitakan Indo Pos (10/9) juga menyatakanakan mengajukan memori banding kepada Komisi Banding(Komding) PSSI. Menurutnya,larangan bermain selama setahun di wilayah Jatim dirasasangat berat. “Bagaimana punkami memang siap menerimasanksi. Namun sanksi terhadapklub, kami rasakan terlalu berat. Makanya pada sidang Komding nanti kami harapkan Persebaya bisa kembali bermain diSurabaya meski tanpa penonton,” ujarnya. „ SPKerusuhan yang dilakukan bonek berbuah sanksi berat. Persebaya dilarang menggelarlaga di Jawa Timur selama setahun. Sedangkan bonek dilarang menonton selama tigatahun. Persebaya terancam bubar?minuman. Wasit Jimmy Napitupulu pun menghentikan pertandingan. Para pemain danpenonton panik menyelamatkan diri. Aparat yang berjumlah 700 personil tak mampu mengamankan amukanmassa di stadion yang berkapasitas lebih dari 23.000 penonton itu.“Kami sudah berusahamengantispasi. Namun terlalubanyak suporter yang berbuatanarkis. Kami memprioritaskan pengamanan pada pemaindan wasit dulu,” ujar AKPJuansih seperti ditulis TabloidBola (8/9).Selain menyerbu ke lapangan, para bonek dengan bringas menghancurkan kacakaca di pintu masuk VIP stadion. Kerusuhan juga dimuntahkan di luar stadion. Takayal, sejumlah kendaraan dirusak dan dibakar, termasukkendaraan ANTV yang saat itumenyelenggarakan siaranlangsung. Akibat kerusuhanPSSI kemudian menggelar rapat pada Kamis (7/9) lalu diJakarta. Sidang yang dipimpinketuanya, Togar Manahan Nero, dihadiri seluruh anggotakomisi. Yakni Djoko Driyono(wakil ketua/anggota), JohnHalmahera (sekretaris/anggota), Ronny Pattinasarani, Iswadi Idris, Sophar Maru Hutagalung, dan Mahfudin Nigara.Setelah berembuk hampir3,5 jam, sanksi pun diputuskan. Sidang berkesimpulan takada lagi ampun bagi Persebayadan pendukung fanatiknyayang sudah kesekian kalinyamembuat kerusuhan.Sanksi terberat dalam sejarahpersepakbolaan nasional punakhirnya dijatuhkan. Bajul Ijo inidilarang menggelar pertandingan di kandang sendiri selamasatu tahun dan tanpa penonton.Komdis juga menskors pendukung tim ini tidak boleh menonton pertandingan sepak boladalam lingkup PSSI atau BadanLiga Sepak Bola Indonesia (BLI)Seperti namanya, Bonek alias bondo nekat, pendukung Persebaya ini memangbenar-benar nekat. Tulisanbesar-besar di spanduk yangterpampang di tribun Stadion10 November Tambaksari,Surabaya tak digubris. Padahaltulisan itu jelas-jelas berbunyi: “Ojok Kisruh Rek ! Sanksi/Ukumane Abot Temen !”Alhasil, di pertandingandelapan besar menuju perempat final antara kesebelasantuan rumah Persebaya melawan Arema Malang yang digelar Senin (4/9) lalu berbuahkerusuhan. Lemparan batu ketengah lapangan mulai terjadisaat pertandingan babak kedua masih berlangsung. Belumlagi pertandingan usai, sangbonek yang kecewa jagonyagagal mengalahkan lawan, mulai turun ke lapangan mencabuti spanduk dan melemparipemain dengan batu dan botolini kerugian mencapai miliaran rupiah.Kebrutalan yang dilakukanpara suporter Persebaya diajang kompetisi ini bukan yangpertama. Bulan Juni lalu Bonekterlibat bentrok saat bertemuPS Mojokerto Putra di awalbabak 32 besar. Keributan diStadion Gajah Mada, Mojokerto itu menyebabkan pertandingan ditunda. Bentrok keduaterjadi di Stadion Brawijaya,Kediri saat final Divisi I Persebaya berhadapan dengan PersisSemarang pada 16 Agustus lalu.Ulah para bonek ini membuat kecewa banyak pihak.Termasuk Menpora AdyaksaDault dan Ketua Umum KONIPusat Agum Gumelar. “Sangatmemalukan,” ujar Agum kepada wartawan saat menerimapetinju Chris Jhon.Bagaimana PSSI menanggapi kasus ini?Komisi Disiplin (Komdis)foto: repro bola
                                
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65