Page 62 - Majalah Berita Indonesia Edisi 22
P. 62


                                    62 BERITAINDONESIA, 5 Oktober 2006BERITA MANCANEGARAPerang yangMerubah Duniaeroris, empat pesawat dibajak,dan 3.000 korban tewas. Parateroris membajak pesawat terbang sipil AS di udara. Dua diantaranya ditabrakkan ke gedung pencakar langit World Trade Center, NewYork, satu ke markas pertahanan AS (Pentagon), dan satu lagi dihempaskan ke bumi. Semuanya berlangsung kurang lebihsejam, antara jam sembilan kurang limabelas sampai sepuluh pagi pada tanggal11 September 2001.Lima tahun telah berlalu tetapi bayanganperistiwa yang bagaikan neraka itu masihmelekat di dalam pikiran setiap wargaAmerika Serikat. Sebab itulah pada tanggal 11 September 2006 rakyat AS melakukan peringatan lima tahun tragedi 11September. Tiga ribu bendera AS dikibarkan sebagai tanda penghormatan bagi3.000 orang yang gugur dalam tragedi itu.Ribuan orang berkumpul dan mengheningkan cipta di lokasi yang menjadi seranganteroris yaitu di Ground Zero, tempatrubuhnya gedung World Trade Center yangmenjadi simbol supremasi kapitalisme AS;di Markas Pertahanan AS (Pentagon), yangmerupakan pusat saraf hegemoni militerAS di dunia; dan di Pennsylvania, yangmerupakan tempat jatuhnya pesawat yangrencananya akan ditabrakkan ke GedungPutih. “Ini saat emosional, tetapi jugawaktu yang tepat ketika kita mengenangorang yang kita jaga tetap hidup di dalamhati kita,” kata Joyce Grimes, dari KetchamElementary School, yang kehilangan Rodney Dickens (11), siswa sekolah dan JamesDebeuneure (58), seorang guru.Peringatan tragedi 11 September menandakan bahwa apa yang terjadi lima tahun lalu tidak berhenti pada hari itu juga.Selama lima tahun, banyak perubahanyang sudah terjadi. Setelah serangan 11September, Presiden AS, George W Bushmencanangkan perang terhadap terorisme. Amerika memulai perangnya denganmemimpin serangan ke Afganistan (mulaiOktober 2001). Negara ini diserang karena diyakini menjadi tempat bersembunyinya kelompok Al Qaeda. Kelompok inilah yang diyakini sebagai pelaku penabrakan menara kembar WTC dan Pentagon. Serangan ke Afganistan menewaskansekitar 2.000 orang sipil dan militer.Irak menjadi sasaran kedua AS. Perangini (mulai Maret 2003) bertujuan menyingkirkan Presiden Irak Saddam Hussein. Perang ini menewaskan banyak orang. Irak kehilangan antara 4.895 hingga6.370 tentaranya. Jumlah penduduk sipilyang tewas antara 41.639 hingga 46.307orang. Pasukan gabungan AS kehilanganhampir 3.000 tentaranya. Jumlah tersebut belum termasuk jumlah nyawa yangmasih terus melayang di Irak seiring bertambahnya hari, bulan dan tahun.Sampai sekarang perang melawan terorisme yang dipimpin AS ini masih jauh dari kejelasan apakah memberi keuntunganbagi AS. Bagi mereka yang pesimis, akankeuntungan dari semua yang telah terjadi,mengatakan bahwa tahun-tahun setelahperistiwa 11 September menandai permulaan berakhirnya peradaban AS. MantanPresiden Iran Khatami berpendapat, “Presiden Bush menempuh kebijakan yangkeliru, yang hanya menambah kebencianterhadap AS, menyuburkan aksi terorisdan ekstremis di Timur Tengah,” ujarnyadalam kunjungan di AS (6/9).Kecaman terhadap kebijakan yangdiambil oleh AS juga datang dari rakyatAS sendiri. Peringatan tragedi 11 September di Pentagon dihadiri oleh sekelompokorang, berjumlah 25 sampai 30 orang,yang memprotes perang di Irak. GeoffreyMillard, seorang anggota “Veteran IrakMenentang Perang”, mengatakan pemerintah Bush menggunakan serangan 11September untuk membenarkan perangitu. Hasil poling juga menunjukkan bahwarakyat AS tidak yakin kalau pemerintahanBush akan bisa mengakhiri perang melawan teror secepat mungkin. Hal initerlihat dari poling yang dilakukan olehTIME/Discovery Channel yang dilaksanakan pada peringatan tahun baru 2006dimana sekitar 70 persen rakyat AS memiliki keyakinan bahwa perang melawanterorisme tidak akan berhasil dimenangkan dalam 10 tahun.Selama 5 tahun ini, AS juga telah gagalmenangkap Osama bin Laden dan menumpas habis jaringan Al Qaeda yangdianggap sebagai otak dari serangan 11September. Lebih celaka lagi, Al Qaedasendiri berubah dari suatu organisasi kelompok militan bersenjata menjadi simbolperlawanan terhadap kezaliman AS dansekutunya. Menginspirasikan seranganbom bunuh diri, yang tiba-tiba menjalardari satu negara ke negara lain. Mengenaiserangan bunuh diri, pakar kontraterorisinternasional, Bruce Hoffman, menulis(Security for New Century, September2005), data sejak tahun 1968 menunjukkan, 80 persen serangan bunuh diriterjadi setelah peristiwa 11 September.Perang melawan terorisme yang dipimpin AS adalah perang yang telah menghasilkan perubahan untuk selamanya bagiwilayah Timur Tengah. Ini adalah perangyang telah membuat pemerintah Baratterjangkit paranoid dan bias agama.Penangkapan kerap dilakukan hanyakarena kecurigaan terhadap kelompok Islam semata-mata. Ini adalah perang yangmembawa perubahan bagi dunia di abadke 21, yang tadinya, diharapkan sebagaiabad perdamaian dan keadilan, kinidibayang-bayangi saling curiga danbenturan peradaban. Di balik semua itu,ini adalah perang yang melahirkan aksiaksi terorisme baru, termasuk yangdilakukan AS sendiri. „ DAP-MLPLima tahun berlalu setelah tragedi 11 September 2001.Bagaimana keadaan dunia sekarang ini setelah 5 tahunitu?T
                                
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66