Page 18 - Majalah Berita Indonesia Edisi 23
P. 18
18 BERITAINDONESIA, 19 Oktober 2006BERITA UTAMAbaru habis belajar yang tidak tahu apaapa, orang-orang tani. Tapi mereka pukulrata saja, karena itu tempat maksiat. Nah,itu yang kurang makan tadi. Nggakcerdas.Kalau orang kurang makan, ngomongnya suka ngelantur.Dalam Islam ada ungkapan yang artinya begini: Kefakiran itu memperdekatpada kekufuran. Kekufuran itu keingkaran, keanarkisan. Lagi-lagi perut.Pantas Tuhan itu memiliki dua tugasdalam konteks yang ditulis oleh Al-Quran.Pertama, memberi kenyang supayatidak lapar lagi perut ini, atau memberimakan. Yang kedua memberi aman. Duatapi luas, itulah yang namanya kasih dansayang. Kasih makan, sayang aman.Alhamdullilah, puji Tuhan.Kita cerita tugas Tuhan cuma dua,sedikit amat katanya. Kita semua hidupuntuk makan dan aman. Takut minyaktidak bisa mengalir ke negaranya kemudian perang, itu karena takut lapar.Jadi tadi, kalau menata masyarakat desasupaya tidak kekurangan pangan, itu bukanremeh, bukan kecil. Setelah ditata, baruakan menciptakan ketenangan dan membangun teknologi yang lebih besar lagi.Belakangan ini bencana di manamana, tentu itu tidak hanya karenaalam, kalau tektonik mungkinalam. Beda dengan banjir di musimkemarau seperti di Kalimantankemarin. Bukan karena hujan juga,seperti kemarin di Jawa. Mungkinitu akibat kerusakan hutan?Satu di antaranya akibat kerusakanhutan, dan yang kedua kurang antisipasi.Setiap musim hujan kan ada banjir, tapikan nggak pernah diantisipasi? Ya, itusaja. Contohnya Jakarta, dari dulu Jakartaselalu banjir, pernahkah ada antisipasi?Entah selokannya dibuka, entah dibuatkanal banjir, kanal yang khusus leter U.Oh, besar biayanya, memang tidak pernahsedikit investasi untuk kemanusiaan itu.Harganya satu manusia itu sama denganmanusia sejagad menurut konsep Illahiyang ditulis di Al-Quran. Siapa membunuhseorang manusia sama dengan membunuhseluruh manusia sejagad, konsepnyabegitu. Maka untuk mempertahankankehidupan manusia itu mahal. Jangandihitung mahal dan murah, tapi kerahkankekuatan, nanti Tuhan akan memberiganti, dari mana saja, tapi jangan teriak,Tuhan! Gantilah aku!. Tidak! Ya, misalnyakepandaian dan kecerdasan, terus Tuhanmemberikan kesempatan.Kita tidak boleh melihat Amerikasekarang ini bisa kuat itu sekonyongkonyong. Itu dari doa, tetesan air matadan darah. Yang perang saudaralah danmacam-macam. Tapi kan terus, nggakpernah putus. Kalau kita, kadang-kadangsadar, kadang lupa, sadar lagi, lupa lagi,lupa lagi, lupa lagi, lupa lagi dan teruslupa. Mestinya yang bagus itu, sadar,sadar ini terus meningkat, terus, kontinyu.Jadi begitulah alam. Tadi dari awalsudah kita bicarakan, siklus panas dansiklus banjir itu bisa dibaca tapi tidakpernah diantisipasi. Maka di papan kamiada papan hujan, catatan hujan. Yangkami catat bukan tatkala banjirnya tapimulai turun hujan dan tercatat mulaitahun 1999, mulai kita masuk sini. Jadikita bisa tahu, awas, ini nanti akan adahujan, biasanya hujan pertama itu begini,begini, atau persiapan pertanian itubegini-begini-begini. Itu saja ada manfaatnya. Apalagi kalau oh ini nanti banjir,carikan jalan keluar air ini dan ditampung, lebih lagi bermanfaat.Setiap bulan lima, sudah mulai sedikithujan. Bulan lima sampai bulan sepuluhberarti lima bulan, ayo kita buat sesuatuuntuk lima bulan itu supaya tidakkering.Nah, kalau semua desa itu begitu, terusdisokong oleh kekuatan negara, kan mulaiteratasi? Banjir tidak terlalu mengancamwalaupun itu ancaman. Panas tidakterlalu menjadi tekanan walaupun itumenekan, malah menjadi kebahagiaankarena sinar matahari itu kaya. Dantatkala kita bisa nanam sesuatu di musimpanas pasti bagus kalau ada air. Mengapadi musim hujan bagus? Karena ada airwalaupun kurang sinar. Maka panenan dimusim hujan jauh lebih kurang kualitasnya dibanding panenan di musim kemarau, itu karena ada sinar. „foto: berindo haposan Acara silaturahmi Pramuka Al-Zaytun