Page 61 - Majalah Berita Indonesia Edisi 24
P. 61
BERITAINDONESIA, 2 November 2006 61a membuat ekonomi dalam negeri lebih kompetitif.BERITA MANCANEGARAAsia Memimpin PBB“Saya ingin menjadi diplomat,” kata remajayang lahir di kota Chungju, Provinsi Chungcheong itu. Empat puluh empat tahun kemudian, Ban Ki-moon, nama remaja itu, menjadiorang Asia kedua setelah U Thant (Myanmar,1961-1971) yang terpilih menjadi Sekjen PBBmenggantikan Kofi Annan yang mandatnyaberakhir 31 Desember mendatang.Ban Ki-moon yang menjadi sekjen PBB ke8 di badan dunia ini berhasil menyisihkan enampesaingnya yang mengundurkan diri dari bursapencalonan. Dua orang kandidat yang terakhirmengundurkan diri adalah diplomat India,Shashi Tharoor - yang berada di urutan keduasetelah Ban Ki-moon dalam pemungutan suaratidak resmi - dan mantan wakil Perdana Menteri(PM) Thailand Surakiart Sathirathai, sebagaiakibat terjadi kudeta militer tidak berdarah dinegaranya yang menuai kecaman. Sedangkansebelumnya yang telah mengundurkan diriadalah Presiden Latvia Vaira Vike-Freiberga,Duta Besar Yordania untuk PBB Pangeran Zeidal-Hussein, mantan Menteri Keuangan Afganistan Ashraf Ghani, dan diplomat Sri LankaJayantha Dhanapala. Senin (2/10) lalu, Ban Kimoon memenangkan pemungutan suara tidakresmi keempat yang menentukan di DK-PBB,setelah memperoleh dukungan dari limapemegang hak veto tetap - Inggris, Cina,Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat (AS).Ban yang lahir 13 Juni 1944, itu telah bekerjadi Deplu Korsel selama 36 tahun. Segerasetelah lulus dari Universitas Nasional Seoulstudi Hubungan Internasional, dilanjutkan program S-2 di Sekolah Ilmu PemerintahanKennedy, Universitas Harvard, Ban menjadi diplomat pada tahun 1970. Tahun 1978-1980 Banmulai bekerja di Misi Korsel PBB dan DirekturDivisi PBB di Deplu Korsel hingga 1983. Lalu,Ban menjadi penasihat keamanan nasionalpresiden tahun 1996 dan wakil menteri tahun2000. Ban pernah bertugas di Kedubes Korseldi New Delhi dan menjadi Dubes Austria. Banlalu terpilih menjadi Menlu Korsel Januari 2004.Karena sudah cukup lama bekerja dilingkungan PBB, suami dari Yoo Soon-taek danayah dari seorang putra dan dua putri itu (salahsatu putrinya bekerja untuk UNICEF di Afrika)ini sudah terbiasa menghadapi sikap negaraanggota PBB yang cenderung keras saatmenangani masalah rumit. Selain terlibat sejakawal dalam perundingan enam partai tentangisu nuklir Korut, Ban juga membantu menetralkan ketegangan antara Korsel-AS danKorsel-Jepang. Menjadi Sekjen PBB berarti Banmewarisi kepemimpinan organisasi dunia yangmemiliki 9.000 karyawan, anggaran rutinsebesar lima miliar dollar AS, menanganiberbagai masalah, seperti pendidikan, kesehatan, bantuan darurat ke daerah korbanbencana, dan mewujudkan perdamaian dinegara-negara yang tengah dilanda konflik,seperti Korut, Lebanon, Iran, Kosovo, danSudan. Betapa pun peliknya pekerjaan SekjenPBB, Ban yang dikenal sebagai sosok yangrendah hati dengan suaranya yang terdengarpelan ini berjanji akan bersikap adil dan lebihbanyak memusatkan perhatian pada penegakan HAM dan mewujudkan perdamaian didunia. MLPmerefleksikan fakta bahwa bidang itutidak menjadi fokus utama pemerintahanbaru ini.”Abe sendiri telah mengindikasikan akanmendorong lebih maju program reformasiekonomi Koizumi. Dia menunjuk ekonomHiroko Ota sebagai menteri ekonomi. Diajuga mengindikasikan arah utama pemerintahannya dengan memilih tokoh konservatif yang propertumbuhan, HidenaoNakagawa, dan tokoh nasionalis ShoichiNakagawa pada dua kursi pimpinan LDP.Putra mendiang Shintaro Abe, mantanMenteri Luar Negeri Jepang, itu diperkirakan akan meneruskan kebijakankakeknya, Nobusuke Kishi, yang jugaPerdana Menteri Jepang (1957-1960),yang memegang teguh aliansi Jepangdengan AS.Tidak ada seorangpun yang tahu bagaimana kondisi Jepang ke depan di bawahkepemimpinan Shinzo Abe. Namun apapun yang direncanakan Abe dalam kepemimpinannya sebagai perdana menteri Jepang, Abe pernah berkata demikian: “Saya ingin membuat Jepang negerinan indah menjadi negara yang dipercayai dan dihormati oleh negara lain didunia dan menjadi tempat dimana anakanak yang dilahirkan bisa merasa bangga,” ujarnya. Tetapi masalahnya adalah,seperti yang juga dilakukan oleh parapendahulunya, Abe tidak memiliki agenda kebijakan yang jelas. Sejauh ini, diahanya berkata-kata mengenai Jepangyang lebih baik tanpa menyebutkanlangkah spesifik yang diperlukan untukmencapai hal tersebut. DAP-MLPKofi Annan bersalaman dengan Ban Ki-moon.