Page 27 - Majalah Berita Indonesia Edisi 25
P. 27
BERITAINDONESIA, 23 November 2006 27BERITA UTAMAPaskah SuzettaMenteri Negara PPN/Kepala Bappenasaskah Suzetta masuk dalamKloter kedua Kabinet, atau hasilreshuffle jilid-I menggantikanSri Mulyani Indrawati yangdigeser ke Depkeu.Posisi Paskah dianggap penting sebab iasatu-satunya menteri berdarah Sunda.Karenanya terkadang Paskah diguyonisebagai “Menteri Jawa Barat”. Tetapi sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas Paskahtergolong tegas, dengan mengatakan pemerintah tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang sudah disepakati denganDPR yakni 5,8% tahun ini.Paskah mengakui angka pertumbuhanekonomi pada triwulan-1 agak rendah, tetapiPYusuf AshariMenperaamanya jarang sekali terdengar di radio, sosoknya hanyasesekali muncul di layar televisi, dan fotonya sulit ditemukan di surat-surat kabar. Program MenteriNegara Perumahan Rakyat (Menpera)yang dijagokan PKS ini hampir tak kelihatan, padahal masih jutaan pasangan keluarga yang membutuhkan perumahan.Lantas apa yang dilakukan oleh Yusufdalam dua tahun yang sudah berlalu? SBYhampir tidak mempersoalkan kinerjamenterinya yang satu ini. Yusuf tampildengan gagasan membangun rumahsusun 20 lantai dengan mengundang investor dari Timur Tengah. Yusuf jugamasih terus mengkajiprogram sejuta rumah.Dalam dua tahunini, keberhasilan Yusuf hanyalah menghidupkan kembalikementerian yangdikubur sejak pemerintahan Gus Durdan Megawati agarnafasnya terus berdenyut. SHNAdhyaksa DaultMenporaelum terlihat secara menonjolhasil buah tangan menteriyang satu ini. Khususnya dalam membina dan menata kegiatan kepemudaan maupun keolahragaan di tanah air. Kendati sudah ada UUNo.3/2005 tentang Sistem KeolahragaanNasional, namun Peraturan Pemerintahnya belum tersusun. Secara umum, prestasi olahraga di forum dunia masih belumbersinar kalau tidak mau dikatakan redup.Bahkan cenderung menurun. Cabangolahraga unggulan seperti bulutangkismengalami kelesuan.Piala Thomas dan Uber yang pernahbersanding di Indonesia juga terlepas. Sementara cabang olahraga sepak bola terkesan jauh terpuruk. Demikian pula cabang-cabang olahraga lainnya. Indonesiahingga kini belum bisa bicara banyak diBSugihartoMenneg BUMNi pundak Meneg BUMN Sugiharto dipercayakan pengelolaan total aset perusahaan negarasenilai Rp 1.000 triliun. Olehkarena itu, mantan Direktur KeuanganMedco Group ini harus mendongkrakkontribusi BUMN terhadap negara berbentuk pendapatan pajak. Bila pada tahun2000 pendapatan pajak Rp 9,37 triliun,tahun 2005 naik menjadi Rp 41,97 triliun.Dan, nilai deviden Rp 5,4 triliun tahun2004, menjadi Rp 12,8 triliun tahun 2005.Media Indonesia (20/10) menulis, di luarPertamina, pada tahun 2006 ini seluruhBUMN hanya ditargetkan bisa menyetordeviden ke pemerintah Rp 7,7 triliun. Hasilprivatisasi dalam APBN-P Rp 3 triliun.Selama ini dana privatisasi murni dimaksudkan untuk menutup defisit APBN. Tahundepan Sugiharto akan menggeser penggunaannya. Dari rencana tahun 2007 danprivatisasi Rp 3 triliun, 39% atau Rp 1,3triliun diantaranya dialokasikan untukpenyertaan modal negara (PMN), sisanyaRp 2 triliun untuk membiayai BUMN.Tahun 2006 ini sejumlah BUMN sudahantri menunggu ulurantangan PMN dari Sugiharto. Seperti KertasKraft Aceh, MerpatiNusantara Airlines,Kereta Api Indonesia, Sang HyangSeri, Garuda Indonesia. Tahun 2007ditargetkan KeretaApi Indonesia, GarudaIndonesia, Kertas Leces, Pupuk IskandarMuda, Sarana Pembangunan Usaha, Boma Bisma Indra, dan Perkebunan Nusantara XIV. Sugiharto berkilah, PMN diberikan karena BUMN itu karena adamasalah keuangan, atau, mengembanmisi pelayanan publik dan perannya ituharus tetap terjaga. HTDtarget pertumbuhan5,8% merupakan akumulasi dari pertumbuhan ekonomi triwulan 1-4. “Kita lihatekspor pada triwulan kedua naik, jadi sayaoptimis masih bisa mencapai angka 5,8 %,”kata Paskah. HTforum dunia (olimpiade), bahkan di forum yang lebih kecilseperti Asia (AsianGames) atau punAsia Tenggara (SEAGames). Indonesiayang pernah berjayadi Sea Games dengan menjadi juaraumum, kini merosotjauh di bawah Malaysia dan Filipina.Langkah-langkah perbaikan memang sudah coba dilakukan, namun hasilnyamasih jauh dari harapan. SP