Page 24 - Majalah Berita Indonesia Edisi 25
P. 24


                                    24 BERITAINDONESIA, 23 November 2006M. Maftuh BasyuniMenteri Agamaasus penyimpangan DanaAbadi Umat (DAU) di Departemen Agama sempat menggoyang kursi kepemimpinanMaftuh Basyuni. Ditengarai uang yangdikorup mencapai sedikitnya Rp 1 triliun.Menteri Agama M. Maftuh Basyuni mengakui pernah menggunakan Dana AbadiUmat (DAU). Awalnya, tunjangan itusebesar Rp 15 juta perbulan. NamunMahtuh merasa itu terlalu besar. Kemudian mulai Januari 2005 diturunkanmenjadi Rp 5 juta. Maftuh menerima danaitu karena kapasitasnya sebagai KetuaBadan Pengelola Dana Abadi Umat, sesuaidengan Keputusan Presiden No.22 tahun2001. Semua pengurus menerima danatersebut yang dimasukan dalam costtunjangan. Menurut Juru Bicara Departemen Agama Sukanto, perolehantunjangan dari DAU tersebut, sudahsesuai menurut aturan lama. Ketentuanyang dimaksud adalah Peraturan MenteriAgama No. 88 tahun 2001. Maftuh siapmengembalikan DAU yang sempat dipakainya. Maftuh menerima DAU sebesarRp 425,187 juta dan US$ 5 ribu. Ia punsiap mundur dari jabatannya, jika dianggap keliru menggunakan dana DAUtersebut. Di luar kasus DAU, MenteriAgama ikut berperan dalam penyempurnaan SKB pendirian tempat ibadah.Pemerintahmenambahsejumlah haldalam SuratKeputusanBersamaMenteri Dalam Negeridan MenteriAgama Nomor1/BER/mdnmag/1969 tentangpengaturan pendirian tempat ibadah.Tiga hal yang menjadi dasar prosesevaluasi adalah kebebasan beragamatetap dijamin, surat keputusan harussesuai dengan undang-undang, dan diusahakan tidak menimbulkan multitafsir.Tampaknya tidak banyak yang diperbuatoleh Menteri Kesehatan Maftuh Basyuniselama jabatannya. „ RHKBambang SudibyoMenteri PendidikanNasionalalah satu langkah konkretnyaadalah memekarkan DirektoratJenderal Pendidikan Dasar danMenengah menjadi dua lembagautama. Alasannya, Ditjen (DirektoratJenderal) Dikdasmen (Pendidikan Dasardan Menengah) terlalu gemuk sehinggarentang kendalinya terlalu luas dan tidakefisien. Penumpukan kekuasaan pada satutitik juga sangat rawan KKN (korupsi,kolusi dan nepotisme). Akan tetapi, tidakdapat dipastikan apakah hal itu benarbenar menghapus budaya KKN dalamdepartemen tersebut. Salah satu tugasbesar yang perlu mendapat perhatianserius adalah penggunaan dana BOS(bantuan operasional sekolah) yang lebihefektif dan efisien. Yang terjadi selama ini,meski sudah ada dana BOS (bantuanoperasional sekolah), pungutan uangseragam dan uang buku tetap berlangsungdi sekolah-sekolah. Depdiknas terkesantidak bertindak tegas menertibkan hal ini.Mendiknas juga membolehkan perguruantinggi (PT) untuk membuka kelas jauh diTanah Air. Pola pikir Mendiknas iniberbeda dengan sebagian besar rektor diIndonesia yang berharap agar perguruantinggi yang membuka kelas jauh ditertibkan. Alasannya, pembukaan kelasjarak jauh itu justru menurunkan mutudan membuka peluang merebaknya pemberiangelar danijazahpalsu.Namun,BambangSudibyo tidakmerasa khawatirkarena persoalan-persoalan semacam itusudah ada aturan dan undang-undangnya.Di sisi lain, prestasi siswa Indonesiadi kancah kompetisi internasional semakin meningkat dengan dimenangkannya berbagai olimpiade akademisinternasional. „ RHSBERITA UTAMABachtiar HamsyahMenteri Sosialachtiar, satu dari lima menteriPresiden Megawati yang berhasil duduk di kabinet SBY.Empat lainnya, Menteri Sumber Daya Energi dan Mineral PurnomoYusgiantoro, Menteri Luar Negeri HassanWirayudha, Menteri Perhubungan HattaRajasa dan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra. Bachtiar berhasil mengangkatkembali ‘kapal karam’ setelah Departemen Sosial dibubarkan oleh Presiden Abdurahman Wahid. Dia menyusun kembaliorganisasi dan pegawai Depsos yang kocar-kacir selama pemerintahan Gus Dur.Depsos hidup kembali ketika pemerintah mengalami berbagai kemelut sosialakibat gempa bumi dan pengusiran ratusan tenaga kerja Indonesia dari Malaysia.Boleh jadi Bachtiar berhasil meredam masalah-masalah yang krusial sehingga tidakmemuncak menjadi gejolak sosial.Bachtiar tak inginDepsos yang dibangunnya dengan susah payah hanya sebagai penampungresidu pembangunan ekonomi. Wakildari PPP ini boleh jaditidak termasuk menteriyang mendapat angkamerah. Tempo melupakan Bachtiar di dalam surveinya, tetapidia pantas mendapat di atas 6. „ SHB
                                
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28