Page 28 - Majalah Berita Indonesia Edisi 26
P. 28
28 BERITAINDONESIA, 07 Desember 2006BERITA TOKOHSurya PalohMelangkah Lebih MajuSurya Paloh, Ketua Dewan Penasihat DPP Partai Golkar,secara diplomatis berujar dwitunggal Yudhoyono-JusufKalla tidak boleh pecah, dan harus terus berjalan harmonishingga pemerintahan berakhir pada tahun 2009.osisi Partai Golkar sebagai peraih kursi terbesar di parlemen,memberi partai yang berkuasapada era Orde Baru itu posisitawar yang lebih besar dibanding partailain. Lebih-lebih setelah Wakil PresidenJusuf Kalla terpilih menjadi Ketua Umum,Golkar menjadi sangat strategis untukmengamankan roda pemerintahan.Namun kendati berfungsi mengamankan, rasanya Golkar tak bisa mendiktepemerintahan walaupun Presiden SusiloBambang Yudhoyono berasal dari partaidengan dukungan suara yang tak begitusignifikan sebab dia dipilih rakyat secaralangsung. Maka, tak mengherankanapabila sistem ketatanegaraan kita saat iniseolah sedang mengalami semacam gejalaanomali: Presidensial bukan, Parlementerjuga bukan.Polemik di sekitar pendirian Unit KerjaPresiden untuk Pengelolaan Reformasi(UKP3R) membuktikan gejala itu. Golkaryang santun, bisa tiba-tiba tampil menjadikelompok penekan yang dengan blakblakan menggebrak, mengancam, sertamengajukan sejumlah besar tuntutan perubahan bertendensi kepentingan akankekuasaan.Untunglah ada Surya Paloh, Ketua Dewan Penasihat DPP Partai Golkar yang dengan hati dingin namun tegas berani bersikap berbeda dengan sesama kolega diDPP Partai Golkar. Ia mengatakan, dwitunggal Yudhoyono-Jusuf Kalla tidak boleh pecah, keduanya harus tetap bersatu.Kepada pers, usai bertemu Kalla di IstanaWapres Kamis (2/11), atau tak lama setelah polemik UKP3R berkecamuk, Suryamengharapkan hubungan antara Presiden Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kallaharus terus berjalan harmonis hinggapemerintahan berakhir pada tahun 2009.“SBY-JK adalah dwitunggal yang dipilihlangsung oleh rakyat. Perpecahan di antara mereka bukan hanya merugikan Partai Golkar, tapi juga bangsa ini. Jika Presiden dan Wapres sampai mengalami disharmonisasi, yang dirugikan bukan orang-orang dekat Presiden maupun Wapres saja, melainkan rakyat secara keseluruhan,” kata tokoh kelahiran Kutaraja,Aceh 16 Juli 1951 sebagaimana ditulisharian Suara Karya (3/11).Surya Paloh mengakui adalah hakprerogatif Presiden untuk melahirkankebijakan, termasuk mendirikan UKP3Rsekalipun. Tetapi, Surya yang besar diSerbelawan, Simalungun, Sumatera Utaraini, menuturkan, keharmonisan Presidendengan Wapres juga sangat perlu dijaga.Pemilik nama lengkap Surya Dharma Paloh ini berhasil memainkan perannya sebagai penasihat partai, sekaligus solutor ataskebuntuan politik. Nasihatnya begitu dinginsehingga menyejukkan kader yang jauhjauh hari sebelum Rapimnas II Partai Golkar 1316 November 2006 sudah menyiapkan pernyataan sikap politik untuk mencabut dukungan kepada pemerintahan.Terlebih-lebih daerah seperti Lampung,yang ngebet betul untuk segera menaikkanketuanya sebagai gubernur. Atau Yogyakarta yang belum merasakan sedikitpunmanfaat mendukung pemerintah. Demikianpula Sulawesi Tenggara, ketuanya malahsedang dinonaktifkan sebagai gubernur.Tetapi Surya Paloh, anak seorangperwira polisi ini, rupanya bisa pula berubah sikap dari lunak menjadi terlihatbegitu beringas tatkala berbicara di hadapan internal partai. Sebagai Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, ketika tibagilirannya berpidato dalam Rapimnas, Senin (13/11), Surya mengatakan keinginankader partai untuk mencabut dukungankepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hanya gertak sambal jika tidak direalisasikan. Dan gertak sambal itu justrumerugikan citra partai.Dalam pandangan Surya, apabila PartaiGolkar konsekuen dan kompak, luasnyapernyataan mencabut dukungan kepadapemerintah berarti harus juga memintaKetua Umum mundur dari jabatan sebagai Wapres. Menurutnya, pernyataanmenarik dukungan jika tidak dilaksanakan justru menjadi gerakan gertak sambal. Hal itu tidak akan membawa citrapositif bagi partai yang sudah banyakpengalaman dalam kancah perjalananpolitik bangsa.“Dewan Penasihat mau, sekali kitamengancam, harap kita laksanakan dengan segala konsekuensinya. Kalau kitakeluarkan ancaman cabut dukungan, ya,kita cabut betul dukungan itu. Kalau tidak,hati-hati, ini hanya akan bawa bumerang,”kata Surya Paloh, sebagaimana dikutipharian Media Indonesia, Selasa (14/11).Surya Paloh juga risau, sebab pada satu sisi mengancam cabut dukungan, tapi di sisilain kader Golkar begitu haus akan kekuasaan. Para kader meminta-minta perluperombakan bahkan meminta tambahankursi di kabinet. “Apa yang terjadi denganpartai ini? Hal seperti ini tidak positif bagikita,” kata pendiri dan pemilik stasiun televisiberita MetroTV dan harian Media Indonesia serta sejumlah besar perusahaan ini.Polemik di antara Presiden-Wapres danorang-orang di belakangnya tentangUKP3R telah mereda. Sejumlah kompromi berhasil ditemukan. Seperti, memberikan batasan yang jelas akan peran danfungsi UKP3R. Tetapi, di bawah permukaan ditemukan pula kompromi dalambentuk lain.Presiden Susilo Bambang Yudhoyonodikabarkan akan melanjutkan reshuflekabinet jilid dua. Yudhoyono akan memberikan kursi yang lebih banyak kepadakader Golkar. Bahkan, Golkar sudah meP