Page 56 - Majalah Berita Indonesia Edisi 26
P. 56


                                    56 BERITAINDONESIA, 07 Desember 2006BERITA POLITIKKader Golkar Pecundangi Diri SendiriRasa tidak puas para kaderPartai Golkar terhadappemerintahan SBY,sepertinya sudah berada diatas ubun-ubun. Aspirasiuntuk menarik dukunganyang semula laksanagenderang perang, berakhirsenyap.Partai Gokar untuk mencabut dukungandari pemerintah, tentunya hal ini perludipikirkan matang-matang,” kata Surya.Jika kompak dan konsekuen, maka berartiGolkar harus siap meminta JK mundur darijabatan Wakil Presiden.“Menegaskan posisi Partai Golkarsebagai partai mitra pemerintah yangakan tetap bersikap kritis, objektif, danproporsional, serta terus mengevaluasidan mengawal kebijakan pemerintah danimplementasinya agar tetap berpihakkepada kepentingan rakyat”. DemikianTheo L. Sambuaga membacakan butirketujuh dari 14 butir Pernyataan PolitikPartai Golkar yang dilahirkan RapimnasII Tahun 2006, di tengah-tengah acarapuncak peringatan ulang tahun Golkar ke42, yang dihadiri Presiden dan Ibu NegaraAni Yudhoyono, Kamis (16/11), di PlenaryHall Jakarta Convention Center (JCC).Pernyataan-pernyataan para kader terkemuka partai yang menginginkan reposisioning Golkar, menjadi seperti anginlalu. Namun, badai pernyataan tersebutmeninggalkan dampak negatif bagi citrapartai di mata publik dan konstituennya.Para kader menganggap partai pemenangPemilu 2004 ini hanyalah bemper untukmengamankan kebijakan pemerintahyang kritis, seperti kenaikan harga BBMdan impor beras.Seperti Ketua Fraksi Golkar Andi Matalatta, misalnya, mengatakan untuk memenangkan Pemilu, Golkar harus mengelola hubungannya dengan pemerintah secara cerdas. Selama ini Golkar hanya merumuskan pola hubungan dengan pemerintah secara kritis, objektif, dan proporsional. “Kita harus secara cerdas mengelolahubungan dengan pemerintah. Kita mendukung, tetapi bukan bagian yang menentukan jalannya pemerintahan,” katanya.Namun Golkar mereka anggap tidakmendapatkan imbalan yang sesuai. DiKabinet Indonesia Bersatu (KIB), Golkarhanya menduduki tiga kursi. JK seolahmenghibur mereka dengan mengisyaratkan bahwa dia sudah menyampaikanpenilaian Golkar terhadap kinerja KIB.Tersiar kabar burung bahwa akan ada reshuffle delapan lagi kursi kabinet; MenkoPerekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertahanan,Menteri Kesehatan, Meneg PercepatanPembangunan Daerah Tertinggal, Menteri Hukum dan HAM, dan MenteriPendidikan Nasional. „ MS-SHsu penarikan dukungan Golkar terhadap pemerintah, mengemuka selama berbulan-bulan, dan semakinmenguat menjelang Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar,akhirnya tidak menjadi kenyataan. Rapimnas Golkar 2006 malah mempertegasdukungan partai pemenang Pemilu 2004itu pada pemerintahan SBY-JK. Padahalposisi titik balik Golkar menjadi salah satuisu terpenting, dan paling ditunggutunggu publik selama pelaksanaan Rapimnas II tersebut.Gelombang protes daerah-daerah merupakan wujud ketidakpuasan atas perlakuan tidak adil dari pemerintah terhadap partai Golkar. Perlawanan terhadap pemerintah menajam lantarankeputusan SBY untuk membentuk UKP3Rtanpa melibatkan JK yang notabenepucuk pimpinan Golkar.Publik sempat menduga bahwa kali ini,Golkar benar-benar serius menarik dukungannya pada pemerintah. Ini pulalah yangmembuat Rapimnas Golkar tahun inimenjadi isu sentral, karena diduga akanmengubah arah perjalanan pemerintahanSBY-JK. Jika penarikan dukungan benarterwujud, maka akan terjadi pergeseranpolitik yang signifikan yang mewarnai perjalanan pemerintahan tiga tahun ke depan.Tidak sedikit yang berharap agar Golkarbenar-benar memfokuskan peran politiknyadi parlemen, memperkuat fungsi kontrolterhadap penyelenggaraan pemerintahan.Artinya, pemerintahan SBY-JK dipaksabekerja keras untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan mendasar yang menghambat laju pembangunan di segala bidang.Ternyata, hubungan antara pemerintah danGolkar tidak berubah. Kader-kader partaiyang tadinya bersuara lantang seolah telahmempecundangi diri sendiri. Teriakanteriakan lantang mereka akhirnya dinilaipublik sebagai gertakan sambal.Ketua Dewan Penasehat Gokar Surya Paloh, justru mencoba bersikap kritis sembarimengkritik ide pencabutan dukunganpartai terhadap pemerintah. “Melihatbesarnya pernyataan-pernyataan kaderIKetua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla memberikan piagam penghargaan kepada kaderberprestasifoto: berindo wilson
                                
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60