Page 43 - Majalah Berita Indonesia Edisi 28
P. 43


                                    BERITAINDONESIA, 04 Januari 2007 43BERITA KESEHATANKhitan CegahPenularan AIDSHubungan Panudengan ODHAPenyakit infeksi jamur superfisial dapatditemukan pada pasien yang terinfeksi HIV.Akhir-akhir ini frekuensi penyakit jamuratau mikosis pada pasien imunokompromimeningkat tajam. Dalam arti, bertambahnyajumlah orang yang terinfeksi virus HIV/AIDS(ODHA), pasien kanker dengan kemoterapi,dan pasien yang dirawat di ruang rawatintensif.Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin DrSandra Widati SpKK dari FKUI/ RSCMmenyatakan, infeksi superfisialis atau infeksipada permukaan tubuh itu antara lain dapatditemukan pada infeksi kulit yang disebabkan jamur penyebab panu atauMallassezia furfur dan kurap karena jamurgolongan dermatofita. Infeksi alat dalamdapat disebabkan berbagai spesies jamur,bahkan oleh jamur penyebab panu.Infeksi jamur dapat disebabkan golongankhamir atau lebih dikenal sebagai golonganragi dan golongan kapang atau jamurbenang. Golongan khamir, misalnya jamurpanu dan ragi, penyebab keputihan ataucandida. Jamur yang termasuk golongankapang antara lain aspergillus oryzae yangsering tumbuh pada beras atau roti.Hasil penelitian berbeda di DepartemenParasitologi FKUI menemukan, sebanyak63 persen pengidap HIV/AIDS terinfeksijamur candida spp pada rongga mulutnyadan 16 persen menderita kriptokokosisselaput otak disebabkan jamur cryptoccusneoformans.Selain jamur golongan khamir, jamurgolongan kapang, seperti Histoplasmacapsulatum, juga dapat menyebabkaninfeksi pada manusia. Di Indonesia, hal initerlihat pada pasien terinfeksi HIV yangmengalami disseminated histoplasmosis.Kasus penyakit jamur, baik superfisialismaupun sistemik, makin bertambah. Sebelum muncul pandemi AIDS, kasus kulitterbatas pada infeksi yang disebabkanjamur panu dan dermatofita, kini kasusmikosis kulit tidak jarang merupakanmanifestasi kelainan sistemik yang disebabkan penyebaran jamur penyebabmikosis sistemik ke kulit. Hal ini ditemukan pada orang yang terinfeksi HIV,dan dalam frekuensi lebih rendah ditemukan pada pasien non-AIDS yangmenjadi imunokompromi karena dirawatsecara intensif.Di wilayah DKI Jakarta, lebih dari 50persen ODHA menderita infeksi jamur dantuberkulosis. Sedangkan 70 hingga 80persen dari mereka menderita penyakithepatitis C. „ RHJika khitan diadopsi secara luas, diperkirakan potensipenularan HIV dapat dicegah hingga puluhan ribu kasusdalam beberapa tahun ke depan.ak ada lagi keraguan mengenaimanfaat khitan bagi laki-lakidewasa. National Health Institute (NIH) telah mengonfirmasi hubungan khitan dengan penurunanrisiko penularan AIDS dengan dua penelitian massal yang diumumkan, Rabu (13/12).Dilaporkan kantor berita AP, penelitianyang dilakukan di Kenya dan Ugandamenunjukkan, khitan terbukti menurunkan risiko penularan virus HIV sekitar 50persen.Setelah dua tahun diamati, data yangdicatat NIH dan Safety Monitoring Boardtelah menunjukkan penurunan risikopenularan HIV pada pria yang dikhitan diKenya sebesar 53 persen dan 48 persendi Uganda.Kesimpulan serupa sebenarnya telahditemukan sejak akhir 1980-an. Uji klinismassal yang melibatkan sekitar 3.000responden di Afrika Selatan setahun lalujuga menyimpulkan bahwa khitan menurunkan risiko penularan virus HIVhingga 60 persen. Namun, hubunganantara kesimpulan akhir NIH sebagaisalah satu lembaga penelitian palingterpercaya sangat ditunggu-tunggu banyak peneliti di seluruh dunia.Dr. Anthony Fauci, pakar AIDS yangjuga direktur Institut Alergi dan PenyakitInfeksi Nasional, NIH menjelaskan,secara teori sel-sel di ujung pembungkusalat kelamin pria adalah bagian yangsangat peka terhadap virus HIV. Bagianyang dipotong dalam proses khitan inidilapisi kulit yang sangat tipis.Dengan demikian, bagian tersebut lebihmudah luka atau rusak saat melakukanhubungan seksual daripada kulit dibelakangnya. Karena virus dapat menyebar di luka sekecil apapun, peluang priayang tidak dikhitan terinfeksi virus lebihbesar.Namun, Fauci juga mengingatkanbahwa khitan bukan cara mencegah yangterbaik. Pria yang dikhitan semestinyajuga tetap memakai kondom dan tidakmelakukan kagiatan yang berisiko tertularpenyakit. Sebab, khitan tidak mencegahpenularan virus melalui jarum suntik atausex anal. Meski demikian, jika khitandiadopsi secara luas, ia memperkirakanbahwa potensi penularan HIV dapatdicegah hingga puluhan ribu kasus dalambeberapa tahun ke depan.Organisasi kesehatan dunia (WHO)berencana menggelar pertemuan internasional tahun depan untuk mendiskusikan hasil penelitian ini dan caramenerjemahkannya ke dalam kebijakanuntuk mempromosikan khitan ke seluruhdunia. Misalnya, dengan melatih tenagamedis lebih baik dan mendidik masyarakat agar sadar untuk khitan. „ RHTKHITAN: menurunkan risiko penilaran virus HIV
                                
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47