Page 33 - Majalah Berita Indonesia Edisi 30
P. 33


                                    BERITAINDONESIA, 01 Februari 2007 33LINTAS MEDIATernyata Adam Tidak Ditelan BumiTopik-topik, seperti kecelakaan pesawat Adam Air,transaksi helikopter Mi-2 yang penuh teka-teki sertapeluang bisnis dan investasi di tahun 2007, menarikperhatian sejumlah majalah nasional sehinggamenempatkannya sebagai laporan utama.ajalah Tempo (edisi 8-14/1) dengan judul sampul:Mayday.. Mayday… menyoroti hilangnya pesawatBoeing 737-400 milik Adam Air, dengannomor penerbangan KI 574 dari BandaraJuanda Surabaya menuju Manado, 1Januari. Dalam laporannya, Tempo memaparkan beberapa skenario penyebabhilangnya pesawat tersebut, dari keterbatasan peralatan, kekeliruan manusiasampai masalah cuaca buruk.Menempatkan cuaca buruk sebagai“tersangka” pertama pada kasus hilangnya pesawat yang dipiloti Refri AgustianWidodo itu, antara lain datang dari analisBMG Bandara Juanda Surabaya, JokoSulistyo. Menurut Joko, jalur penerbangan yang akan dilewati Adam Air memang berawan, terutama munculnyaawan cumulonimbus yang mengandungbutir-butir es, kelembaban rendah danangin tak stabil disertai petir.Dugaan itu dibantah sejumlah pengamat penerbangan, seperti Dudi Sudibyoyang merasa yakin cuaca saat itu tidakterlalu buruk. Saat itu, cuaca yang direkam pada ketinggian 10.000 kaki, memang ada hujan tapi kecil, jarak pandangmasih 5,7 km dan kecepatan angin 8 km/jam. Mestinya, pada ketinggian 35.000kaki, kondisi pesawat Adam Air amansebab cuaca lebih terang benderang.Di luar faktor cuaca, ada pula yang menduga pesawat meledak di udara, sepertidiungkapkan seorang ahli penerbangandari ITB, Hisar M Pasaribu. MenurutHisar, jika pesawat menukik tajam dariketinggian 35.000 ke 8.000 kaki melebihi20 persen kecepatan jelajahnya, pesawatbisa meledak. Namun dia menggambarkan analisanya masih sebatas dugaan.Dugaan lain kerusakan pada sistempenentu posisi di kokpit. Ini didasarkanpada pertanyaan pilot soal posisi pesawatkepada pemandu Bandara Hasanuddin,padahal bisa dibaca lewat sistem penentuposisi di kokpit. Laporan utama Tempoturun lima hari sebelum ditemukannyaekor pesawat Adam Air di perairan PantaiBarru, Sulawesi Selatan.Laporan sampul Gatra (11-17/1) jugamenyoroti hilangnya pesawat tersebut, sayang hanya sehari sebelum ekor Adam Airdiketemukan oleh M.Bakrie, nelayan DesaBojo II, Barru. Gatra menulis, walaupunpencarian memakan waktu lama, aparatdan keluarga para korban tetap optimis.Seperti keyakinan Samuel yang empat orang keluarganya ikut raib bersamapesawat naas itu. “Pesawat itu tidakmungkin hilang ditelan bumi,” kataSamuel seperti dikutip Gatra. Kebenaranucapan Samuel masih perlu dibuktikanoleh tim SAR.Soal kecelakaan penerbangan di Indonesia yang berulang-ulang, pakar penerbangan Kapten Pilot Sri Subekti menyarankan agar Departemen Perhubunganmelakukan inspeksi dan audit terhadapsemua maskapai penerbangan domestik.Lain halnya dengan majalah bisnis danekonomi, Trust (8-14/1), yang menyorotipembelian helikopter Mi-2 dari Rusia.Menurut majalah ini, banyak keanehandalam transaksi jual-beli helikoptertersebut. Persoalannya diawali darikontrak belanja helikopter angkutanringan yang ditandatangani tanggal 17Desember 2002. Ketika itu, PT CerianagaPertiwi bertindak sebagai agen (broker)dari perusahaan Rostov Mil PLC. Sedangkan kreditornya, perusahan leasing Harmony Capital Sdn Bhd dari Malaysia.Dalam proses selanjutnya, Harmonymengundurkan diri tanpa alasan jelas. Padahal Departemen Pertahanan RI sudahmembuka LC, dan membayar uang muka15% atau senilai US$ 1.676,400 kepadaCerianaga. Karena kreditor mundur, agenpun limbung. Dalam situasi seperti itu,Cerianaga pun menghilang. Memang duapesawat sudah didatangkan. Tapi ditaksirharga dua pesawat itu hanya 1,112 jutadolar AS, masih ada selisih 558.000 dolarAS, sekarang raib entah ke mana.Kemudian Dephan menunjuk PT Austamindo sebagai kreditor pengganti Harmony. Lagi-lagi pemerintah tertipu.Rupanya kontrak bisnis TNI dan Rusiatidak dijembatani oleh orang yang benar.Kemudian PT Novanindra milik SoeryoGoeritno ditunjuk melanjutkan proyektersebut. Ini pun kembali mengalamikendala, karena Dephan dan Depkeutidak mencapai kata sepakat seputarpengadaan alat militer tersebut.Majalah bisnis lainnya, SWA (4-17/1)menyorot peluang bisnis dan investasi ditahun 2007 yang dinilainya mengandungharapan. Meski ditekan berbagai masalah, perekonomian Indonesia diyakinitetap bisa tumbuh lumayan dan membaik.Namun SWA juga melaporkan, sebagianpelaku bisnis yang merasakan adanyasejumlah persoalan yang bisa mengganggu bisnis mereka. Karenanya, merekamenanggapi secara cermat tanda-tandaperbaikan ekonomi tersebut.SWA, mengutip pakar manajemen,menyarankan kepada para pelaku bisnisagar memperbaiki manajemen untukmemenangkan persaingan usaha di tahun2007. Dalam hal pemasaran, majalah inimengemukakan bahwa yang lebih banyakdicari adalah pendekatan yang sederhana,fokus dan original. Sedangkan di bidanginvestasi, SWA memperkirakan membaiknya investasi pribadi sejalan denganperbaikan kondisi ekonomi.Majalah ini merujuk pada kebangkitanekonomi China dan India yang membangkit keandalan infrastruktur sebagai kuncisukses ekonomi bangsa. „ MSM
                                
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37