Page 61 - Majalah Berita Indonesia Edisi 31
P. 61
BERITAINDONESIA, 15 Februari 2007 61BERITA KESEHATANDemam yang MengganasKasus demam berdarah dengue (DBD) terus bertambahseiring datangnya musim hujan. Di sejumlah daerahbahkan merenggut korban jiwa.asus DBD yang semakin meningkat di DKI Jakarta menjadi headline Suara Pembaruan, 24 Januari 2007. Dengan judul “Kasus DBD di DKI Meningkat”. Laporan itu tidak hanya mengulas jumlah pasien di DKI saja, melainkan juga di daerah-daerah lain.Menurut harian ini, peningkatan kasusDBD di DKI dimulai sejak minggu keduaJanuari. Pada periode 1-23 Januariterdapat 955 kasus DBD dengan satu orang meninggal. Angka itu meningkat dari936 kasus pada Desember 2006, namuntidak ada yang meninggal.Dinas Kesehatan DKI tak tinggal diam.Selain memantau perkembangan kasus dirumah sakit, pihaknya juga melakukansurveillance aktif di wilayah tempattinggal penderita.Mengutip pernyataan Kepala DinkesDKI Salimar Salim, peningkatan kasusDBD seiring pergantian musim dari kemarau ke musim hujan. Karena itu, masyarakat diharapkan terus melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) agarmenghentikan perkembangan nyamukAedes aegypti yang menjadi sumber DBD.Dengan PSN, wilayah berstatus merahDBD bisa ditekan. Penetapan suatuwilayah menjadi berstatus merah DBDdidasarkan pada peningkatan jumlahpenderita, minimal tiga kasus atau satukasus kematian dalam satu minggu.Harian ini juga melaporkan, kasus DBDdi Kota Malang telah merenggut 12 jiwa.Jumlah keseluruhan pasien 477 orang.Sementara itu, seperti diberitakan ANTARA, jumlah pasien DBD di Manadoselama Januari mencapai 12 orang. Duadiantaranya meninggal.Media Indonesia, 22 Januari 2007, jugamenurunkan laporan yang sama mengenai peningkatan jumlah pasien DBDdi DKI.Harian ini melaporkan hasil liputannyadi Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan,Jakarta Pusat. Menurut pihak rumahsakit, jumlah pasien DBD di bulan Januarimerupakan yang tertinggi sejak dua bulanterakhir.Pihak RSUD Tarakan mengantisipasimembludaknya pasien DBD dengan menyediakan tempat tidur ekstra untukmenampung para pasien DBD. Di Jakarta,pasien DBD tidak dipungut biaya karenadibiayai Pemda DKI, termasuk semuaobat generik yang ada dalam daftar danfasilitas rawat inap kelas tiga.Sementara itu, sebelum pemberitaantentang meningkatnya pasien DBD,Kompas, 5 Januari 2007, telah menurunkan tulisan mengenai penyakitinfeksi yang kerap muncul pada musimpenghujan. Dalam tulisan berjudul“Waspada Penyakit Infeksi” itu, DBDdikategorikan penyakit yang wajib diwaspadai. RHKMisteri di Saint CarolusKeluarga pasien tak mengizinkan otopsi. Penyebab 20 kematian ganjildi rumah sakit itu masih tak jelas.Sampai saat ini, penyebab kematian 20 pasien di Rumah Sakit St.Carolus masih teka-teki. Seperti diberitakan media massa pada Desember2006. Sebelum meninggal, pasien-pasien tersebut memiliki gejala yangsama, yakni panas tinggi 39-42 derajat Celcius, penurunan kesadaranhingga arah koma, juga kekurangan kadar natrium dalam darah.Kejadian tersebut terjadi sepanjang November 2006. Seperti dilaporkanTempo 15-21 Januari 2007, kematian ekstra cepat dalam satu bulan itu meliputi pasien yang memiliki profil relatif sama, yakni hampir semuanya lakilaki di atas 55 tahun. Hanya dua orang pasien perempuan dan satu balita.Keganjilan tersebut mendorong pihak rumah sakit untuk melaporkannyakepada Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Direktorat JenderalPengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan DepartemenKesehatan pada 27 November 2007. Tujuannya, meminta bantuanmenyelidiki kasus kematian aneh tersebut.Namun seperti dimuat Kompas 28 Desember 2006, DirekturJenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PPM & PL)Depkes Nyoman Kandun menjelaskan tidak terbukti adanya wabahpenyakit yang mungkin terjadi di Indonesia atau negara lain. Pihaknyasudah mengirim sampel darah pasien ke laboratorium di Amerika Serikat,namun semua hasilnya negatif, baik itu flu burung, SARS atau penyakitlain yang mungkin terjadi di Indonesia atau negara-negara lain.Selain penelitian di laboratorium, Depkes juga telah melakukaninvestigasi ke rumah pasien untuk mengetahui adanya penambahan kasus,namun tidak ditemukan bukti ada anggota keluarga pasien yang mengalamigejala serupa, sehingga disimpulkan bahwa gejala tersebut bukanlahpenyakit menular.Kepada Media Indonesia, 29 Desember 2006, Kandun juga mengatakankemungkinan terjadinya infeksi nosokomial (infeksi yang didapat atau timbulpada waktu pasien dirawat di rumah sakit-red) juga sudah diselidiki, namunhasilnya negatif.Sebenarnya, ada satu cara yang bisa membantu menguak tabir misteri kasusini yakni dengan otopsi. Sayangnya, keluarga para korban tak memberi izin.Setelah 30 November 2006, kematian misterius itu tak terjadi lagi.Depkes menutup kasus tersebut setelah tak ditemukan penyebabnya.Namun dengan catatan, akan dibuka kembali bila ada bukti baru ataukasus serupa terulang. RHPeningkatan kasus DBD di DKI dimulai sejak minggu kedua Januari.