Page 32 - Majalah Berita Indonesia Edisi 33
P. 32
32 BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006BERITA KHAS32 BERITAINDONESIA, 15 Maret 2007Kembalikan Bulog Sepertayi usia enam bulan, Nurdiansyah, terkulai layu di sebuahbangsal perawatan rumah sakit umum daerah (RSUD) Serang, Banten. Bayi mungil yang berasaldari Desa Malanggah, Tunjungteja, Serang ini, beratnya hanya 380 gram meskipun sudah dirawat berhari-hari lantaranpenyakit kurang gizi cukup parah.Nurdiansyah bersama tiga anak-anaklainnya yang dirawat di rumah sakittersebut masih beruntung bisa bertahanhidup. Soalnya, seorang Balita yang jugadirawat di rumah sakit tersebut, InsanKamil, meninggal dunia akibat gizi buruk,meskipun sudah dirawat selama 15 hari.Menurut laporan koresponden koranBerita Kota (21/2), pada usianya yangmenginjak 11 tahun, berat badan Insanhanya 15 kilogram. Ayah angkatnya,Marjan, mengaku tidak mampu membericukup makan kepada anaknya, karenakesulitan ekonomi yang dialaminya.Sejumlah Balita di Serang, Banten,menderita gizi buruk, karena orang tuamereka tidak mampu memberi makanancukup bergizi. Kondisi kesehatan merekaterus menurun.Warga Kampung Solor Lor, Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara, Serang,Banten, tak mampu membeli beras,karena itu mereka makan seadanya,termasuk mengonsumsi nasi aking, nasikering yang ditanak kembali. Soalnya,mereka tidak mampu membeli berasoperasi pasar (OP) seharga Rp 3.700/kg.Sedangkan harga nasi aking per kilogramsekitar Rp 1.000 sampai Rp 1.500/kg.Koran sangat berpengaruh, Kompas,menurunkan tajuk (14/2) tentang dampakbanjir yang terkait dengan hilangnyapendapatan petani dan buruh tani sertamenurunnya produksi beras karenatertundanya panen padi. Tulis Kompas,akibat banjir, para petani dan buruh tanikehilangan pendapatan. Di sini terlihatbahwa banjir meningkatkan angka kemiskinan.Menurut Bank Dunia, angka kemiskinan mencapai 49 persen dari jumlahpenduduk, karena pendapatan berada dibawah dua dolar AS sehari.Harian yang beredar di Jakarta, WartaKota (18/2) mengutip penegasan WakilPresiden Jusuf Kalla bahwa pemerintahsegera mengimpor beras, karena stokberas nasional hanya bisa diisi denganberas impor. JK, panggilan akrab Kalla,mengingatkan, jika tidak diimpor sekarang, harga beras bisa mencapai Rp7.000/kg. JK bertekad segera menormalkan harga beras hingga kisaran Rp 4,500/kg. “Beras harus dilawan dengan beras,”kata JK, maksudnya, pemerintah terpaksamengimpor beras guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.Harga beras menurut laporan harianIndo Pos (14/2) naik di mana-mana.Harian ini mencatat: harga beras di PasarInduk Cipinang, Jakarta, mengalamikenaikan antara Rp 1.000-Rp 1.500/kg.Beras berkualitas satu, naik Rp 6,700 dariRp 5.400/kg. Di pasar-pasar tradisionalBandung, harga beras mengalami kenaikan dari Rp 500 sampai Rp 1.000/kg.Kualitas menengah sudah mencapai Rp6.000/kg. Juga harga beras di Surabayamengalami kenaikan dari Rp 500-Rp1.000. Beras kualitas sedang naik Rp5.500 dari Rp 4.500/kg. Di Kendari,kenaikan antara Rp 500-Rp 1.000/kg. DiBrebes, kenaikan rata-rata 20%. IR 64naik menjadi Rp 6.000/kg. Denpasar,Bali, kenaikan rata-rata Rp 1.000/kg.Misalnya, harga beras lokal C-4, naik dariRp 4.500/kg menjadi Rp 5500/kg.Penegasan JK (17/2) di Cikampek,Jabar, untuk mengimpor beras melawannasib para petani di Tegal, Jawa Tengah,yang mengeluh karena harga gabah hasilpanen mereka, cenderung terus menurun.Menurut laporan Kompas (19/2), hargagabah basah sebesar Rp 230.000-Rp250.000 per kuintal (100 kg). Seorangtengkulak bernama Muslih (45), membeligabah basah panen dari petani seharga Rp230.000-Rp 250.000 per kuintal. Sedangkan gabah kering dibeli dengan hargaRp 290.000 per kuintal.Dalam beberapa hari terakhir, Kompasmengangkat masalah beras menjadiberita utama di halaman satu. Harianyang beredar luas ini (19/2), mengisyaratkan bahwa produksi beras dalam kondisi mencemaskan, sampai pertengahanFebruari 2007 masih minim. Petani di P.Jawa belum bisa memanen padi, karenarata-rata usia tanam baru dua bulan.Minimnya produksi padi diperkirakanberlangsung lama, satu setengah atau duasetengah bulan. Ini hasil pengamatanKompas di sentra-sentra produksi berasdi Jawa (15-18/2).Sebagai ilustrasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, akrab dipanggil SBY,telah mendorong semua pihak terkait,terutama Departemen Pertanian dandaerah-daerah penghasil beras utamauntuk menambah produksi beras sampai2 juta ton tahun ini. Tingkat konsumsiberas sekarang diperkirakan mencapai 30juta ton. Sedangkan peningkatan produksi beras menghadapi berbagai kendala, seperti hancurnya jaringan pengadaan beras lokal. Sekarang, gabahpetani dibeli oleh para tengkulak bukanBulog lewat Dolog-Dolog di daerah.Kendala lain, naiknya harga pupuk,serangan penyakit, rendahnya hargapenjualan gabah di musim panen danhilangnya tenaga penyuluh pertanian dilapangan.OP Tanpa BatasJK yang dikutip Kompas (14/2) menegaskan, pemerintah akan melakukanoperasi pasar (OP) sebesar-besarnya,tanpa batas, dengan harga Rp 3.700/kg.Langkah ini diambil pemerintah dalamupaya menekan harga beras di tingkatkonsumen menjadi Rp 4.000/kg. Kata JK,ini sesuai perintah presiden agar OPditingkatkan. “Berapa pun permintaanjumlah beras OP, entah 200.000 atau300.000 ton, kita akan penuhi,” kata JKkepada pers. Jumlah OP selama inimaksimal 100.000 ton. JK juga mengatakan stok beras cukup aman. Ia mengizinkan impor beras sampai 500.000 ton.BPara pekerja memasukkan beras ke gudang Bulog.