Page 42 - Majalah Berita Indonesia Edisi 33
P. 42


                                    42 BERITAINDONESIA, 15 Maret 2007Yusril Ihza MahendraOgah Diperiksa Sendirian‘Perseteruan’ duapembantu Presiden,Yusril dan Rukiakhirnyadiselesaikan ‘secaraadat’ oleh Presiden.Namun,penyelesaian inidinilai tidak tepatkarena yang berhakmenentukan benaratau salah adalahpengadilan.osok dan sepakterjang Yusril IhzaMahendra di bidangpolitik tak lagi diragukan. Pria kelahiran Manggar,Bangka Belitung 5 Februari1956 yang wajahnya disukaipara wanita ini sangat cerdasmenuangkan isi pikiran. Logika yang diutarakan dalamberargumentasi mudah dicerna. Guru Besar Hukum TataNegara Universitas Indonesiaini memperoleh tempat ditingkat akar rumput.Seandainya saja ia tak mempersempit gerakan politik dengan pernyataan akan terusmemperjuangkan Piagam Jakarta, walaupun itu akan dilaksanakan secara demokratisdan konstitusional; atau takbicara tentang syariat Islamsebagai satu dari tiga sumberpembentukan produk hukum,walau diam-diam melaksanakannya atau mempersonifikasikan diri dengan figur tokoh Masyumi Moh. Natsir, bukan tak mungkin Yusril akandigadang sebagai politisi Islamsejati yang berjiwa negarawan.Yusril yang mendirikan danmemimpin Partai Bulan Bintang (PBB) periode 1998-2005sepertinya terkungkung di“lingkungannya” sendiri sebagai akibat pilihan politiknya.Memang, ia pernah menembus praktik politik dengan maju sebagai calon presiden padaSidang Umum MPR 1999 tetapi lalu mengundurkan diri.Melihat peta kemenangan GusDur pada saat itu, sesungguhnya, bila saja tetap maju bukantak mungkin nama Yusril akanterpilih menjadi presiden.Dengan segala konsekuensiatas pilihan sikap politik yangdemikian pun Yusril tetapmemperoleh ruang tersendiridalam peta politik nasional.Presiden Abdurrahman Wahid, demikian pula penggantinya Megawati Soekarnoputrimengajaknya duduk sebagaiMenteri Kehakiman dan HAM.Termasuk Presiden SusiloBambang Yudhoyono respekkepadanya, malah mengangkat mantan suami Kessy Sukaesih ini sebagai Menteri Sekretaris Negara. Yusril memangmemiliki kontribusi atas kemenangan Susilo pada Pilpres2004. Sebab, di luar PartaiDemokrat hanya PBB dan PKPIyang dari awal mengusungnama Susilo sebagai capres.Partai lain follower belaka. Disini terlihat Yusril memilikiintuisi politik sangat tajam.Setiap pimpinan nasionalagaknya harus merangkul doktor lulusan Institute of PostGraduate Sutudies, UniversitiSains Malaysia (1993) ini demi“mengendalikan” kepandaianotaknya. Pak Harto bahkanmengangkat Yusril selama duatahun terakhir sebagai penulispidato, dan sempat menuliskan sebanyak 204 buah pidatobuat orang kuat Orba itu. Dengan enteng Yusril pernah berujar, barulah setelah ia menjadi penulis pidato, Pak Hartobersedia mundur dari kursiyang sudah 32 tahun diduduki.Sudahkah Habis?Banyak pihak menebak karirpolitik Yusril akan segera tamat terkait tajamnya pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas proyekpengadaan alat pemindai sidikjari otomatis, automatic fingerprints identification system(AFIS) di Departemen Kehakiman dan HAM pada tahun2004. Dua orang tersangkanyasudah ditetapkan.Penunjukan langsung pengadaan barang itu dinilaiKPK tak sesuai dengan Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang danJasa. Padahal, Yusril melakukan penunjukan langsung ketika itu justru didasarkan atasKeppres itu. Yusril kemudiandipanggil sebagai saksi.Tetapi kesabaran berhadaphadapan dengan penyidik rupanya ada batasnya. Denganalasan supaya memiliki standar dan pemahaman yang sama dalam praktek pelaksanaan Keppres No. 80 Tahun2003, usai diperiksa selamadelapan jam Kamis (15/2),esoknya, Jumat (16/2) Yusrilmelaporkan Ketua KPK Taufiqurahman Ruki ke KPK.Yusril meminta agar KPKmemeriksa pemimpinnya terkait dengan penunjukan langsung dalam pengadaan alatpenyadap di KPK. Yang dimaksudkannya, pengadaanalat penyadap yang memakaidana APBN tahun 2005, tertuang dalam Daftar Isian Proyek dan Anggaran (DIPA) berkode 1926 senilai Rp 34 miliar.Di sini KPK tidak memakaitender. Tetapi Yusril dalam laporannya secara sengaja mencoret sendiri perihal dugaankorupsi terkait pengadaan alatdi KPK itu, yang sempat ditulisnya. Dugaan korupsi bukanlah substansi laporannya, melainkan harus dilakukan telaahagar ada standar dan pemahaman yang sama atas Keppres 80/2003.Perseteruan Yusril denganKPK segera melebar sedemikian rupa bak bola salju yangmelibatkan banyak kepentingan. Berbagai argumentasi danskenario bermunculan di media massa. Ada yang masihsesuai aturan hukum, ada yangtak pas dengan aturan hukum,bahkan ada pula yang menabrak aturan hukum. Melihat‘perseteruan’ kedua pembantunya ini, Presiden SusiloBambang Yudhoyono menggelar ‘penyelesaian secara adat’ yang mempertemukankedua belah pihak dalam rapatkabinet koordinasi terbatastentang langkah pemberantasan korupsi di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (23/2).Satu dari tiga agenda rapat itumenyangkut masalah Yusrildan Ruki yang terkait denganpenerapan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003.Presiden menyatakan bahwapenunjukan langsung di KPKdan Depkeh dan HAM dibenarkan menurut aturan. Namun, pengadaannya harus benar. Jika dalam pengadaan barang ada dugaan, temuan, danbukti-bukti penyimpangan,Presiden meminta proses hukum ditempuh. Usai rapat Ruki menyatakan, penyidikanakan terus dikembangkan. “Tidak mustahil, dalam satu duahari akan ada tersangka baru,”ujarnya. Nampaknya, apa yangdisampaikan Ruki ini menandakan bahwa cerita merekamasih akan bersambung. „ HTSBERITA NEWSMAKER
                                
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46