Page 34 - Majalah Berita Indonesia Edisi 34
P. 34
34 BERITAINDONESIA, 29 Maret 2007 L ENTERA34LenteraKampus Al-Zaytun dan Ditjen PLS DeBangun Kerjasama PeKonsistensi dan tekad Al-Zaytunmemajukan dunia pendidikan rupanya tibapula hingga ke ruang kerja Ace Suryadi,Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah(PLS), Departemen Pendidikan Nasional(Depdiknas). Ace kagum melihat Kampus AlZaytun yang memiliki segala kelengkapansarana dan prasarana pendidikan, saranaekonomi pendukung, berikut konsep sistempendidikan satu pipa yang sudah diterapkansejak SD, SMP, SMA, S-1, kelak S-2 hinggalulus S-3 dalam usia relatif masih muda 26tahun. Ace Suryadi menilai Al-Zaytunsebagai sebuah pusat pendidikan yangsangat luar biasa, bahkan sudah bisadisebut sesuai dengan standarinternasional.Untuk mengapresiasi AlZaytun sebagai sebuahaset berharga yangberkelas internasional,atas nama Ditjen PLS Depdiknas, AceSuryadi sepakat dengan pimpinansekaligus penanggungjawab Al-ZaytunSyakyh AS Panji Gumilang untukmembangun sejumlah kerjasama dibidang pendidikan.Ace Suyadi seorang doktor bidangekonomi pendidikan, lulus darisebuah perguruan tinggi ternama diAmerika Serikat, sudah dua kalimengunjungi Al-Zaytun dalam waktuyang berdekatan. Pertama pada bulanDesember 2006, kedua 20 Januari2007 demi untuk menyamakanpersepsi tentang cara terbaikmembangun kemajuan duniapendidikan, khususnya pendidikannonformal di seluruh Indonesia.Ibarat pucuk dicinta ulam tibamulai tahun 2007 Al-Zaytun mulaiaktif memberdayakan masyarakatsekitar. Al-Zaytun memberimasyarakat sekitar kesempatan untukikut kegiatan belajar-mengajar disejumlah Pusat Kegiatan BelajarMasyarakat (PKBM), yang secarakhusus didirikan Al-Zaytun diberbagai tempat.Melalui PKBM, Al-Zaytunmenawarkan seluruh masyarakatsekitar, khususnya generasi mudayang belum menyandang ijazahSekolah Dasar (SD), SMP, dan SMAuntuk mengikuti program pendidikankesetaraan Kelompok Belajar (Kejar)Paket A (setara SD), Paket B (SMP),dan Paket C (SMA).Sedangkan kepada generasi yanglebih tua diberikan kesempatanmengikuti program pendidikankeaksaraan, misalnya pemberantasanbuta huruf, mengikuti pelatihanketerampilan bertani, dan melatihsistem komunikasi ICT.Diharapkan, siapa saja orangtuayang belum bisa baca tulis, tetapimemiliki anak yang bekerja di luarnegeri sebagai TKI, semisal di Taiwan,Arab Saudi, Korea, Kuwait, atauQatar, selulus dari PKBM tatkalamenerima surat atau kiriman uangtentu ia sudah bisa membaca isi suratdari si buah hati sekaligus mengambilsendiri uang kirimannya dari bank.Al-Zaytun bekerjasama denganDirektorat Jenderal Pendidikan LuarSekolah (Ditjen PLS), DepartemenPendidikan Nasional untuk mendidikmasyarakat. Al-Zaytun yang memilikikantor-kantor perwakilan dan kantorkoordinator wali santri di seluruhprovinsi, itu serta merta bisadikerahkan untuk membangungedung-gedung PKBM.Setiap warga yang membutuhkanpenyetaraan pendidikan, ataumengikuti pendidikan keaksaraanKejar Paket A, B, dan C,pengarusutamaan gender dan lainKampus Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.