Page 29 - Majalah Berita Indonesia Edisi 34
P. 29


                                    BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006 29BERITA KHASBERITAINDONESIA, 29 Maret 2007 29undur atau Maju?Chozin seperti dikutip Indo Pos. TadinyaPPP menempatkan tiga menteri di kabinet, yaitu Suryadharma Ali, Meneg Koperasi dan UKM, Mensos Bachtiar Hamsyah dan Meneg BUMN Sugiharto. Kursimenjadi empat setelah Meneg DaerahTertinggal Syaifullah Yusuf, menyeberangke PPP.Harapan BaruInvestor Daily dalam tajuknya (27/2),menengarai adanya kecemasan bahwawaktu yang tersisa dua tahun tak cukupbagi kabinet baru. Sebab belum tentu yangbaru lebih baik dari yang lama. Merekajuga melihat adanya porsi kesalahan padapemimpin tertinggi bangsa ini. “Tetapuntuk membangkitkan harapan barulebih baik mengangkat figur baru,” tulisInvestor.Fraksi PDIP yang beroposisi, lewatketuanya, Tjahjo Kumolo mengingatkanSBY bahwa pemerintahannya hanyaefektif tahun 2007 ini. Sebab setelah itu,para menterinya akan sibuk menggalangkekuatan menjelang Pemilu 2009. Kalaumau melakukan reshuffle, kata Tjahjo,sekarang waktunya yang tepat.Tjahjo menilai pemerintahan SBYhanya bisa menjual citra tanpa berbuatbanyak untuk kepentingan rakyat. “Indonesia tidak membutuhkan figur pemimpin yang hanya menebar pesona danmenjaga citra semata,” kata Tjahjo sepertidikutip Indo Pos.Republika (3/3) mengutip Sekjen PDIP,Pramono Anung yang mendesak SBY lebih tegas dan tidak takut menghadapi tekanan dari partai pendukung untuk merombak kabinet. Langkah ini perlu supayapara menteri yang diisukan bakal terkenaperombakan, merasa tidak digantungnasibnya.“Kalau mau diputuskan, reshuffle harusdilakukan, jangan digantung, kasihanmenterinya,” kata Pramono. Ketidakjelasan SBY, menurut Pramono, akan berdampak kepada menteri yang bakaldiganti, sehingga menteri-menteri mengklaim kinerja mereka cukup baik.Juga dua fraksi pendukung pemerintahmengikuti arus tuntutan perombakankabinet. Harian Republika (3/3) melaporkan, FPG dan FPD menilai Maret ini sebagai kesempatan terakhir bagi SBY untuk melakukan perombakan KIB. Perombakan tersebut, menurut kedua fraksitersebut, sekaligus momentum untukmembuktikan kepada rakyat tentangadanya perbaikan kinerja KIB.“Kami setuju reshuffle sekarang. Kalaulewat sampai April tidak banyak berartilagi bagi perbaikan kinerja pemerintah,”kata anggota FPG, Yuddy Chrisnandi.Sependapat dengan Yuddy, Boy W. Sauldari FPD, juga melihat momentum perombakan kabinet Maret ini. Tujuannya,memperkuat solidaritas KIB dan mengokohkan semangat kerja sama untuk mencapai kinerja maksimal. Personil yangtidak bisa maksimal dalam tim, kata Boy,mesti diganti secepatnya karena pemerintah SBY-JK berkejaran dengan waktu.Sejumlah persoalan sensitif sepertibidang ekonomi, sosial, ekonomi, sosial,politik, dan keamanan, menurut Boy,harus mendapat perhatian serius sebelum2009. Memang reshuffle wewenangpresiden, tetapi harus mendiskusikannyadengan Wapres Jusuf Kalla. “Merekatidak boleh mengabaikan opini publik dantokoh masyarakat. Apalagi mereka dipilihlangsung oleh rakyat,” kata Boy.Sebaliknya, Yassin Kara, SekretarisFPAN, punya pendapat berbeda bahwaperombakan kabinet tidak akan menyelesaikan masalah secara menyeluruh.“Saat ini yang perlu dilakukan SBY-JK,memaksimalkan kinerja para menteri,”kata Yassin kepada Republika.Sejumlah menteri yang selama inikinerjanya dinilai tidak memuaskan,harus digenjot lagi, agar Presiden mampumemenuhi janjinya ketika kampanyedulu, yakni menyejahterakan rakyat.Menurut Yassin, jika sekadar merombakkabinet, justru akan berisiko bagi pemerintah. Selain menteri baru harus menyesuaikan diri, juga waktu bekerjasemakin pendek.Wapres JK memberi komentar yangmenepis desakan kuat perombakan kabinet. Ketua Umum Golkar itu menilaiKIB sudah berjalan baik dan yang terpenting hasil akhir kerja pemerintah. “Saya yakin kabinet ini jalan. Bahwa perlu penyesuaian, tergantung pandangan BapakPresiden pada kondisi yang ada,” kata JK.Indo Pos (23/2) yang mengutip SekjenPKB Lukman Edy, melaporkan tuntutanperombakan kabinet tidak lepas daripenilaian kinerja kabinet pimpinan SBYJK yang belum berjalan efektif. Koordinasi lintas kementerian terhambat.Persoalan mendasar yang menyebabkanpemerintah tidak berjalan efektif, kataLukman, tidak jelasnya konsep koalisilintas partai pendukung pemerintah.Sejumlah partai politik yang terwakilidi kabinet tidak disatukan berdasarkankesamaan visi dan ideologi.“Komposisi kabinet sekarang berdasarkan balas jasa pemenangan SBY-JK padaPemilu 2004. Koalisi model ini sangatrentan munculnya persoalan internal,”kata Lukman.Karenanya, PKB mengusulkan terbentuknya koalisi permanen lintas partai.Dua tahun sudah cukup untuk balas jasa.Koalisi permanen dibentuk berdasarkankesamaan visi dan ideologi, bukan lagikebutuhan pragmatis. Kata Lukman,Demokrat dan Golkar perlu mempertimbangkan kembali koalisi yang bisamenjamin berjalannya pemerintahansecara efektif.Media Indonesia (1/3), mengutip pakarpolitik LIPI, Indria Samego, menyarankanperombakan kabinet semestinya tidakdidasarkan pada hasil kompromi politik,tapi sepenuhnya berdasarkan pertimbangan kinerja KIB. Buruknya kinerjakabinet saat ini, kata Samego, seharusnyamendorong SBY untuk tidak takut merombak kabinet.Para menteri saat ini sangat didominasioleh hasil kompromi politik SBY danParpol. Karenanya, SBY tidak akan bisamemaksa para anggota kabinet untukbekerja secara maksimal. Sedang KetuaPD yang berkuasa, Anas Urbaningrummenyerahkan sepenuhnya kebijakanperombakan kabinet pada SBY. PartaiDemokrat yang didirikan SBY, akanmendukung 100 persen. „ SHfoto: presidensby.info
                                
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33