Page 39 - Majalah Berita Indonesia Edisi 34
P. 39
BERITAINDONESIA, 29 Maret 2007 39LENTERAndidikanprestasi yang anjlok dan tertatih-tatihAce menamatkan pendidikan SMA,bahkan diterima kuliah di IKIPBandung.Prestasi ke IKIP diraih secara diamdiam tanpa sepengetahuan Ayah-Ibu.Bahkan, Ace harus meminjam uangseseorang untuk biaya mendaftar.Sebelum menamatkan sarjana tahun1981 Ace Suryadi sudah “diijon” sebagaikaryawan oleh Badan Penelitian danPengembangan (Balitbang), Depdikbud.Harsja W. Bachtiar, Kepala Balitbangpada tahun 1983 mengirim Ace kuliahprogram master S-2 ke Amerika Serikat,mengambil jurusan ekonomipendidikan. Setahun selesai, karenakepandaiannya pihak universitasmerekomendasikan Ace untuk melanjutlagi ke S-3.Dalam usia relatif muda sekitar 30-antahun Ace berhasil menggondol gelar S3 dalam tempo 3,7 tahun saja.Pada tahun 1987 Ace kembali keIndonesia. Karirnya meroket cepat.Sebagai doktor yang masih berusiamuda, memiliki kecerdasan di atas ratarata tergolong brilian, dua setengahtahun berada di Indonesia Acememperoleh promosi menjabat KepalaBidang.Dua tahun kemudian saat usia mulaimenginjak 38 tahun, walau denganpangkat masih 3-C Ace dipromosikansebagai Kepala Pusat Pendataan, diBalitbang Depdikbud. Bintang Acesebagai pejabat eselon dua betul-betulsedang bersinar.Ketika Depdiknas dipimpin MenteriWardiman Djojonegoro (1993-1998) Acesemakin memperoleh tempat. Ia selaludiberi banyak tugas membuatnya harusbekerja siang malam.Tetapi karir Ace sempat mengalamihambatan tatkala muncul KepalaBalitbang baru di era Wiranto. Aceselama setahun berusaha bertahandengannya. Ace kemudian digesermenjadi tidak apa-apa. Ketika pimpinandi tangan Juwono Sudarsono Ace malahmenjadi bawahan bagi seorang KepalaBidang, yang sebelumnya justrumerupakan bawahan Ace. Ace tak lagimemiliki jabatan kecuali hanya sebagaistaf biasa. Ace menjadi Kepala Pusatantara tahun 1992-2000.Ace mengikhlaskan diri menjadi stafbiasa. Seorang doktor berotak cerdas,brilian, yang beasiswanya dibiayai olehpemerintah, itu telah disia-siakan danAce pun benar-benar menjadi anakjalanan. ia tak bersedia lagi masukkantor.Ia menumpahkan amarah dan unekunek dengan rajin menulis buku, artikeldi koran, atau berbicara ke koran. Iamengeluarkan semua kemampuanakademis yang dimiliki lewat mediatulis-menulis.Ia terjun sebagai konsultan bagiCanadian Development InternationalAgency (CDIA), membuatnya mampumembeli mobil sekelas Honda CR-V.Ace juga bersedia dipanggil olehWardiman Djojonegoro membantu diMedia Center-nya Habibie, hinggadiangkat menjadi Kepala SekretariatHabibie Center.Mengalami Titik BalikSebagai orang pendidikan, hati Acesesungguhnya tertaut ke Depdikbud. Iaingin lebih diggest di situ. Ace berusahamemotivasi dan menggugah diri sendiri.Kemarahannya yang terlampiaskanlewat tulisan akhirnya sampai pula ketelinga petinggi Depdiknas, mulai YahyaMuhaimin hingga Malik Fajar. Acemengalami titik balik. Sebabsesungguhnya ia adalah ibarat mutiarayang kalau diletakkan di tempat yangsemestinya akan memancarkan kilaunyayang bercahaya.Cerita bermula dari tulisan Ace yangberhasil memenangkan lomba penulisanterbaik bidang pendidikan. Figur Aceyang sering menulis tentang kurikulum,ujian, birokrasi, profesionalisme,anggaran pendidikan, economic ofeducation dan macam-macam menarikperhatian Mendiknas Malik Fajar.Khusus tentang tulisan anggaranpendidikan, yang berhasil menjadijuara, Ace dengan tegas menyatakanIndonesia belum memiliki komitmenyang jelas terhadap pendidikan.Anggarannya masih di bawah satupersen jauh dari Malaysia yang limapersen.Tulisan ini berhasil mencelikkan matapara pemangku kepentingan. Isunyadibicarakan di mana-mana. Ace menjadipionir dengan mengatakan pemerintahharus menaikkan anggaran pendidikan.Dampaknya terasakan anggaranpendidikan mendekati 20 persen. Salahsatunya dipengaruhi tulisan Ace.“Karena itu mempengaruhi mereka yangada di legislatif, terus dia melahirkanUU dan segala macam. Saya kira sayaikut andil di sana,” kata Ace.Malik Fajar mengajak Ace menjadipembantunya sebagai pejabat eselonsatu. Bahkan Malik harus membuatjabatan baru Staf Ahli Menteri BidangDesentralisasi Pendidikan, yangsebelumnya tak pernah ada, demimemberi tempat kepada Ace untukberkiprah.Jabatan ini Ace manfaatkan betulberbuat yang terbaik mengabdi kepadabangsa, dengan berkarya danmemperlihatkan kinerja yang maksimal.Ace membangun jaringan dan hubungankemana-mana. Iapun berhasilmenelurkan Peraturan Menteri(Permen) Pendidikan Nasional tentangStandar Pelayanan Minimum (SPM).Informasi keberhasilan sebagai StafAhli Menteri Bidang Desentralisasikesampaian pula rupanya ke Menteriyang sekarang, Bambang Sudibyo(2004-2009). Sejak Mei 2005 AceSuryadi dipromosikan menjadi DirekturJenderal Pendidikan Luar Sekolah(PLS).“Saya akhirnya dimasukkan oleh PakMenteri jadi Dirjen. Saya kira, bagi sayaitu perjuanganlah. Perjuangan yangmenurut saya pahit sekali. Pada saatsaya tidak memperoleh jabatan, sayaboleh dikatakan tidak dianggap apa-apa.Tapi saya dianggap lagi oleh Pak Maliklebih lagi oleh Pak Bambang supaya sayaboleh berkarya,” jelas Ace.“Dan akhirnya, dalam jabatan ini sayamulai memikirkan karya-karya saya apayang harus diberikan.”Untuk mengetahui pandangannyatentang Al-Zaytun, serta visinyamengenai pendidikan nonformal di