Page 43 - Majalah Berita Indonesia Edisi 34
P. 43


                                    BERITAINDONESIA, 29 Maret 2007 43BERITA NASIONALSBY, Antara ‘Akan’dan ‘Telah…’elama tiga hari, 2-4Maret lalu, Partai Demokrat (PD) melakukan konsolidasi yangdikemas dalam acara silaturahmi anggota legislatif PD seluruh Indonesia bertema “Bersatu Membangun Negeri”.Acara yang digelar di Hotel Sahid, Jakarta itu dihadiri lebihdari seribu anggota legislatifPD. Mulai dari DPR, DPRDProvinsi, Kabupaten dan Kota.Acara dibuka Ketua UmumDPP PD Hadi Utomo. Sejumlah menteri diundang memberikan pemaparan atas programmasing-masing yang berkaitanlangsung dengan rakyat. Takketinggalan, Wapres JusufKalla yang juga Ketua UmumDPP Partai Golkar memberikan masukan.Melalui anggota legislatifPD, program-program tersebut selanjutnya disosialisasikan ke masyarakat luas. “Sebagai partai pendukung pemerintah, kami akan membantupemerintah melakukan sosialisasi. Kan, sosialisasi dari pemerintah saat ini agak lemah,” ujarSekretaris Fraksi PD DPR, Sutan Bhatugana seperti dilaporkan Media Indonesia (3/3).Ajang silaturahmi ini dimanfaatkan Presiden SusiloBambang Yudhoyono (SBY)yang juga Ketua Dewan Pembina PD memaparkan kinerjanya selama ini. Sekaligus menjawab kritik dari lawan politiknya.Soal kritik ‘tebar pesona’yang dilontarkan mantan Presiden Megawati, dijawab SBYdengan menyatakan sebagaibagian seni politik yang harusditerima. “Saya keliling daerahberdialog, sebagian mengatakan tebar pesona. Ya, inilahseni berpolitik, kita harus siapmenerimanya,” ujar SBY, sebagaimana dikutip KoranTempo (5/3).Dia pun mengaku tidak marah, bahkan sindiran itu justrudijadikanya sebagai pemacudiri untuk bekerja lebih keraslagi.SBY dalam pidatonya itu boleh jadi terinspirasi oleh pernyataan Wapres Jusuf Kallasehari sebelumnya di forumyang sama. Yakni perlunyamenyatakan “telah” dan bukanmenyatakan “akan”. Karena,setidaknya dalam kurun waktudua setengah tahun pemerintahan SBY-JK sudah banyak hal dilakukan pemerintah dalam menata kehidupandi negeri ini kendati hasilnyabelum dirasakan maksimal.Kepada para kader PD, Presiden meminta agar mewartakanbanyak hal yang telah dilaksanakannya selama ini. “Katakan apa yang sudah dilaksanakan pemerintah SBY dengan contoh-contoh. Say whatwe do. Say what we have done.Jangan berbohong kepada rakyat,” tegasnya.SBY kemudian mengemukakan berbagai hal yang telahdilaksanakan. Disebutkannya,hingga saat ini ada 11 masalahwarisan pemerintahan sebelumnya yang berhasil diselesaikan dengan baik. Yaknikonflik Aceh, keamanan Papua, HAM Timtim, APBN yangtidak sehat, embargo militeroleh AS, utang kepada IMF,masalah Dipasena di Lampung, masalah Blok Cepu,ancaman arbitrase Cemex,sengketa Kahara Bodas dan PTTexmaco.Presiden SBY memanfaatkan ajangsilaturahmi anggota legislatif PD untukmemaparkan hasil kinerja, sekaligusmenjawab kritik lawan politiknya.Namun apa yang diklaimPresiden SBY sebagai keberhasilan pemerintahannya selama ini kembali dikritik Megawati. Ketua Umum DPPPDI-P itu menilai 11 keberhasilan yang diungkapkan SBYitu nonsense (omong kosong)jika tidak dapat menggerakkanmikro ekonomi.“Presiden menilai telahmengakui ada 11 keberhasilanyang telah dilakukan. Tetapirealisasi di tingkat mikro ekonomi tidak bisa digerakkan. Ininonsense. Apapun keberhasilan tidak ada manfaatnya,”ujarnya di Jakarta, sepertidikutip Republika (7/3).Mantan Presiden yang kalahdalam Pilpres 2004 itu jugamempertanyakan janji SBYyang akan menurunkan hargaBBM bila harga di tingkatdunia turun. “Harga BBM ditingkat dunia sudah turun,janji presiden dulu akan menurunkan, bagaimana?,“ ujarnya.Secara terpisah Ketua Bidang Politik PDI-P Tjahyo Kumolo meminta Presiden SBYfokus pada realisasi janji kampanyenya dari pada menjelaskan keberhasilan atas persoalan lalu. PDI-P yang beroposisi dengan pemerintahmenilai sebagian besar janjimengentaskan rakyat dari kemiskinan dan mengurangipengangguran, sebagai ‘jauhpanggang dari api’.“Acuan pemerintah adalahjanji, bukan GBHN,” ujar Tjahyo. “Apakah 11 masalah itubagian dari janji?,” katanyabalik bertanya.Apa yang ‘akan’ dan ‘telah’dilakukan pemerintahan SBYsekarang maupun kritikanterkait janji saat kampanyelalu tentulah akan dinilai rakyat. Sejauh mana hal itu telahdiwujudkan. Walau begitu,tidak ada salahnya jika semuapihak, terutama para penyelenggara negara, merenungkan sejauh mana mereka telahmelaksanakan amanah yangdipercayakan rakyat itu.Barangkali lagu ‘Untuk KitaRenungkan’ yang dibawakanEbiet G.Ade bersama PresidenSBY di saat penutupan acarasilaturahmi itu bisa menjadisarana untuk introspeksi danmawas diri. „ SPSPresiden SBY berduet bersama Ebiet G. Ade. foto: presidensby.info
                                
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47